Nusinersen adalah obat untuk mengobati spinal muscular atrophy atau penyusutan (atrofi) otot akibat kelainan saraf tulang belakang. Kondisi ini disebabkan oleh tidak terbentuknya protein khusus yang berperan dalam fungsi saraf yang mengatur pergerakan otot.

Nusinersen termasuk dalam golongan obat antisense oligonucleotide inhibitors. Obat ini bekerja dengan cara membantu tubuh memproduksi protein yang kurang atau tidak terbentuk tersebut, sehingga saraf dan otot bisa berfungsi dengan normal. Nusinersen tersedia dalam bentuk suntik dan hanya bisa digunakan dengan resep dokter.

Nusinersen - alodokter

Merk dagang nusinersen: Spinraza

Apa Itu Nusinersen?

Golongan Antisense oligonucleotide inhibitor
Kategori Obat resep
Manfaat Menangani spinal muscular atrophy
Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak
Nusinersen untuk ibu hamil dan menyusui Kategori N: Belum dikategorikan.

Nusinersen belum diketahui dapat terserap ke dalam ASI. Bila sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.

Bentuk Obat Suntik

 Peringatan Sebelum Menggunakan Nusinersen:

  • Jangan menggunakan nusinersen jika Anda memiliki riwayat alergi dengan obat ini.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau obat herbal tertentu.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Beri tahu dokter jika memiliki riwayat gangguan ginjal atau trombositopenia.
  • Untuk memonitor kondisi dan respons terapi, dokter akan meminta Anda untuk melakukan pemeriksaan darah rutin selama menjalani pengobatan dengan nusinersen.
  • Hindari melakukan aktivitas atau olahraga yang berisiko menimbulkan cedera selama menjalani pengobatan dengan nusinersen, karena obat ini meningkatkan risiko terjadinya perdarahan.
  • Segera beri tahu dokter jika terjadi reaksi alergi obat setelah penyuntikan nusinersen.

Dosis dan Aturan Pakai Nusinersen

Nusinersen diberikan melalui suntikan intratekal (ke dalam ruang yang ada di tulang belakang). Penyuntikan dilakukan selama 1–3 menit. Nusinersen akan diberikan secara berkala dengan pembagian dosis sebagai berikut:

  • Dosis awal atau loading dose: 12 mg, setiap 14 hari. Dosis awal diberikan sebanyak 3 kali. Penyuntikan dilakukan sejak hari pertama pasien didiagnosis dengan spinal muscular atrophy.
  • Dosis lanjutan: 12 mg, 30 hari setelah 3 dosis awal selesai dilakukan.
  • Dosis pemeliharaan: 12 mg, setiap 4 bulan sekali, setelah dosis lanjutan.

Cara Menggunakan Nusinersen dengan Benar

Nusinersen digunakan untuk menangani atrofi tulang belakang. Sebelum menjalani pengobatan dengan nusinersen, pasien perlu menjalani tes laboratorium, seperti tes darah dan tes urine. Saat dilakukan suntikan intratekal, pasien akan dibius terlebih dahulu.

Nusinersen hanya boleh disuntikkan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Suntikan intratekal dilakukan pada kanal atau ruang yang ada tulang belakang atau subarachnoid space agar nusinersen sampai ke cairan serebrospinal.

Dosis dan lama penggunaan nusinersen akan disesuaikan dengan kondisi dan usia pasien. Dokter akan memonitor kondisi dan respons terapi pasien saat dan selama menjalani pengobatan dengan nusinersen.

Jadwal pemberian suntikan akan ditentukan oleh dokter. Bila lupa menjalani pengobatan sesuai jadwal, segera temui dokter.

Nusinersen perlu disimpan dalam kemasannya di lemari es bersuhu 2–8°C. Obat ini tidak boleh dibekukan maupun terpapar sinar matahari secara langsung. Jika lemari es tidak berfungsi, nusinersen dapat bertahan dalam suhu ruangan yang suhunya tidak melebihi 30°C selama 14 hari.

Interaksi Nusinersen dengan Obat Lain

Hingga saat ini belum diketahui interaksi pasti nusinersen dengan obat lain. Jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal tertentu, beri tahu dokter.

Efek Samping dan Bahaya Nusinersen

Penggunaan nusinersen dapat menyebabkan efek samping. Efek samping yang dapat terjadi meliputi:

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping yang disebutkan di atas tidak kunjung mereda. Segera ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau mengalami efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Perdarahan yang tidak kunjung berhenti
  • Penurunan jumlah urine
  • Bengkak pada wajah, tangan, dan perut
  • Otot berkedut
  • Batuk yang tidak kunjung mereda
  • Nyeri punggung yang semakin berat
  • Gangguan pendengaran dan nyeri di telinga
  • Demam atau menggigil