Postinor adalah kontrasepsi darurat yang berisi levonorgestrel untuk mencegah terjadinya kehamilan. Kontrasepsi hormonal ini hanya efektif jika digunakan pada waktu yang tepat. Postinor tersedia dalam bentuk tablet yang bisa diperoleh dengan resep dokter.

Dalam tiap tablet Postinor terkandung 0,75 mg levonorgestrel sebagai bahan aktifnya. Levonorgestrel merupakan progesteron sintetik yang berfungsi mencegah atau memperlambat terjadinya ovulasi sehingga tidak terjadi pembuahan.

Postinor - Alodokter

Postinor tidak diminum rutin seperti pil KB pada umumnya. Alat kontrasepsi darurat ini hanya digunakan pada situasi yang dianggap darurat, misalnya lupa memakai kondom, terlambat minum pil KB, kondom robek saat berhubungan seks, IUD bergeser, atau menjadi korban pemerkosaan.

Seperti namanya, postinor merupakan kontrasepsi darurat yang bisa bekerja efektif jika digunakan sebelum terjadinya pembuahan atau implantasi.

Apa Itu Postinor

Bahan aktif Levonorgestrel
Golongan Obat resep
Kategori Preparat hormonal
Manfaat Mencegah kehamilan
Dikonsumsi oleh Perempuan dewasa
Postinor untuk ibu hamil Postinor tidak boleh digunakan oleh ibu hamil.
Kategori C: Studi pada binatang percobaan dan manusia telah memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Postinor untuk ibu menyusui Levonorgestrel yang terkandung dalam Postinor dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa persetujuan dari dokter.
Bentuk obat Tablet

Peringatan sebelum Mengonsumsi Postinor

Postinor tidak direkomendasikan untuk penderita gagal hati. Hal lain yang perlu Anda perhatikan sebelum mengonsumsi Postinor adalah:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang dimiliki. Postinor tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap levonorgestrel atau progesteron sintetis lain, seperti norethindrone.
  • Beri tahu dokter jika sedang mengalami perdarahan vagina yang belum diketahui penyebabnya.
  • Beri tahu dokter jika Anda menderita kanker payudara, kanker hati, gagal hati, stroke, infark miokard, atau diabetes yang tidak terkontrol. Obat yang mengandung levonorgestrel tidak boleh digunakan pada kondisi-kondisi tersebut.
  • Beri tahu dokter jika memiliki riwayat kehamilan ektopik, peradangan pada saluran tuba, infeksi tuba falopi, atau pernah menjalani operasi saluran tuba, bradikardia, pingsan mendadak, migrain, kejang, depresi, obesitas, tekanan darah tinggi, atau penyakit kuning.
  • Informasikan kepada dokter jika sedang merencanakan kehamilan atau sedang menyusui. Postinor tidak boleh digunakan oleh ibu hamil.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah minum Postinor, karena kandungan obat ini bisa menyebabkan pusing.
  • Beri tahu dokter jika sedang menggunakan lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi Postinor.

Dosis dan Aturan Pakai Postinor

Postinor tidak boleh digunakan sembarangan dan harus sesuai dengan resep dokter. Secara umum, dosis Postinor sebagai alat kontrasepsi darurat adalah 2 tablet yang dikonsumsi sesegera mungkin atau paling lambat 72 jam setelah berhubungan seksual tanpa pengaman.

Cara Mengonsumsi Postinor dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca informasi pada kemasan obat sebelum mengonsumsi Postinor. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa arahan dari dokter.

Konsumsilah Postinor dalam jangka waktu 0–72 jam setelah berhubungan seksual agar efektif. Postinor dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makanan. Hubungi dokter jika mengalami muntah dalam waktu 2 jam setelah minum Postinor. Ada kemungkinan Anda perlu mengonsumsi Postinor kembali.

Perlu diketahui Postinor dapat menyebabkan timbulnya flek atau bercak darah selama beberapa hari setelah obat tersebut dikonsumsi. Segera hubungi dokter jika kondisi tersebut berlangsung lebih dari 7 hari.

Kandungan levonorgestrel dalam Postinor dapat menyebabkan haid selanjutnya menjadi lebih cepat atau lebih lambat daripada biasanya. Bila waktu menstruasi terlambat lebih dari 7 hari, segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mengetahui penyebab terlambatnya haid.

Simpan Postinor di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung, serta jauh dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Postinor dengan Obat Lain

Levonorgestrel yang terkandung dalam Postinor dapat menimbulkan interaksi jika digunakan bersama obat-obat tertentu. Efek yang bisa terjadi adalah:

Hindari konsumsi Postinor bersama suplemen John’s Wort karena efektivitas alat kontrasepsi darurat ini akan menurun.

Efek Samping dan Bahaya Postinor

Mengingat Postinor mengandung levonorgestrel, efek samping yang bisa timbul setelah minum obat ini adalah:

  • Mual atau muntah
  • Sakit perut
  • Diare
  • Lelah
  • Pusing atau sakit kepala
  • Haid datang lebih cepat atau lebih lambat daripada biasanya
  • Jumlah darah menstruasi lebih sedikit atau lebih banyak daripada biasanya
  • Payudara terasa sakit
  • Perdarahan di luar waktu menstruasi

Periksakan diri ke dokter jika keluhan di atas tidak membaik atau makin berat. Segera ke dokter apabila Anda mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi Postinor, atau muncul sakit perut bagian bawah yang parah 3–5 minggu setelah menggunakan Postinor.