Vortioxetine adalah obat untuk menangani depresi. Obat ini dapat menstabilkan suasana hati, memperbaiki siklus tidur dan nafsu makan, serta mengembalikan energi dan produktivitas yang hilang pada penderita depresi. Vortioxetine tergolong sebagai obat resep dan tidak boleh digunakan sembarangan.

Vortioxetine bekerja dengan cara meningkatkan aktivitas serotonin di otak. Serotonin berperan mengatur suasana hati, siklus tidur, hingga nafsu makan. Seiring kerja serotonin yang meningkat, suasana hati menjadi lebih stabil, dan gejala depresi seperti perasaan sedih, cemas, putus asa, selalu lelah, dan sulit tidur, bisa berkurang.

Vortioxetine - Alodokter

Merek dagang vortioxetine: Brintellix

Apa Itu Vortioxetine

Golongan Obat resep
Kategori Antidepresan jenis selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs)
Manfaat Meringankan gejala depresi
Dikonsumsi oleh Dewasa (>18 tahun)
Vortioxetine untuk ibu hamil dan menyusui Pada trimester 1 dan 2 kehamilan
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Pada trimester 3 kehamilan
Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.
Belum diketahui apakah vortioxetine terserap ke dalam ASI atau tidak. Vortioxetine tidak direkomendasikan bagi ibu menyusui.
Bentuk Tablet

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Vortioxetine

Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menjalani pengobatan dengan vortioxetine:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Vortioxetine tidak boleh digunakan oleh pasien yang alergi terhadap obat ini.
  • Jangan mengonsumsi vortioxetine jika dalam 3 minggu terakhir Anda menggunakan obat antidepresan golongan MAOI, seperti isocarboxazid atau phenelzine.
  • Beri tahu dokter jika Anda atau anggota keluarga memiliki gangguan bipolar atau pernah melakukan percobaan bunuh diri.
  • Beri tahu dokter bila pernah mengalami kecanduan obat atau sering mengonsumsi minuman beralkohol.
  • Beri tahu dokter jika sedang atau pernah menderita glaukoma, epilepsi atau kejang, tukak lambung, hiponatremia, gangguan perdarahan, perdarahan saluran cerna, atau penyakit liver.
  • Jangan langsung berkendara atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi vortioxetine, karena obat ini bisa menyebabkan pusing.
  • Beri tahu dokter mengenai semua obat atau suplemen yang sedang Anda konsumsi, termasuk obat herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi interaksi obat.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, mungkin hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
  • Informasikan kepada dokter bahwa Anda sedang menggunakan vortioxetine sebelum menjalani operasi atau tindakan medis apa pun.
  • Diskusikan dulu dengan dokter perihal manfaat dan resiko penggunaan vortioxetine pada pasien lansia. Orang lanjut usia lebih rentan mengalami perdarahan dan hiponatremia saat menggunakan obat ini.
  • Segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau efek samping yang serius setelah mengonsumsi vortioxetine.

Dosis dan Aturan Pakai Vortioxetine

Secara umum, dosis vortioxetine untuk meredakan gejala depresi adalah sebagai berikut:

  • Dewasa: Dosis awal 10 mg, 1 kali sehari. Dosis dapat ditambah menjadi 20 mg 1 kali sehari atau dikurangi menjadi 5 mg 1 kali sehari, tergantung efek pengobatan.
  • Lansia: Dosis awal 5 mg 1 kali sehari, dosis dapat ditingkatkan menjadi 10 mg 1 kali sehari jika diperlukan.

Cara Mengonsumsi Vortioxetine dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan bacalah informasi yang terdapat pada kemasan obat sebelum mengonsumsi vortioxetine. Jangan menambah atau mengurangi dosis yang dikonsumsi tanpa seizin dokter.

Konsumsilah vortioxetine sebelum atau sesudah makan. Telan tablet vortioxetine dengan air putih. Usahakan untuk mengonsumsi obat ini pada waktu yang sama setiap harinya.

Jika lupa mengonsumsi vortioxetine, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila jadwal minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.

Manfaat vortioxetine umumnya akan terasa setelah 2–4 bulan pemakaian. Tetap konsumsi vortioxetine sesuai anjuran dokter meski gejala depresi sudah membaik. Jangan menghentikan pengobatan kecuali jika disarankan oleh dokter.

Berhenti menggunakan vortioxetine secara mendadak bisa memperparah depresi dan menimbulkan gejala putus obat, seperti mood swing, sakit kepala, gangguan tidur, tremor, keringat dingin, atau kejang. Bila pengobatan memang ingin dihentikan karena alasan tertentu, dokter akan mengurangi dosis obat secara bertahap.

Beri tahu dokter mengenai perkembangan kondisi Anda selama pengobatan. Patuhi jadwal kontrol yang ditentukan oleh dokter agar kondisi Anda terpantau dengan baik. Namun, jika kondisi dirasakan tidak membaik atau malah memburuk, jangan tunggu waktu kontrol untuk berkonsultasi dengan dokter.

Simpan vortioxetine di tempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Vortioxetine dengan Obat Lain

Ada beberapa efek interaksi yang bisa terjadi jika vortioxetine digunakan bersama obat tertentu, yaitu:

  • Peningkatan risiko terjadinya sindrom serotonin dan kejang jika digunakan bersama antidepresan lain, seperti amitriptilin, duloxetine, atau obat golongan MAOI
  • Peningkatan risiko terjadinya sindrom serotonin jika digunakan bersama tramadol, lithium, fentanyl, atau sumatriptan
  • Peningkatan risiko timbulnya kejang jika digunakan bersama antipsikotik, mefloquine, bupropion, atau tramadol
  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan bersama obat pengencer darah,seperti warfarin atau clopidogrel, atau obat golongan OAINS, seperti ibuprofen atau diclofenac
  • Peningkatan risiko terjadinya hiponatremia jika digunakan bersama obat diuretik, atau antikonvulsan seperti lamotrigine atau pregabalin, terutama pada lansia
  • Peningkatan kadar dan risiko terjadinya efek samping vortioxetine jika digunakan bersama methylphenidate

Hindari konsumsi vortioxetine secara bersamaan dengan produk herbal yang mengandung St. John's wort, karena dapat menyebabkan sindrom serotonin.

Efek Samping dan Bahaya Vortioxetine

Beberapa efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi vortioxetine adalah:

  • Mual atau muntah
  • Pusing
  • Sembelit atau malah diare
  • Mulut kering
  • Mimpi aneh
  • Gairah seksual menurun
  • Sulit atau tidak bisa ereksi, tidak bisa ejakulasi, atau sulit orgasme

Periksakan ke dokter jika efek samping di atas tidak kunjung membaik atau justru makin parah. Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, gejala depresi yang memberat, atau efek samping serius lain, seperti:

  • Muncul keinginan untuk bunuh diri atau menyakiti diri sendiri
  • Tremor
  • Kejang
  • Tinja berwarna hitam
  • Muntah seperti ampas kopi, muntah darah
  • Mata nyeri atau bengkak, penglihatan buram, atau melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu
  • Memar-memar atau perdarahan yang tidak jelas penyebabnya
  • Gejala hiponatremia, seperti linglung, bicara cadel, limbung, atau sangat lemas

Selain efek samping di atas, penggunaan vortioxetine juga berpotensi menyebabkan sindrom serotonin. Kondisi ini bisa ditandai dengan denyut jantung cepat, pusing yang sangat berat, halusinasi, otot kaku atau kedutan, demam tinggi, atau gelisah. Segera ke IGD terdekat jika Anda mengalami gejala tersebut.