Ursochol adalah obat untuk menangani batu empedu, khususnya yang masih berukuran kecil. Obat dengan kandungan asam ursodeoksikolat ini juga dapat diberikan kepada pasien yang berisiko mengalami batu empedu, seperti pasien obesitas atau yang sedang menjalani penurunan berat badan secara cepat. 

Asam ursodeoksikolat yang terkandung dalam Ursochol masuk dalam kelompok obat derivat asam empedu. Cara kerja obat ini yaitu dengan menghambat produksi kolesterol di hati dan membantu melarutkan kolesterol yang berpotensi membentuk batu empedu. 

Ursochol

Selain meluruhkan atau mencegah terbentuknya batu empedu, Ursochol juga dapat membantu melindungi fungsi hati pada pasien colangitis bilier primer (PBC). pasalnya, obat ini dapat berperan menggantikan asam empedu yang menumpuk, sehingga dapat mencegah kerusakan hati lebih lanjut. Ursochol hanya bisa digunakan berdasarkan resep dokter. 

Apa Itu Ursochol

Bahan aktif  Asam ursodeoksikolat 300 mg
Golongan Obat resep
Kategori Derivat asam empedu
Manfaat Melarutkan batu empedu berukuran kecil. 
Mencegah terbentuknya batu empedu pada pasien obesitas atau pasien yang menjalani penurunan berat badan dengan cepat, serta mengatasi kolangitis bilier primer (PBC)
Digunakan oleh Dewasa
Ursochol untuk ibu hamil  Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. 
Obat dengan kandungan asam ursodeoksikolat hanya bisa digunakan oleh ibu hamil ketika dokter yang meresepkan.
Ursochol untuk ibu menyusui Asam ursodeoksikolat umumnya aman diminum oleh ibu menyusui karena sangat kecil kemungkinan obat ini terserap ke ASI dan menyebabkan efek samping pada bayi.
Ibu menyusui hanya boleh menggunakan obat ini berdasarkan anjuran dokter agar dosisnya tepat.
Bentuk obat Kapsul

Peringatan sebelum Menggunakan Ursochol

Berikut hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menjalani pengobatan dengan Ursochol:

  • Jangan gunakan obat ini jika Anda alergi dengan kandungan asam ursodeoksikolat. Oleh karena itu, bicarakan dengan dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. 
  • Beri tahu dokter bila Anda sedang atau pernah menderita penyakit hati, seperti asites atau ensefalopati hepatik. 
  • Sampaikan kepada dokter apabila Anda memiliki riwayat gangguan saluran atau  kantung empedu lain, contohnya kolesistitis, obstruksi bilier, cholangitis, maupun pankreatitis. 
  • Bicarakan dengan dokter apabila Anda memiliki riwayat gangguan usus, misalnya penyakit Crohn
  • Informasikan kepada dokter bahwa Anda pernah menjalani operasi tertentu, termasuk operasi pada usus maupun lambung
  • Konsultasikan kepada dokter perihal keamanan penggunaan Ursochol apabila Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui. 
  • Bicarakan dengan dokter perihal obat, suplemen, atau produk herba tertentu yang sedang atau akan diminum bersama dengan Ursochol. Tujuannya untuk mencegah terjadinya interaksi obat.
  • Jangan mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang membutuhkan kewaspadaan setelah mengonsumsi obat ini. Ursochol dapat menyebabkan efek samping pusing. 
  • Segera hubungi dokter ketika timbul reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah minum obat ini. 

Dosis dan Aturan Pakai Ursochol

Penentuan dosis Ursochol tergantung pada kondisi pasien, berat badan, dan bagaimana tubuh merespons pengobatan. Umumnya, dosis yang diberikan adalah 8–10 mg/kg berat badan per hari, dibagi ke dalam 2–3 kali pemberian atau biasanya adalah 300 mg di pagi hari dan malam hari. 

Durasi penggunaan Ursochol biasanya adalah 3 bulan atau mungkin lebih tergantung pada kondisi pasien. Yang pasti, pada 6 bulan tahun pertama terapi, pasien perlu melakukan pemeriksaan rontgen atau USG untuk melihat respon pengobatan atau kondisi batu empedu yang diderita. 

Cara Menggunakan Ursochol dengan Benar

Ikuti petunjuk dokter dan aturan pakai pada kemasan saat menggunakan Ursochol. Jangan mengubah dosis tanpa persetujuan dokter. Agar kandungan asam ursodeoksikolat bekerja optimal, perhatikan cara penggunaan Ursochol berikut:

  • Konsumsilah Ursochol setelah makan agar pengeluaran batu empedu bisa lebih mudah. 
  • Pastikan untuk tidak mengunyah kapsul Ursochol. Telan obat ini secara utuh dengan bantuan air putih. 
  • Jika Anda juga sedang diresepkan antasida oleh dokter, konsumsilah Ursochol 1 jam sebelum atau 2 jam setelah minum antasida.
  • Usahakan untuk mengonsumsi Ursochol pada waktu yang sama setiap harinya. 
  • Jika Anda lupa minum obat ini sesuai jadwal, segera konsumsi begitu teringat. Namun, bila jadwal minum obat selanjutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis berikutnya.
  • Jangan hentikan Ursochol sebelum waktunya, meski gejala mulai mereda. Ikuti anjuran dokter terkait durasi pemakaian.
  • Simpan Ursochol di tempat bersuhu ruang, kering, dan tidak terkena paparan sinar matahari langsung. 
  • Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Selama menjalani pengobatan dengan Ursochol, jangan lewatkan waktu kontrol yang telah dijadwalkan oleh dokter. Dokter mungkin akan merekomendasi tes fungsi hati secara berkala untuk memantau kondisi kesehatan Anda. 

Interaksi Ursochol dengan Obat Lain

Interaksi obat bisa terjadi ketika Ursochol digunakan bersamaan dengan obat, suplemen, atau produk herbal tertentu secara sembarangan. Efek interaksi obat Ursochol meliputi: 

Segala kemungkinan interaksi obat dapat dicegah dengan menggunakan Ursochol secara tepat. Jika Anda berencana mengonsumsi obat lain bersamaan dengan Ursochol, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Konsultasi dapat dilakukan secara langsung atau online.

Efek Samping dan Bahaya Ursochol

Konsumsi Ursochol atau obat yang mengandung asam ursodeoksikolat dapat menyebabkan efek samping, seperti: 

  • Pusing atau sakit kepala
  • Sembelit
  • Mual
  • Batuk 
  • Diare
  • Sakit perut
  • Rambut rontok
  • Sakit punggung

Konsultasikan kepada dokter jika efek samping tersebut tidak mereda, makin parah, atau terasa begitu mengganggu. Segera kunjungi rumah sakit terdekat ketika muncul reaksi alergi obat dan efek samping serius, seperti:

  • Kelelahan parah
  • Demam 
  • Ruam atau gatal di kulit
  • Nyeri atau sakit saat buang air kecil
  • Bengkak di wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan 
  • Nyeri ulu hati
  • Hilang nafsu makan
  • Urine berwarna gelap
  • Menggigil
  • Sulit menelan
  • Kulit atau mata menguning