Domperidone adalah obat yang bermanfaat untuk menghentikan mual dan muntah. Obat ini juga digunakan untuk mengatasi rasa sakit atau rasa tidak nyaman di perut akibat gastroparesis.

Domperidone merupakan antagonis dopamin. Dengan menghambat kerja dopamin, domperidone dapat mengurangi rangsangan untuk mual atau muntah yang berasal dari otak. Domperidone juga dapat meningkatkan pergerakan saluran pencernaan sehingga mempercepat pengosongan lambung.

domperidone-alodokter

Selain menghambat dopamin, domperidone juga bisa meningkatkan kadar prolaktin, hormon yang berperan dalam produksi ASI. Hal ini membuat domperidone dapat digunakan untuk meningkatkan jumlah ASI ketika cara lain tidak efektif.

Merek dagang domperidone: Costil, Dome, Domedom, Domperidone, Domperidone Maleate, Etalium, Galdom, Gerdilium, Hufadon, Rosidon, Vometa, Vomita, Vosedon

Apa Itu Domperidone

Golongan Obat resep
Kategori Dopamin antagonis, antiemetik, dan prokinetik
Manfaat Meredakan mual dan muntah, mempercepat kontraksi usus atau lambung, serta meningkatkan produksi ASI
Digunakan oleh Dewasa dan anak usia ≥12 tahun dengan berat badan ≥35 kg
Domperidone untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi studi terkontrol pada ibu hamil masih terbatas.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Domperidone untuk ibu hamil dan menyusui Domperidone bisa terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini sebelum berkonsultasi dengan dokter.
Bentuk obat Tablet, kaplet, suspensi, dan obat tetes oral (drops)

Peringatan sebelum Menggunakan Domperidone

Ada hal-hal yang harus diperhatikan terkait penggunaan domperidone, yaitu:

  • Jangan menggunakan domperidone jika Anda alergi terhadap obat ini atau memiliki berat badan di bawah 35 kg.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita perdarahan saluran cerna, tumor kelenjar pituari, gangguan ginjal, gangguan liver, obstruksi usus, atau radang usus, seperti penyakit Crohn atau diverkulitis.
  • Beri tahu dokter jika Anda atau keluarga Anda pernah atau sedang menderita kanker payudara, gangguan irama jantung (aritmia), kelainan pada hasil EKG, atau henti jantung mendadak pada usia muda.
  • Beri tahu dokter jika Anda memiliki penyakit jantung atau kondisi yang meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung, seperti tekanan darah tinggi, obesitas, kadar kolesterol tinggi, diabetes, kecanduan minuman beralkohol, atau merokok.
  • Beri tahu dokter jika Anda baru saja menjalani operasi perut.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau menyusui.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan suplemen, produk herbal, atau obat-obatan lain, untuk mengantisipasi interaksi antarobat.
  • Jangan berkendara atau melakukan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan setelah menggunakan domperidone. Obat ini dapat menimbulkan sakit kepala atau kantuk pada sebagian orang.
  • Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, overdosis, atau efek samping yang serius setelah menggunakan domperidone.

Dosis dan Aturan Pakai Domperidone

Berikut ini adalah dosis umum domperidone berdasarkan tujuan pengobatan dan berat badan (BB):

Tujuan: Menangani mual dan muntah

  • Dewasa dan anak usia ≥12 tahun dengan BB ≥35 kg: 10 mg, 1–3 kali sehari. Dosis maksimal: 30 mg per hari. Durasi pengobatan maksimal 1 minggu.

Tujuan: Meningkatkan jumlah ASI pada ibu menyusui

  • Dewasa: 10 mg, setiap 8 jam sekali. Dosis dapat berubah sesuai dengan respons tubuh terhadap obat.

Tujuan: Menangani gastroparesis

  • Dewasa: 10 mg, 3–4 kali sehari. Dosis pada sebagian orang bisa ditingkatkan menjadi 20 mg, 3–4 kali sehari.

Cara Menggunakan Domperidone dengan Benar

Ikuti instruksi dokter dan baca petunjuk pada kemasan domperidone sebelum menggunakan obat ini. Jangan mengurangi atau menambah dosis yang dikonsumsi tanpa anjuran dokter.

Domperidone dalam bentuk tablet atau kaplet perlu dikonsumsi secara utuh dengan bantuan segelas air. Minumlah obat ini saat perut kosong, setidaknya 15–30 menit sebelum makan. Jangan menghancurkan atau mengunyah obat sebelum menelannya.

Domperidone dalam bentuk suspensi atau drops perlu dikonsumsi menggunakan sendok takar atau alat takar khusus agar dosisnya pas. Selalu kocok obat sebelum diminum.

Domperidone umumnya bekerja 30–60 menit setelah dikonsumsi. Anda tidak perlu minum domperidone lagi jika gejala sudah hilang. Jangan menggunakan domperidone lebih dari 7 hari kecuali berdasarkan instruksi dokter.

Simpan domperidone di dalam wadah yang terhindar dari panas, lembap, dan sinar matahari langsung. Jangan memasukkan domperidone dalam freezer dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Domperidone dengan Obat Lain

Beberapa interaksi yang bisa terjadi jika domperidone digunakan dengan obat-obatan tertentu antara lain:

Konsumsi domperidone dengan grapefruit atau olahannya dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping dari domperidone. Oleh sebab itu, hindari konsumsi grapefruit selama Anda minum obat ini.

Efek Samping dan Bahaya Domperidone

Efek samping yang umum terjadi sesudah menggunakan domperidone adalah mulut kering. Efek samping ini biasanya ringan dan dapat membaik dengan sendirinya. Beberapa efek samping lain yang dapat terjadi pada sebagian orang akibat penggunaan domperidone adalah:

  • Sakit kepala
  • Kantuk
  • Cemas
  • Diare
  • Nyeri payudara
  • Keluar susu dari payudara, baik pada laki-laki maupun perempuan
  • Lemas

Hubungi dokter jika kondisi Anda memburuk atau tidak kunjung membaik setelah penggunaan domperidone dihentikan. Anda juga perlu segera memeriksakan diri ke dokter jika muncul reaksi alergi obat, gejala overdosis, atau efek samping serius, seperti:

  • Sulit berbicara
  • Linglung
  • Pusing atau merasa seperti melayang,
  • Hilang keseimbangan
  • Pingsan
  • Nyeri dada
  • Gerakan yang tidak terkontrol, termasuk di mata
  • Kejang
  • Gangguan buang air kecil
  • Jantung berdebar atau berdenyut tidak beraturan