Pengobatan sinusitis akan disesuaikan dengan penyebab dan lamanya keluhan yang timbul. Penanganan yang dapat dilakukan meliputi perawatan mandiri dan konsumsi obat-obatan yang bisa dibeli di apotek. Namun, jika sinusitis tidak membaik dengan metode ini, dokter akan meresepkan obat atau menyarankan tindakan operasi.

Pilihan Pengobatan Sinusitis

Berikut adalah beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi sinusitis:

Perawatan mandiri

Pada kebanyakan kasus, sinusitis yang terjadi akibat infeksi virus bisa sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan. Namun, beberapa cara berikut dapat dilakukan untuk membantu meredakan gejala dan mencegah kekambuhannya:

  • Menggunakan pelembab udara (humidifier) di ruangan-ruangan yang sering dijadikan tempat untuk beraktivitas
  • Menghirup udara dari air hangat atau mandi dengan air hangat
  • Mengompres hangat area wajah
  • Memperbanyak minum air putih dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol
  • Beristirahat dan tidur yang cukup

Selain cara-cara di atas, pasien juga bisa melakukan cuci hidung menggunakan larutan garam yang bisa dibuat sendiri atau dengan membelinya di apotek. Namun, perlu diketahui bahwa metode ini tidak dianjurkan pada pasien yang memiliki kondisi-kondisi berikut:

  • Infeksi telinga
  • Tekanan yang terasa di salah satu atau kedua telinga
  • Lubang hidung tersumbat seluruhnya
  • Baru saja menjalani operasi pada telinga atau sinus

Jika hendak membuat larutan garam sendiri, pastikan untuk menggunakan air yang bersih. Hal ini untuk mencegah masuknya kuman atau zat kimia yang bisa mengakibatkan infeksi atau iritasi pada hidung dan malah memperburuk sinusitis. 

Obat-obatan

Jika keluhan tidak membaik dengan perawatan mandiri, dokter akan meresepkan obat sesuai dengan penyebab sinusitis yang dialami pasien. Obat-obatan yang dapat diresepkan antara lain:

1. Antibiotik

Antibiotik digunakan untuk mengatasi sinusitis akibat infeksi bakteri. Cara kerja obat ini adalah dengan menghambat pertumbuhan atau membunuh bakteri sehingga infeksi bakteri dapat teratasi dan keluhan akibat sinusitis akan mereda. 

Tergantung pada jenis sinusitis yang dialami pasien, obat antibiotik perlu dikonsumsi selama 10–14 hari atau lebih. Perlu diingat bahwa konsumsi antibiotik harus sesuai dosis dan jangka waktu yang ditentukan dokter. Hal ini untuk mencegah bakteri kebal terhadap antibiotik.

2. Antijamur

Antijamur berguna untuk mengatasi infeksi jamur yang menyebabkan sinusitis. Obat ini dapat menghambat atau menghentikan pertumbuhan jamur sehingga keluhan sinusitis akan membaik. 

3. Pereda nyeri

Obat pereda nyeri, misalnya ibuprofen atau paracetamol, juga bisa menjadi bagian dari terapi sinusitis. Obat ini dapat meredakan gejala sakit kepala dan demam yang muncul akibat kondisi ini.

Obat pereda nyeri bisa dibeli tanpa resep dokter. Namun, pastikan untuk mengikuti aturan pakai obat yang tertera pada kemasan. Jangan menggunakan obat pereda nyeri lebih dari 10 hari tanpa persetujuan dokter.

4. Dekongestan

Dekongestan bermanfaat untuk mengurangi pembengkakan pada rongga hidung sehingga lubang sinus bisa terbuka dan lendir yang menumpuk bisa keluar. Obat ini tersedia dalam bentuk pil atau semprot hidung. 

Perhatikan cara penggunaan dekongestan sesuai anjuran dokter dan aturan pakai yang terdapat pada kemasan obat. Penggunaan dekongestan yang berlebihan justru dapat membuat hidung tersumbat lebih parah.

5. Kortikosteroid

Kortikosteroid dapat digunakan untuk sinusitis non-infeksi, misalnya karena alergi. Obat ini, misalnya fluticasone dan budesonide bentuk semprot hidung, bermanfaat untuk meredakan pembengkakan pada dinding hidung.

Sementara itu, kortikosteroid bentuk tablet atau suntik dapat digunakan untuk mengobati sinusitis yang disebabkan oleh polip hidung. 

Operasi

Jika keluhan terus berlanjut dan obat-obatan tidak efektif dalam mengatasi sinusitis, dokter akan menyarankan pasien untuk menjalani functional endoscopic sinus surgery (FESS). Dokter akan memberikan obat bius umum agar pasien tertidur selama prosedur ini berlangsung. 

Pada FESS, dokter akan membuka atau melebarkan sinus dengan cara berikut:

  • Mengangkat jaringan yang menyumbat saluran sinus, seperti polip hidung
  • Memompa balon kecil untuk membuka saluran sinus yang tersumbat (dilatasi kateter balon)

Selanjutnya, dokter akan memasukkan implan untuk menjaga sinus tetap terbuka dan menambahkan kortikosteroid yang diarahkan ke lapisan sinus.

Prosedur FESS dilakukan dengan menggunakan endoskop, yaitu selang kecil elastis yang dilengkapi dengan kamera di bagian ujungnya.

Selain operasi FESS, operasi untuk memperbaiki deviasi septum juga dapat dilakukan untuk mengatasi sinusitis kronis.

Itulah berbagai pilihan pengobatan sinusitis sesuai dengan penyebab dan tingkat keparahan gejala yang timbul. Pastikan untuk tidak menambah atau mengurangi dosis obat tanpa seizin dokter. Hal ini untuk mendukung keberhasilan pengobatan dan mencegah timbulnya efek samping.

Selain itu, jangan lewatkan perawatan mandiri di rumah, karena langkah-langkah ini dapat membersihkan rongga hidung dan melegakan pernapasan. Dengan begitu, penyembuhan akan lebih efektif dan kemungkinan sinusitis untuk kambuh akan lebih rendah.