Vasopressin atau vasopresin adalah obat untuk menangani diabetes insipidus. Obat ini akan membantu mengurangi frekuensi buang air kecil dan mengontrol rasa haus. Selain itu, obat ini juga bisa digunakan dalam pengobatan perdarahan varises esofagus.

Vasopressin bekerja dengan cara mengurangi jumlah urine yang diproduksi oleh ginjal dan membantu menyempitkan (vasokonstriksi) pembuluh darah, sehingga mempu membantu mengatur frekuensi dan jumlah urine yang keluar.

VASOPRESSIN - alodokter

Obat ini juga memiliki efek untuk memicu pergerakan usus, sehingga bisa digunakan untuk membantu proses X-ray saluran pencernaan.

Merek dagang vasopressin: Farpresin

Apa Itu Vasopressin

Golongan Obat resep
Kategori Hormon
Manfaat Mengobati diabetes insipidus dan perdarahan akibat varises esofagus
Digunakan oleh Dewasa
Vasopressin untuk ibu hamil dan menyusui Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.

Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Belum diketahui apakah vasopressin dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.

Bentuk Cairan suntik

Peringatan Sebelum Menggunakan Vasopressin

Vasopressin tidak boleh digunakan sembarangan. Sebelum menggunakan obat ini, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Vasopressin tidak boleh digunakan oleh pasien yang alergi dengan obat ini.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit jantung koroner, penyakit ginjal, asma, migrain, epilepsi, kejang, atau edema.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Segera temui dokter jika muncul reaksi alergi obat, efek samping serius, atau overdosis setelah menggunakan vasopressin.

Dosis dan Aturan Pakai Vasopressin

Dokter akan memberikan dosis dan menentukan lama pengobatan sesuai dengan kondisi yang dialami pasien. Vasopressin hanya tersedia dalam bentuk suntik dan bisa disuntikkan ke pembuluh darah (intravena/IV), ke otot (intramuskular/IM), atau ke bawah kulit (subkutan/SC).

Berikut ini adalah pembagian dosis vasopressin berdasarkan kondisi yang ingin diobati:

  • Kondisi: Diabetes insipidus
    Dosis 5–20 unit, diberikan secara SC/IM, 2–3 kali sehari.
  • .Kondisi: Perdarahan varises esofagus
    Dosis 20 unit, dilarutkan dalam infus 100 ml glukosa 5% selama 15 menit.

Cara Menggunakan Vasopressin dengan Benar

Vasopressin akan disuntikkan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Obat ini akan disuntikkan ke pembuluh darah (intravena/IV), ke otot (intramuskular/IM), atau di bawah kulit (subkutan/SC).

Selama menjalani terapi dengan vasopressin, dokter akan menentukan jumlah cairan yang harus Anda konsumsi, untuk menghindari kelebihan atau kekurangan cairan.

Selain itu, Anda juga akan rutin menjalani pemeriksaan rekam jantung atau EKG untuk memantau fungsi jantung. Ikuti anjuran dokter selama menjalani terapi dengan vasopressin.

Interaksi Vasopressin dengan Obat Lain 

Penggunaan vasopressin bersama obat lain dapat menimbulkan efek interaksi obat, di antaranya:

  • Peningkatan efektivitas vasopressin jika digunakan dengan carbamazepine, fludrocortisone, chlorpropamide, clofibrate, atau obat golongan antidepresan trisiklik
  • Penurunan efektivitas vasopressin jika digunakan dengan demeclocycline, noradrenaline, lithium, atau heparin
  • Peningkatan risiko terjadinya gangguan irama jantung, yaitu sindrom pemanjangan interval QT jika digunakan dengan dolasetron, clozapine, atau amiodarone
  • Peningkatan risiko terjadinya retensi cairan dan rendahnya kadar natrium di dalam darah jika digunakan dengan indomethacin atau ibuprofen

Efek Samping dan Bahaya Vasopressin

Beberapa efek samping yang dapat timbul setelah menggunakan vasopressin adalah:

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping di atas tidak kunjung mereda atau semakin memburuk. Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Sesak napas, nyeri dada, denyut jantung yang lambat, atau tidak teratur
  • Pusing yang sangat berat atau lelah yang tidak biasa
  • Mati rasa atau kesemutan di tangan atau kaki
  • Hiponatremia yang bisa ditandai dengan gejala berupa, sakit kepala, bingung, muntah, atau hilang keseimbangan
  • Keracunan air yang bisa ditandai dengan gejala berupa sakit kepala berdenyut yang parah, mengantuk, atau tubuh terasa sangat lemah
  • Pingsan atau kejang