Queefing adalah keluarnya angin atau udara dari vagina, biasanya setelah berhubungan seksual, olahraga, atau aktivitas tertentu. Meski kerap membuat kaget dan malu, queefing sebenarnya umum terjadi dan jarang menandakan masalah kesehatan yang serius.

Keluarnya angin dari vagina berbeda dengan kentut dari saluran pencernaan. Hal ini karena queefing tidak melibatkan proses pencernaan atau bakteri usus yang menghasilkan bau. Queefing terjadi ketika udara masuk ke dalam vagina kemudian keluar, sehingga menimbulkan suara atau sensasi mirip kentut.

Queefing, Kondisi Ketika Vagina Buang Angin - Alodokter

Meskipun sering dianggap tabu dan jarang dibicarakan, queefing adalah hal normal yang dialami wanita dari berbagai usia. Oleh karena itu, pahami apa saja yang memicu queefing serta cara mengatasi dan mencegahnya.

Queefing dan Penyebabnya

Berikut beberapa penyebab yang dapat memicu “kentut” pada vagina atau queefing:

1. Aktivitas seksual

Selama berhubungan intim, terutama saat penetrasi penis, jari, atau sex toy, udara bisa terdorong masuk ke dalam vagina. Udara ini biasanya keluar saat posisi tubuh berubah atau setelah aktivitas seksual selesai.

Meski kerap membuat wanita dan pasangannya kaget, queefing merupakan fenomena yang umum terjadi saat berhubungan seksual, kok.

2. Gerakan olahraga tertentu

Gerakan olahraga yang melibatkan panggul, seperti lari atau yoga, bisa menyebabkan udara masuk dan terperangkap di dalam vagina. Akibatnya, udara tersebut akan keluar saat berganti posisi.

3. Otot dasar panggul lemah

Otot dasar panggul yang lemah juga dapat menyebabkan queefing. Beberapa kondisi, seperti menopause, atau baru menjalani persalinan, bisa membuat otot dasar panggul lebih kendur. Hal ini menyebabkan udara mudah masuk dan keluar dari vagina.

4. Pemeriksaan medis atau penggunaan alat

Memasukkan alat, seperti tampon, spekulum (saat melakukan pap smear), atau menjalani pemeriksaan USG transvaginal, dapat mendorong udara masuk ke dalam vagina. Umumnya, queefing akan terdengar setelah alat dilepas atau saat mulai bergerak.

5. Fistula vagina

Fistula vagina adalah terbentuknya saluran abnormal yang menghubungkan vagina dengan organ lain, seperti kandung dan saluran kemih, usus halus, usus besar, serta dubur. Selain queefing, fistula vagina juga menyebabkan kencing bocor, kencing berbau busuk, serta inkontinensia tinja.

Cara Mengatasi dan Mencegah Queefing

Berikut beberapa langkah yang dapat diterapkan untuk membantu mengurangi frekuensi queefing:

  • Latih otot dasar panggul dengan senam Kegel secara rutin, sehingga otot vagina menjadi lebih kencang dan udara tidak mudah masuk ke vagina.
  • Hindari posisi yang memungkinkan udara masuk ke vagina saat berhubungan intim atau olahraga. Hal ini bisa berbeda-beda pada setiap orang, sehingga penting untuk mengenali posisi yang memicu queefing pada vagina Anda.
  • Gunakan tampon saat berolahraga guna meminimalisir queefing, tapi jangan gunakan saat melakukan aktivitas seksual.
  • Jika merasa ada udara yang terperangkap di dalam vagina, ubah posisi tubuh secara perlahan agar udara bisa keluar tanpa suara tiba-tiba.

Queefing umumnya tidak berbahaya dan tidak menimbulkan komplikasi. Namun, jika queefing disertai bau busuk pada vagina, nyeri saat berhubungan seksual, infeksi saluran kemih yang terjadi berulang, serta muncul nanah atau kotoran dari vagina, segera konsultasikan dengan dokter melalui Chat Bersama Dokter.

Dengan begitu, dokter dapat menentukan penyebab gejala yang menyertai queefing dan memberikan penanganan yang tepat. Selain itu, dokter juga dapat menganjurkan langkah lain untuk mencegah queefing, sehingga Anda dapat menjalani berbagai aktivitas dengan lebih nyaman.