Pansiptin adalah obat berbentuk tablet dengan bahan aktif sitagliptin. Pansiptin bermanfaat untuk menurunkan kadar gula darah yang tinggi pada diabetes tipe 2. Penggunaan obat antidiabetes ini bertujuan menstabilkan kadar glukosa dan mencegah terjadinya komplikasi, seperti gagal ginjal.

Sitagliptin pada Pansiptin mampu meningkatkan produksi hormon insulin dan menghambat pembentukan gula darah di liver. Berkat kemampuan tersebut, Pansiptin dapat mencegah penumpukan gula darah yang menyebabkan hiperglikemia.

Pansiptin

Pansiptin dapat digunakan sebagai pengobatan tunggal. Pada kondisi tertentu, dokter dapat meresepkan Pansiptin bersama obat lain yang termasuk antidiabetes, seperti metformin, insulin, atau sulfonilurea.

Pansiptin dapat ditemukan dalam bentuk tablet 50 mg dan 100 mg. Penggunaan obat ini harus dengan persetujuan dokter.

Apa Itu Pansiptin

Bahan aktif Sitagliptin
Golongan Obat resep
Kategori Antidiabetes golongan penghambat DPP-4 (dipeptidyl peptidase 4 inhibitors)
Manfaat Mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2
Digunakan oleh Dewasa
Pansiptin untuk ibu hamil Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko sitagliptin terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Jika Anda sedang hamil, konsultasikan dengan  dokter terkait penggunaan obat ini.
Pansiptin untuk ibu menyusui Tanyakan kepada dokter mengenai obat antidiabetes lain yang lebih aman digunakan selama masa menyusui jika bayi lahir prematur atau usianya belum genap 1 bulan.
Bentuk obat Tablet salut selaput

Peringatan sebelum Menggunakan Pansiptin

Pansiptin tidak boleh digunakan secara sembarangan. Hal penting yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan Pansiptin adalah:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Pansiptin tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
  • Sampaikan kepada dokter jika Anda pernah mengalami angioedema setelah menggunakan obat lain dari golongan penghambat DPP-4, seperti vildagliptin.
  • Jangan menggunakan Pansiptin untuk mengatasi hiperglikemia pada kondisi ketoasidosis diabetik atau diabetes tipe 1.
  • Mintalah saran dokter mengenai penggunaan Pansiptin jika Anda sedang menderita penyakit ginjal atau sedang menjalani cuci darah.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang mengalami radang pankreas, batu empedu, kolesterol tinggi, trigliserida tinggi, atau penyakit jantung, termasuk gagal jantung.
  • Berkonsultasilah ke dokter sebelum menggunakan Pansiptin jika Anda sering mengonsumsi minuman beralkohol atau sedang mengalami kecanduan alkohol.
  • Pastikan Anda memberi tahu dokter jika sedang hamil, berencana hamil, atau sedang dalam masa menyusui.
  • Informasikan kepada dokter perihal obat lain yang sedang Anda gunakan, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mencegah interaksi antarobat.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan Pansiptin jika direncanakan untuk menjalani operasi, termasuk operasi gigi.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan jika timbul tanda gula darah rendah setelah menggunakan Pansiptin bersama insulin suntik atau sulfonilurea. Pastikan kondisi Anda benar-benar prima sebelum melakukan kegiatan tersebut.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi Pansiptin.

Dosis dan Aturan Pakai Pansiptin

Dosis Pansiptin dalam pengobatan diabetes tipe 2 akan disesuaikan oleh dokter dengan kondisi kesehatan dan obat lain yang sedang digunakan oleh pasien. Secara umum, dosis sitagliptin pada Pansiptin adalah 100 mg, 1 kali sehari.

Cara Menggunakan Pansiptin dengan Benar

Penggunaan Pansiptin harus sesuai anjuran dokter dan petunjuk pada kemasan obat. Jangan mengubah dosis yang dikonsumsi tanpa sepengetahuan dokter.

Gunakanlah Pansiptin sesuai petunjuk berikut:

  • Pansiptin dapat diminum sebelum atau sesudah makan. 
  • Telan tablet Pansiptin secara utuh tanpa dibelah, dikunyah, atau digerus terlebih dahulu.
  • Jika Anda lupa menggunakan Pansiptin, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila jadwal konsumsi berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
  • Penggunaan Pansiptin bersama sulfonilurea atau insulin suntik bisa menyebabkan hipoglikemia. Untuk mencegahnya, konsumsi makanan bergizi seimbang dengan jadwal yang teratur. Berkonsultasilah ke dokter gizi melalui chat perihal pola dan jenis makanan yang sesuai untuk Anda.
  • Lakukan olahraga intensitas ringan–sedang setidaknya 20–30 menit setiap harinya. Namun, jangan lakukan olahraga berat tanpa berkonsultasi dengan dokter karena dapat meningkatkan risiko terjadinya hipoglikemia.
  • Lakukan kontrol sesuai dengan jadwal yang diberikan dokter. Selama menggunakan Pansiptin, Anda akan diminta untuk menjalani pemeriksaan gula darah, seperti HbA1c secara berkala. Tujuannya adalah agar dokter dapat memantau efektivitas obat dan menentukan apakah dosis obat perlu diubah.
  • Beri tahu dokter jika Anda mengalami cedera berat atau gejala infeksi, seperti demam, batuk, pilek, diare, dan nyeri tenggorokan, selama menggunakan Pansiptin. Kondisi tersebut dapat menurunkan atau justru menaikkan kadar gula darah. Bila perlu, dokter akan menyesuaikan dosis Pansiptin dengan kondisi Anda.
  • Simpan Pansiptin di tempat kering dan sejuk. Jangan menyimpannya di tempat yang lembap atau panas. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
  • Jangan konsumsi Pansiptin yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa. 

Interaksi Pansiptin dengan Obat Lain

Penggunaan produk sitagliptin, seperti Pansiptin, bersama obat lain dapat menimbulkan interaksi dengan efek seperti berikut:

  • Peningkatan risiko terjadinya hipoglikemia jika dikombinasikan dengan insulin suntik atau antidiabetes sulfonilurea, seperti glimepiride
  • Peningkatan kadar digoxin dalam darah sehingga meningkatkan risiko terjadinya efek samping dari obat jantung tersebut
  • Penurunan efektivitas sitagliptin jika digunakan dengan furosemide

Guna menghindari efek interaksi yang tidak diinginkan, mintalah persetujuan dokter jika hendak menggunakan obat lain bersama Pansiptin.

Efek Samping dan Bahaya Pansiptin

Meskipun bermanfaat, produk sitagliptin, seperti Pansiptin, bisa menimbulkan efek samping pada sebagian orang. Efek samping yang bisa terjadi antara lain:

  • Mual atau muntah
  • Sembelit atau malah diare
  • Pilek, hidung tersumbat, atau sakit tenggorokan
  • Nyeri otot
  • Sakit kepala

Konsultasikan dengan dokter lewat chat jika efek samping yang muncul tidak membaik atau malah makin parah. Dokter akan mengevaluasi kondisi Anda dan memberikan penanganan yang sesuai.

Kombinasi Pansiptin dengan insulin suntik atau sulfonilurea, seperti glimepiride, bisa menyebabkan kadar gula darah turun terlalu rendah. Konsumsilah makanan yang mengandung gula, seperti permen, madu, atau teh manis, jika Anda merasakan beberapa gejala berikut:

Segeralah ke IGD terdekat jika gejala hipoglikemia tidak membaik setelah 3 kali mengonsumsi gula. 

Meski jarang terjadi, penggunaan obat yang mengandung sitagliptin bisa menimbulkan efek samping serius, seperti:

  • Gejala radang pankreas, yaitu nyeri perut yang menyebar hingga punggung, perut membengkak dan sakit bila disentuh, kulit dan mata menguning (penyakit kuning)
  • Gejala gangguan jantung, seperti sesak napas yang tidak hilang meski sudah berbaring atau beristirahat, pembengkakan di kaki dan pergelangan kaki, berat badan naik secara drastis
  • Gejala gangguan ginjal, yang berupa nyeri saat buang air kecil, kesulitan untuk memulai berkemih, urine keruh atau bercampur darah, urine yang keluar saat buang air kecil makin sedikit atau malah tidak keluar sama sekali
  • Ruam kulit yang gatal dan luka lepuh yang besar dan diikuti dengan demam
  • Nyeri sendi yang makin parah hingga menyebabkan kesulitan bergerak

Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang berat setelah mengonsumsi Pansiptin. Dengan fitur booking dokter di aplikasi ALODOKTER, Anda bisa langsung membuat janji temu berdasarkan lokasi, jadwal, dan ulasan dari pengguna lain.