Metabolisme lambat sering kali dianggap sebagai penyebab tubuh menjadi gemuk. Padahal, hal tersebut bukanlah satu-satunya penyebab lemak menumpuk dan tubuh menjadi gemuk. Kegemukan juga dapat dipengaruhi oleh hal lain yang menjadi kebiasaan sehari-hari.

Metabolisme adalah proses tubuh dalam mengubah makanan dan minuman yang dikonsumsi menjadi energi. Tidak hanya berkaitan dengan proses pencernaan, metabolisme juga turut memengaruhi proses pernapasan, sirkulasi darah, dan proses tubuh dalam memperbaiki sel.

Pengaruh Metabolisme Lambat terhadap Kegemukan - Alodokter

Apakah Benar Metabolisme Lambat Membuat Tubuh Gemuk?

Banyak orang menganggap metabolisme lambat sebagai salah satu faktor utama penyebab tubuh gemuk. Padahal, tidak selalu demikian.

Tinggi atau rendahnya tingkat metabolisme dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain usia, jenis kelamin, genetik, fungsi hormon, perbandingan jumlah lemak dan otot, pola makan, serta aktivitas fisik atau olahraga.

Sementara itu, tubuh gemuk bisa saja terjadi karena kalori yang dikonsumsi lebih banyak daripada kalori yang dibakar setiap harinya. Akibatnya, massa lemak di tubuh menjadi lebih banyak dibandingkan otot sehingga tubuh menjadi gemuk.

Dengan kata lain, memenuhi asupan nutrisi seimbang sesuai kebutuhan dan membakar kalori dengan cara olahraga bisa meningkatkan metabolisme tubuh dan mencegah seseorang dari kegemukan.

Bagaimana Cara Mengoptimalkan Metabolisme?

Berikut ini adalah beberapa cara mengoptimalkan metabolisme dan berat badan sehat dengan tepat:

1. Olahraga dengan rutin

Olahraga merupakan salah satu langkah penting untuk mengoptimalkan metabolisme dan mewujudkan berat badan ideal. Apabila Anda ingin membakar lemak tubuh, pilihlah olahraga yang dapat meningkatkan massa otot.

Ada beragam pilihan olahraga untuk membakar lemak, seperti latihan angkat beban, joging, dan senam aerobik.

2. Makan sedikit tapi sering

Pola makan seperti ini sangat bagus karena dapat merangsang tubuh untuk membakar kalori lebih banyak. Anda bisa mengurangi porsi makanan utama dan mengonsumsi camilan sehat di antara waktu makan besar.

Selain itu, pastikan makanan yang Anda konsumsi adalah makanan tinggi protein dan tidak tinggi gula, misalnya daging sapi tanpa lemak, produk olahan susu rendah lemak, atau kacang-kacangan.

3. Konsumsi makanan pedas

Kandungan capsaicin dalam cabai tak hanya memberikan cita rasa pedas pada makanan, tetapi juga bermanfaat untuk meningkatkan metabolisme dan menekan rasa lapar.

Meski begitu, Anda juga harus memperhatikan jumlah makanan pedas yang dikonsumsi. Hindari konsumsi makanan pedas secara berlebihan karena bisa menyebabkan gangguan pencernaan, seperti diare dan sakit maag.

4. Tidur yang cukup

Penelitian menunjukkan bahwa tidur juga ikut memengaruhi metabolisme seseorang. Ketika Anda kurang tidur, hormon di dalam tubuh menjadi tidak seimbang sehingga akan cenderung memiliki keinginan untuk selalu makan banyak. Hal ini tentu akan berdampak pada jumlah kalori berlebih dalam tubuh.

5. Perbanyak minum air putih

Selain dapat meningkatkan metabolisme, minum air putih yang cukup juga diketahui dapat membakar lebih banyak kalori. Selain itu, minum air putih sebelum makan diketahui dapat memberikan efek kenyang sehingga porsi makanan yang dikonsumsi lebih sedikit.

Tidak hanya air putih, beberapa studi menyatakan bahwa konsumsi teh hijau dan teh oolong diketahui dapat meningkatkan metabolisme dan menurunkan berat badan. Meski begitu, hal ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Setelah memahami penjelasan di atas, sebaiknya Anda mulai menerapkan gaya hidup sehat karena hal ini penting untuk menjaga metabolisme berjalan dengan baik dan membantu tubuh membakar kalori berlebih.

Nah, dapat disimpulkan bahwa metabolisme lambat bukanlah satu-satunya penyebab kegemukan. Jika perlu, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan pola makan dan aktivitas yang aman dilakukan guna meningkatkan metabolisme tubuh dengan optimal.