Penyebab sinusitis umumnya adalah infeksi virus yang mengakibatkan peradangan dan pembengkakan pada dinding sinus. Selain itu, sinusitis juga bisa terjadi akibat reaksi alergi atau kelainan struktur pada rongga hidung yang dapat mengganggu fungsi sinus.

Sinus berfungsi untuk menghasilkan lendir yang berguna untuk melembapkan rongga hidung dan saluran sinus itu sendiri. Lendir tersebut akan dialirkan ke rongga hidung melalui lubang kecil yang disebut ostium. 

Tidak hanya itu, sinus juga berfungsi untuk menyaring kuman atau debu di udara yang kita hirup.

Beragam Penyebab Sinusitis

Penyebab sinusitis bisa bermacam-macam, mulai dari infeksi saluran pernapasan atas, polip hidung, hingga kelainan bentuk tulang hidung. Berikut ini adalah penjelasannya:

1. Infeksi saluran pernapasan atas

Infeksi saluran pernapasan atas, seperti batuk pilek atau rhinitis yang disebabkan oleh virus, dapat menyebar ke sinus dan membuat sinus meradang atau membengkak.  Pembengkakan sinus dapat mengganggu aliran lendir yang normalnya keluar dari sinus untuk melembapkan rongga hidung. Akibatnya, lendir menumpuk di sinus dan menimbulkan gejala sinusitis.

2. Rhinitis alergi

Rhinitis alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap alergen dengan melepaskan zat peradangan. Hal ini bisa menyebabkan pembengkakan dinding hidung dan peningkatan produksi lendir di sinus. 

Pembengkakan pada dinding hidung dapat menyebabkan lubang sinus tersumbat. Akibatnya, lendir dari sinus tidak bisa keluar meski produksi lendir meningkat. Hal ini pada akhirnya menyebabkan penumpukan lendir di dalam sinus.

3. Polip hidung

Polip hidung merupakan benjolan yang tumbuh di rongga hidung atau rongga sinus. Benjolan tersebut dapat menyumbat rongga sinus atau lubang sinus sehingga menghambat pengeluaran lendir. Pada akhirnya, lendir akan menumpuk di rongga sinus dan menimbulkan gejala-gejala sinusitis.

4. Tulang hidung bengkok

Deviasi septum adalah kelainan bentuk pada septum, yaitu tulang yang membagi rongga hidung menjadi dua. Pada beberapa kasus, kondisi ini dapat mengganggu fungsi sinus dalam mengalirkan lendir ke rongga hidung. Alhasil, lendir menumpuk di rongga sinus dan menimbulkan infeksi. 

Deviasi septum yang tidak ditangani dapat menyebabkan infeksi sinus yang berulang.

5. Infeksi gigi

Sinus maksila merupakan rongga sinus terbesar yang berada di dekat gigi geraham atas. Akar gigi geraham bisa terletak sangat dekat dengan rongga sinus maksila atau bahkan masuk ke dalam sinus. 

Oleh karena itu, jika terjadi masalah pada gigi, seperti infeksi gigi, bakteri bisa menyebar ke sinus dan menimbulkan keluhan sinusitis.

6. Baru saja mengalami cedera hidung

Cedera hidung yang disebabkan oleh benturan keras saat terjatuh, berolahraga, atau kecelakaan berkendara dapat menyebabkan sinusitis. Hal-hal yang terjadi akibat kecelakaan, seperti tumpukan darah atau patah tulang, dapat mengganggu fungsi sinus dalam mengalirkan lendir atau justru merusak sinus.

Dalam jangka panjang, kerusakan pada sinus dapat menyebabkan sinusitis yang menahun.

7. Pembesaran kelenjar adenoid

Kelenjar adenoid terletak di dalam hidung dan tenggorokan bagian atas. Pembesaran kelenjar adenoid bisa menimbulkan gangguan kesehatan lain, seperti sulit bernapas, infeksi telinga tengah, hingga sinusitis. 

Kelenjar adenoid yang membesar bisa menyumbat aliran lendir dari rongga sinus sehingga menyebabkan penumpukan lendir dan peradangan. 

8. Benda asing yang terjebak di dalam hidung

Anak-anak umumnya masih memiliki rasa keingintahuan yang besar sehingga kerap kali memasukkan benda-benda ke hidung, seperti manik-manik atau biji-bijian. Benda tersebut bisa saja terdorong tangan sehingga masuk lebih dalam ketika anak mencoba untuk mengeluarkannya.

Benda yang terdorong tersebut bisa saja menyumbat sinus dan menyebabkan sinusitis. Untuk mencegah terjadinya sinusitis akibat kondisi ini, berikan pertolongan pertama atau bawa ia ke dokter saat anak kemasukan benda asing di hidung.

Faktor Risiko Sinusitis

Sinusitis bisa dialami oleh orang dewasa maupun anak-anak. Pada orang dewasa, selain beragam penyebab di atas, ada faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko sinusitis, yaitu:

  • Menderita cystic fibrosis
  • Memiliki daya tahan tubuh yang lemah akibat suatu penyakit, seperti HIV
  • Sensitif terhadap aspirin atau obat NSAID
  • Merokok atau sering menghirup asap rokok
  • Sering mengalami perubahan tekanan udara dan air, seperti ketika naik pesawat atau menyelam

Sementara pada anak-anak, faktor yang dapat meningkatkan risiko sinusitis antara lain:

  • Menderita alergi tertentu
  • Memiliki teman yang sedang mengalami infeksi saluran pernapasan akut
  • Memiliki kebiasaan menggunakan dot atau minum dari botol susu dalam posisi berbaring
  • Sering terpapar asap rokok
  • Tinggal atau menetap di lingkungan yang berpolusi udara tinggi
  • Tinggal di rumah dengan ventilasi buruk

Itulah berbagai hal yang dapat menyebabkan sinusitis. Setiap penyebab sinusitis membutuhkan penanganan yang berbeda-beda. Namun, gejala sinusitis pada umumnya bisa berkurang dengan penanganan sederhana, seperti cuci hidung menggunakan air garam atau menghirup uap hangat dari aromaterapi. 

Apabila sinusitis tidak membaik dengan perawatan mandiri atau sering kambuh, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter. Dengan begitu, dokter akan mencari tahu penyebab sinusitis yang Anda alami dan memberikan penanganan yang sesuai.