Sanmol drop adalah obat penurun demam untuk bayi sampai dengan usia 2 tahun. Sanmol drop dapat diberikan saat anak demam karena flu atau pilek, maupun setelah vaksinasi. Obat berbahan aktif paracetamol ini juga bermanfaat untuk meredakan nyeri ringan, seperti nyeri gusi karena tumbuh gigi.
Sanmol drop merupakan salah satu varian produk Sanmol. Sanmol drop mengandung 60 mg paracetamol per 0,6 ml. Bahan aktif obat ini bekerja langsung pada pusat pengendali suhu tubuh dan rasa nyeri yang berada di otak. Dengan begitu, demam dan nyeri bisa cepat mereda.

Sanmol drop tersedia dalam kemasan botol isi 15 ml. Sanmol 60 mg Drop 15 ml bisa diperoleh tanpa resep dokter.
Apa Itu Sanmol Drop
| Bahan aktif | Paracetamol |
| Golongan | Obat bebas |
| Kategori | Analgesik antipiretik |
| Manfaat | Menurunkan demam, seperti saat flu, atau demam setelah vaksinasi |
| Meredakan nyeri ringan, misalnya nyeri gusi karena bayi tumbuh gigi | |
| Digunakan oleh | Bayi baru lahir sampai dengan usia 2 tahun |
| Bentuk obat | Obat tetes oral (drops) |
Peringatan sebelum Menggunakan Sanmol Drop
Sanmol drop tidak boleh digunakan sembarangan. Berikut ini adalah hal yang perlu diperhatikan sebelum memberikan Sanmol drop kepada anak:
- Jangan memberikan Sanmol drop jika anak alergi terhadap paracetamol. Jika ragu, berkonsultasilah ke dokter sebelum memberikan obat ini kepada anak.
- Berkonsultasilah ke dokter sebelum memberikan Sanmol drop kepada anak jika ia pernah atau sedang menderita penyakit ginjal, malnutrisi kronis, anemia hemolitik, penyakit liver, atau defisiensi G6PD.
- Bicarakan terlebih dahulu dengan dokter mengenai penggunaan Sanmol drop pada anak jika ia menderita diabetes. Paracetamol cair mengandung gula sehingga penggunaannya perlu dibatasi atau dihindari oleh penderita diabetes.
- Mintalah saran dokter perihal konsumsi Sanmol drop jika anak sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi antarobat.
- Beri tahu dokter bahwa anak sedang mengonsumsi Sanmol drop jika ia direncanakan untuk menjalani operasi, termasuk operasi gigi.
- Segera bawa anak ke dokter jika ia mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah minum Sanmol drop.
Dosis dan Aturan Pakai Sanmol Drop
Berikut adalah rincian dosis Sanmol drop berdasarkan usia anak:
- Anak usia 1–2 tahun: 0,6–1,2 ml, 3–4 kali sehari.
- Anak usia <1 tahun: 0,6 ml, 3–4 kali sehari.
Dosis paracetamol untuk anak sebaiknya disesuaikan dengan berat badannya. Konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan dosis paracetamol yang sesuai dengan berat badan anak Anda. Untuk mendapat respons yang cepat, Anda bisa bertanya melalui fitur Chat Bersama Dokter.
Cara Menggunakan Sanmol Drop dengan Benar
Bacalah aturan pakai pada kemasan obat sebelum memberikan Sanmol drop kepada anak, atau ikuti anjuran dokter. Jangan melebihi dosis yang dianjurkan atau menggunakan Sanmol drop bersama obat lain yang juga mengandung paracetamol.
Berikut adalah tata cara pemberian Sanmol drop untuk anak:
- Sanmol drop dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
- Kocok botol sebelum obat dikonsumsi. Gunakanlah alat takar yang disertakan dalam kemasan agar dosisnya akurat.
- Apabila anak muntah dalam waktu kurang dari 20 menit setelah minum Sanmol drop, berikan kembali obat ini dalam dosis yang sama. Namun, bila muntah terjadi 30 menit setelah anak minum obat, Anda tidak perlu memberikannya obat ini lagi.
- Hentikan penggunaan Sanmol drop ketika keluhan demam pada anak sudah mereda. Obat demam anak, seperti Sanmol drop, tidak untuk dikonsumsi dalam jangka panjang.
- Hentikan pemberian Sanmol drop dan bawalah anak ke dokter jika demamnya belum turun setelah 3 hari, atau nyeri belum juga membaik meski telah 5 hari minum Sanmol drop.
- Simpan Sanmol drop di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
- Jangan memberikan Sanmol drop yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa. Obat cair tidak boleh digunakan lebih dari 14 hari setelah kemasan dibuka.
Interaksi Sanmol Drop dengan Obat Lain
Mengingat Sanmol drop mengandung paracetamol, efek interaksi yang bisa terjadi jika produk ini digunakan bersama obat tertentu antara lain:
- Peningkatan risiko terjadinya kerusakan hati jika digunakan dengan obat golongan barbiturat, seperti phenobarbital
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping paracetamol jika dikonsumsi bersama metoclopramide, domperidone, probenecid, atau isoniazid
- Peningkatan kadar chloramphenicol atau busulfan di dalam darah sehingga meningkatkan risiko terjadinya efek samping
- Penurunan efektivitas paracetamol jika digunakan dengan cholestyramine
- Penurunan efektivitas obat lamotrigine dalam mencegah kejang
Supaya terhindar dari efek interaksi yang tidak diinginkan, berkonsultasilah ke dokter jika hendak memberikan obat lain bersama Sanmol drop kepada anak.
Efek Samping dan Bahaya Sanmol Drop
Jika dikonsumsi sesuai aturan pakai atau petunjuk dokter, Sanmol drop jarang menimbulkan efek samping. Namun, penggunaan produk paracetamol secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan fungsi hati.
Jangan tunda untuk membawa anak ke dokter jika ia mengalami gejala gangguan fungsi hati, seperti:
- Muntah-muntah
- Lemas, tidak mau menyusu, atau tidak berselera makan
- Perut bagian kanan atas terasa sakit
- Urine berwarna gelap
- Tinja berwarna pucat atau keabu-abuan
- Penyakit kuning
Janji temu dengan dokter kini bisa diatur dari rumah. Lewat ALODOKTER, Anda dapat melihat dokter yang tersedia, mengecek jadwal praktik, dan langsung booking.
Segera bawa anak ke IGD terdekat jika ia mengalami reaksi alergi obat setelah minum Sanmol drop. Gejala alergi obat pada anak bisa berupa ruam dan bentol-bentol yang terasa gatal, bengkak di bibir atau lidah, mengi, atau sesak napas.