Risedronate atau risedronic acid adalah obat untuk mencegah dan mengobati osteoporosis pascamenopause. Obat ini juga digunakan dalam pengobatan osteoporosis akibat penggunaan kortikosteroid jangka panjang dan penyakit Paget.
Risedronate termasuk ke dalam golongan bisfosfonat yang bekerja dengan cara proses resorpsi tulang sehingga mencegah berkurangnya masa tulang. Dengan begitu, kekuatan dan kepadatan tulang tetap terjaga dan risiko terjadinya patah tulang akan berkurang.
Merek dagang risedronate: Actonel Once a-Week, Actonel Once a-Month, Osteonate Oaw, Ristonat
Apa Itu Risedronate
Golongan | Obat resep |
Kategori | Bisfosfonat |
Manfaat | Mencegah dan mengobati osteoporosis pascamenopause, mengobati osteroporosis akibat penggunaan obat kortikosteroid jangka panjang, dan penyakit Paget |
Dikonsumsi oleh | Dewasa |
Risedronate untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. Risedronate belum diketahui apakah dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa memberi tahu dokter. |
Bentuk obat | Tablet |
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Risedronate
Risedronate tidak boleh dikonsumsi sembarangan dan harus sesuai resep dokter. Berikut adalah beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum mengonsumsi risedronate:
- Beri tahu doter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Risendronate tidak boleh dikonsumsi oleh seseorang yang alergi terhadap obat ini.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang mengalami kondisi sulit menelan, tidak bisa duduk atau berdiri terlalu lama, atau menjalani kemoterapi atau radioterapi.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita akalasia, kadar kalsium yang rendah, tukak lambung, penyakit ginjal, penyakit gigi atau mulut, gangguan penyerapan (malabsorbsi), kanker, atau kelainan darah.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk suplemen, atau produk herbal.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menjalani pengobatan dengan risedronate belum menjalani operasi atau tindakan medis, termasuk operasi gigi.
- Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis, setelah mengonsumsi risedronate.
Dosis dan Aturan Pakai Risedronate
Dosis risedronate ditentukan berdasarkan usia, kondisi pasien, dan respons tubuh terhadap obat. Berikut adalah dosis risedronate untuk orang dewasa berdasarkan tujuan penggunaannya:
-
Tujuan: Mencegah dan mengobati osteoporosis pascamenopause
Dosisnya 5 mg, 1 kali sehari atau 35 mg, 1 kali seminggu, atau 150 mg, 1 kali, sebulan.
-
Tujuan: Mengobati osteoporosis akibat penggunaan obat kortikosteroid jangka panjang
Dosisnya adalah 5 mg per hari
-
Tujuan: Mengobati penyakit Paget
Dosisnya 30 mg, 1 kali sehari, selama 2 bulan.
-
Tujuan: Meningkatkan massa tulang pada pria penderita osteoporosis
Dosisnya 35 mg, 1 kali seminggu.
Cara Mengonsumsi Risedronate dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan selalu baca petunjuk penggunaan yang tertera di kemasan risedronate. Jangan menambah atau mengurangi dosis, serta jangan menggunakan obat melebihi jangka waktu yang dianjurkan.
Risedronate tablet dikonsumsi pada pagi hari saat perut dalam kondisi kosong atau setidaknya 30 menit sebelum sarapan. Telan tablet risedronate utuh dengan bantuan segelas air putih. Jangan mengunyah, membelah, atau menghancurkan obat.
Untuk mencegah iritasi pada tenggorokan, minum risedronate dengan posisi duduk atau berdiri. Jangan berbaring dan mengonsumsi makanan atau minuman apa pun setidaknya 30 menit sebelum mengonsumsi obat.
Selama menjalani pengobatan dengan risedrone, Anda juga disarankan untuk selalu menjaga kebersihan gigi dan melakukan pemeriksaan gigi ke dokter secara rutin.
Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Usahakan untuk mengonsumsi risedronate pada jam yang sama setiap harinya agar pengobatan maksimal.
Jika lupa mengonsumsi risedronate, segera konsumsi jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
Lakukan kontrol sesuai dengan jadwal yang diberikan oleh dokter, sehingga kondisi dan respons terapi dapat terpantau. Jangan merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol karena dapat meningkatkan hilangnya masa tulang dan memperberat kondisi yang ada.
Simpan risedronate di tempat kering, tertutup, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Risedronate dengan Obat Lain
Ada beberapa efek interaksi obat yang dapat terjadi bila risedronate digunakan bersama obat tertentu, antara lain:
- Menurunnya penyerapan risedronate jika digunakan dengan antasida atau suplemen mineral yang mengandung kalsium, aluminium, atau magnesium
- Peningkatan risiko terjadinya tukak lambung dan perdarahan saluran pencernaan jika digunakan dengan deferasirox atau obat antiinflamasi nonsteroid, seperti diclofenac atau ibuprofen
- Peningkatan risiko terjadinya rendahnya kadar kalsium dalam darah (hipokalsemia) jika digunakan dengan etelcalcetide
Efek Samping dan Bahaya Risedronate
Beberapa efek samping umum yang dapat terjadi setelah mengonsumsi risedronate adalah:
- Diare
- Konstipasi
- Kembung atau sakit perut
- Sakit kepala
- Nyeri otot, nyeri sendi, atau nyeri tulang
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping di atas tidak kunjung mereda atau semakin memburuk. Segera ke dokter jika muncul reaksi alergi obat yang bisa ditandai dengan munculnya gejala berupa ruam yang gatal, bengkak pada mata dan bibir, atau sulit bernapas.
Selain itu, Anda juga harus segera ke dokter jika mengalami efek samping yang lebih serius, seperti:
- Nyeri otot, nyeri sendi, nyeri pinggul, yang parah
- Nyeri atau bengkak di rahang atau gigi yang tanggal secara tiba-tiba
- Nyeri telinga, keluar cairan dari telinga, dan infeksi pada tulang telinga
- Kram otot, kaku otot, atau kesemutan
- Sakit perut yang berat, BAB berdarah atau berwarna hitam, sulit menelan, atau sakit menelan