Heptasan adalah obat untuk meredakan gejala alergi, seperti gatal, bentol di kulit, bersin-bersin, mata berair, atau pilek. Obat dalam bentuk tablet ini mengandung bahan aktif cyproheptadine.
Cyproheptadine dalam Heptasan bekerja dengan cara menghambat efek histamin. Histamin merupakan zat yang menimbulkan keluhan alergi ketika tubuh terpapar senyawa pemicu alergi (alergen). Dengan terhambatnya efek histamin, gejala alergi bisa berangsur-angsur mereda dan tidak bertambah parah.
Apa Itu Heptasan
Bahan aktif | Cyproheptadine |
Golongan | Obat resep |
Kategori | Antihistamin |
Manfaat | Meringankan gejala alergi |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak usia ≥2 tahun |
Heptasan untuk ibu hamil | Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Jika Anda sedang hamil, sebaiknya konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan obat ini. | |
Heptasan untuk ibu menyusui | Heptasan tidak dianjurkan untuk ibu menyusui. Ibu menyusui disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai pilihan obat yang lebih aman, terutama jika bayi lahir prematur atau berusia kurang dari 1 bulan. |
Bentuk obat | Tablet |
Peringatan sebelum Menggunakan Heptasan
Sebelum mengonsumsi Heptasan, perhatikanlah beberapa hal berikut:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Heptasan tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap cyproheptadine.
- Hindari penggunaan Heptasan jika Anda sedang mengalami serangan asma, tukak lambung atau sumbatan di usus halus, pembesaran prostat, atau glaukoma sudut sempit.
- Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita asma, glaukoma, hipertensi, penyakit jantung, hipertiroidisme, emfisema, penyakit ginjal, kejang, atau porfiria akut.
- Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
- Konsultasikan ke dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Hal ini untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Informasikan kepada dokter bahwa Anda sedang menggunakan Heptasan jika direncanakan untuk menjalani tindakan medis apa pun, termasuk operasi gigi.
- Hindari mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Heptasan. Obat ini dapat menyebabkan kantuk, pusing, atau penglihatan kabur.
- Jangan terlalu lama terpapar sinar matahari selama menggunakan Heptasan. Obat ini dapat menyebabkan kulit mudah terbakar sinar matahari. Gunakan tabir surya dan baju yang tertutup jika hendak beraktivitas di luar ruangan pada siang hari.
- Segera temui dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius selama menggunakan Heptasan.
Dosis dan Aturan Pakai Heptasan
Berikut ini adalah dosis umum penggunaan Heptasan untuk mengatasi alergi pada rhinitis atau biduran berdasarkan usia pasien:
- Dewasa: 1 tablet, 3 kali sehari.
- Anak usia 7–14 tahun: 1 mg tablet, 2–3 kali sehari. Dosis maksimal 16 mg per hari.
- Anak usia 2–6 tahun: ½ mg tablet, 2–3 kali sehari. Dosis maksimal 12 mg per hari.
Cara Menggunakan Heptasan dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan bacalah informasi yang tertera pada label kemasan obat sebelum menggunakan Heptasan. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa persetujuan dokter.
Agar efek pengobatan maksimal, perhatikan panduan penggunaan Heptasan berikut ini:
- Minumlah Heptasan sebelum atau sesudah makan. Telan tablet Heptasan secara utuh dengan bantuan air putih.
- Konsumsilah Heptasan secara teratur pada waktu yang sama setiap harinya.
- Jika Anda lupa minum Heptasan, segera konsumsi obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Penggunaan Heptasan biasanya dapat dihentikan ketika gejala alergi sudah mereda.
- Simpan Heptasan di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Heptasan dengan Obat Lain
Berikut ini adalah interaksi antarobat yang dapat terjadi jika Heptasan digunakan bersama obat lain:
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping, seperti pandangan kabur, mulut kering, kantuk, banyak berkeringat, atau kram perut, jika digunakan dengan antidepresan trisiklik, seperti amitriptyline atau maprotiline
- Peningkatan risiko terjadinya heatstroke jika digunakan bersama zonisamide atau topiramate
- Peningkatan risiko terjadinya luka atau iritasi pada saluran pencernaan jika digunakan dengan suplemen kalium
- Peningkatan risiko terjadinya gangguan pernapasan berat jika digunakan bersama ketamine
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping, seperti pusing, kantuk, sulit berkonsentrasi, atau linglung, jika digunakan bersama obat golongan MAOI, seperti selegiline
- Penurunan efektivitas obat antidepresan golongan SSRI, misalnya escitalopram
Untuk menghindari efek interaksi yang tidak diinginkan, konsultasikan ke dokter sebelum menggunakan Heptasan bersama obat lain.
Efek Samping dan Bahaya Heptasan
Beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah mengonsumsi Heptasan adalah:
- Pusing
- Kantuk
- Penglihatan kabur
- Sembelit atau justru diare
- Sakit kepala
- Hilang nafsu makan
- Sakit perut
- Mulut, hidung, atau tenggorokan kering
Konsultasikan dengan dokter melalui chat jika keluhan di atas tidak kunjung membaik atau bertambah parah. Dokter dapat memberikan pengobatan atau solusi lain untuk mengatasi efek samping.
Segera cari pertolongan medis bila mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Nyeri dada
- Tremor atau gemetar
- Gelisah, linglung, atau halusinasi
- Sulit tidur
- Jantung berdetak tidak teratur atau cepat
- Sulit buang air kecil atau nyeri ketika kencing
- Mudah memar atau perdarahan tanpa sebab yang jelas
- Lemas atau lelah yang tidak biasa
- Kejang
- Kulit atau mata menguning (penyakit kuning)