Cisapride adalah obat yang digunakan dalam penanganan penyakit asam lambung atau sakit maag.  Obat ini tidak boleh digunakan sembarangan dan harus sesuai dengan resep dokter.

Cisapride merupakan obat perangsang saluran pencernaan. Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan kecepatan gerakan saluran pencernaan dan menguatkan katup di kerongkongan yang menuju ke lambung. Alhasil, risiko terjadinya isi lambung naik ke kerongkongan akan berkurang.

cisapride

Merek dagang cisapride: Acpulsif, Cisapride Monohydrate, Guarposid 5, Pridesia

Apa Itu Cisapride

Golongan Obat resep
Kategori Stimulan saluran pencernan
Manfaat Digunakan dalam penanganan penyakit asam lambung
Dikonsumsi oleh Dewasa
Cisapride untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Cisapride untuk ibu menyusui Cisapride dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Bentuk obat Tablet

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Cisapride

Cisapride tidak boleh digunakan sembarangan. Ada hal-hal yang harus diperhatikan sebelum mengonsumsi obat ini, antara lain:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Cisapride tidak boleh diberikan kepada pasien yang alergi terhadap obat ini.
  • Beri tahu dokter jika Anda menderita perdarahan saluran pencernaan, sumbatan usus, luka pada lambung atau usus, penyakit jantung, penyakit paru-paru, atau muntah yang belum mereda. Cisapride tidak boleh dikonsumsi oleh orang dengan kondisi tersebut.
  • Beri tahu dokter jika pernah atau sedang menderita penyakit jantung, seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, gagal jantung, kelainan pada hasil EKG, atau gangguan irama jantung (aritmia).
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit liver, gangguan makan, gangguan elektrolit, atau penyakit ginjal.
  • Informasikan kepada dokter jika sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menjalani terapi dengan suplemen, produk herbal, atau obat tertentu, misalnya obat antijamur golongan azole, seperti ketoconazole, atau antibiotik golongan makrolid, seperti erythromycin.
  • Informasikan kepada dokter bahwa Anda sedang menjalani pengobatan dengan cisapride jika berencana menjalani operasi atau tindakan medis tertentu.
  • Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis setelah mengonsumsi cisapride.

Dosis dan Aturan Pakai Cisapride

Dosis cisapride akan ditentukan oleh dokter sesuai kondisi pasien. Secara umum, dosis cisapride untuk mengatasi penyakit asam lambung, gangguan pada pergerakan sistem pencernaan, atau sindrom dispepsia adalah:

  • Dosis: 5–10 mg, 3–4 kali sehari. Dosis maksimal cisapride adalah 40 mg per hari.

Perlu diketahui bahwa obat ini umumnya tidak dimanfaatkan untuk menangani tukak lambung.

Cara Mengonsumsi Cisapride dengan Benar

Konsumsilah cisapride sesuai anjuran dokter dan petunjuk pada kemasan obat. Jangan menambah atau mengurangi dosis obat tanpa persetujuan dokter.

Berikut adalah hal-hal yang perlu Anda perhatikan dalam mengonsumsi cisapride:

  • Tablet cisapride perlu dikonsumsi 15 menit sebelum makan dan beberapa saat sebelum tidur dengan bantuan segelas air putih.
  • Jika lupa menggunakan cisapride, segera pakai begitu teringat. Namun, bila sudah dekat dengan jadwal pemakaian berikutnya, abaikan dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
  • Konsumsi cisapride perlu dibarengi dengan gaya hidup yang sehat. Jaga pola makan rendah lemak dan bergizi seimbang, serta lakukan olahraga secara rutin agar efek pengobatan maksimal.
  • Lakukan kontrol sesuai dengan jadwal yang diberikan dokter sehingga kondisi dan respons terapi dapat terpantau.
  • Simpan cisapride dalam kemasannya di tempat yang sejuk dan kering. Hindarkan obat dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Cisapride dengan Obat Lain

Efek interaksi obat yang dapat terjadi jika cisapride digunakan dengan obat tertentu antara lain:

  • Peningkatan waktu yang dibutuhkan darah untuk membeku jika digunakan dengan antikoagulan
  • Peningkatan efek penenang atau efek pembuat kantuk dari benzodiazepine atau obat yang mengandung alkohol
  • Penurunan efek terapi cisapride jika digunakan dengan antikolinergik, seperti atropin atau tiotropium
  • Peningkatan kadar cimetidine atau ranitidin dalam darah
  • Peningkatan risiko terjadinya perubahan irama detak jantung jika digunakan bersama dengan azithromycin dan adenosine
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping jika digunakan dengan obat antihistamin; antidepresan, seperti amytriptilin; antibiotik tertentu seperti erytromycin; antijamur; antimual; antipsikotik; atau penghambat protease, misalnya indinavir atau lopinavir-ritonavir

Selain itu, jika konsumsi cisapride bersama makanan atau minuman tertentu dapat menimbulkan interaksi berupa:

  • Peningkatan kadar cisapride jika dikonsumsi bersama grapefruit
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping jika dikonsumsi bersama minuman beralkohol

Efek Samping dan Bahaya Cisapride

Berikut ini adalah beberapa efek samping yang dapat terjadi setelah mengonsumsi cisapride:

  • Sakit perut
  • Konstipasi atau justru diare
  • Sakit kepala
  • Mual
  • Hidung tersumbat atau batuk

Periksakan diri ke dokter jika keluhan di atas tidak kunjung reda atau malah memburuk. Segera cari pertolongan medis jika mengalami efek samping serius di bawah ini: