Lupred adalah obat untuk meredakan berbagai kondisi peradangan, seperti radang sendi, reaksi alergi, radang usus, atau asma. Obat ini juga dapat menangani penyakit akibat gangguan sistem imun, seperti lupus, psoriasis, atau multiple sclerosis. Lupred mengandung bahan aktif 5 mg prednisolone. 

Kandungan prednisolone dalam Lupred bekerja dengan mencegah pelepasan zat dalam tubuh yang memicu terjadinya peradangan. Kandungan ini juga dapat menekan reaksi sistem kekebalan tubuh yang berlebihan. Berkat cara kerja tersebut, obat ini membantu mencegah kerusakan sel dan meredakan gejala peradangan.

Lupred

Apa Itu Lupred

Bahan aktif Prednisolone 
Golongan Obat resep
Kategori Kortikosteroid
Manfaat Mengurangi peradangan
Mengatasi reaksi alergi
Menangani penyakit autoimun
Dikonsumsi oleh Dewasa
Lupred untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Usia kehamilan ≤12 minggu
Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa.
Lupred untuk ibu menyusui Lupred umumnya aman digunakan oleh ibu menyusui selama digunakan sesuai anjuran dokter.
Bentuk obat Tablet

Peringatan sebelum Menggunakan Lupred

Sebelum mengonsumsi Lupred, perhatikanlah beberapa hal berikut:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Lupred tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap prednisolone.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit hati, diabetes, tuberkulosis, hipertensi, penyakit tiroid, myasthenia gravis, epilepsi, penyakit jantung, herpes, penyakit ginjal, glaukoma, tukak lambung, osteoporosis, atau depresi. 
  • Jangan mengonsumsi Lupred jika Anda sedang menderita infeksi jamur.
  • Hindari kontak erat dengan penderita infeksi yang mudah menular, seperti flu, campak, atau cacar air, selama menjalani pengobatan dengan Lupred. Obat ini dapat membuat Anda mudah tertular infeksi.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan Lupred sebelum menjalani vaksinasi, operasi, atau prosedur medis apa pun.
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan Lupred. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan saluran pencernaan
  • Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan Lupred jika Anda sedang menyusui, hamil, atau sedang merencanakan kehamilan. 
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya interaksi antarobat.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Lupred. Obat ini dapat menyebabkan pusing.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi Lupred.

Dosis dan Aturan Pakai Lupred

Berikut ini adalah dosis umum penggunaan Lupred untuk mengatasi berbagai kondisi akibat peradangan atau gangguan sistem imun:

  • Dewasa: 1–4 tablet per hari. Dosis perlu diturunkan secara bertahap hingga mencapai dosis terendah yang efektif bagi pasien.

Cara Menggunakan Lupred dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan bacalah informasi yang tertera pada label kemasan obat sebelum mengonsumsi Lupred. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa persetujuan dokter.

Agar efek pengobatan maksimal, perhatikan cara penggunaan Lupred berikut ini:

  • Konsumsilah Lupred bersama makanan atau segelas susu untuk mencegah terjadinya iritasi lambung. 
  • Konsumsilah Lupred pada waktu yang sama setiap harinya agar hasil pengobatan maksimal. Jika Anda lupa, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu konsumsi obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
  • Jangan menghentikan pengobatan tanpa seizin dokter karena bisa memperburuk gejala. Dokter akan menurunkan dosis secara bertahap jika memang konsumsi obat perlu dihentikan.
  • Simpan Lupred di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Lupred dengan Obat Lain

Interaksi antarobat yang dapat terjadi bila Lupred digunakan bersama obat tertentu adalah:

  • Penurunan efektivitas vaksin atau peningkatan risiko terjadinya infeksi dari vaksin hidup, seperti vaksin tifoid
  • Penurunan efektivitas Lupred jika digunakan bersama carbamazepine, phenytoin, phenobarbital, atau rifampicin
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping Lupred jika digunakan dengan ketoconazole atau erythromycin
  • Peningkatan terjadinya hipokalemia jika digunakan dengan amphotericin B atau diuretik
  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan bersama antikoagulan, seperti warfarin
  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan saluran cerna jika digunakan dengan obat antiinflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen
  • Penurunan efektivitas isoniazid dalam mengobati TBC
  • Penurunan efektivitas obat antikolinesterase, seperti pyridostigmine, dalam mengobati myasthenia gravis

Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, diskusikan dengan dokter jika Anda berencana menggunakan Lupred bersama obat, produk herbal, atau suplemen apa pun.

Efek Samping dan Bahaya Lupred

Mengingat Lupred mengandung prednisolone, ada efek samping yang mungkin terjadi setelah mengonsumsi obat ini, antara lain:

  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Mual atau muntah
  • Diare
  • Perubahan siklus menstruasi
  • Keringat berlebih
  • Sulit tidur

Konsultasikan dengan dokter melalui chat jika efek samping di atas terjadi dan tidak kunjung membaik. Dokter dapat memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi keluhan tersebut. 

Segera cari pertolongan medis ke IGD rumah sakit terdekat, jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti: 

  • Memar, kulit menipis, atau luka sulit sembuh
  • Gejala infeksi, seperti demam, menggigil, atau sakit tenggorokan
  • Tinja berdarah, batuk berdarah, atau muntah berampas seperti bubuk kopi
  • Perubahan suasana hati atau depresi
  • Kejang 
  • Nyeri perut yang parah dan menjalar hingga punggung, yang disertai dengan mual atau muntah
  • Gejala hipokalemia, seperti kaki kram, sembelit, atau detak jantung tidak teratur