Efek samping suntik putih bisa terjadi apabila prosedur tersebut dilakukan dalam jangka panjang. Meskipun kandungan suntik putih memang memiliki manfaat baik bagi tubuh, tetapi penggunaannya harus dengan dosis yang wajar dan dibawah pengawasan dokter.
Suntik putih atau infus whitening sering kali dijalani untuk meningkatkan kepercayaan diri seseorang. Suntik putih biasanya menggunakan vitamin C dan glutathione yang terkenal ampuh dapat mencerahkan kulit.

Glutathione merupakan antioksidan alami yang efektif mengatasi penuaan dini. Sementara itu, vitamin C bermanfaat untuk menghambat pembentukan pigmen warna kulit, sehingga kulit terlihat lebih cerah. Selain itu, vitamin C juga bisa meningkatkan produksi kolagen yang dapat menjaga kulit tetap kencang dan lembut.
Meski memberikan banyak manfaat, kedua kandungan dalam suntik putih tersebut bisa menimbulkan efek samping yang tidak baik untuk kesehatan bila penggunaannya tidak sesuai.
Efek Samping Suntik Putih
Vitamin C adalah nutrisi yang dibutuhkan tubuh karena memiliki banyak manfaat, mulai dari meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mencegah kerusakan sel, hingga membentuk kolagen. Namun, tubuh tidak bisa memproduksinya, sehingga Anda perlu mendapatkannya dengan mengonsumsi makanan.
Sementara itu, glutathione sebenarnya sudah ada secara alami di tubuh, hanya saja produksinya bisa menurun seiring bertambahnya usia. Glutathione memiliki sifat antioksidan dan antipenuaan yang diketahui bekerja dengan cara menghambat hiperpigmentasi di kulit akibat paparan sinar matahari.
Karena memiliki banyak manfaat, kedua zat tersebut dijadikan bahan kandungan dalam suntik putih. Namun, terlalu banyak menggunakan vitamin C dan glutathione bisa menyebabkan efek samping suntik putih, antara lain:
1. Gangguan pencernaan
Penggunaan asam askorbat (vitamin C) secara berlebihan dalam suntik putih dapat menimbulkan gangguan pencernaan, seperti mual, sakit perut, dan diare, terutama bila asupannya melebihi 2.000 miligram. Kelebihan vitamin C juga bisa meningkatkan risiko refluks asam lambung, sehingga menimbulkan keluhan heartburn.
2. Kerusakan pada jantung dan hati
Vitamin C dikenal baik untuk membantu penyerapan zat besi di dalam tubuh. Namun, tingginya penyerapan zat besi dalam tubuh bisa menyebabkan hemokromatosis.
Kondisi tersebut bisa meningkatkan risiko terjadinya penumpukan zat besi dan menjadi racun. Akibatnya, kelebihan zat besi disimpan di hati, jantung, dan pankreas, serta bisa berdampak pada kerusakan organ-organ tersebut.
3. Batu ginjal
Efek samping suntik putih salah satunya adalah meningkatnya risiko terbentuknya batu ginjal. Saat tubuh menerima kelebihan vitamin C, sebagian akan dikeluarkan sebagai oksalat melalui urine. Namun, pada kondisi tertentu, oksalat dapat berikatan dengan mineral dan membentuk kristal di ginjal.
Jika kristal ini menumpuk, batu ginjal pun bisa terbentuk, terutama bila dosis vitamin C yang digunakan melebihi 2.000 miligram per hari dalam jangka panjang.
4. Sindrom Stevens-Johnson
Penggunaan suntik putih tidak hanya menggunakan vitamin C, tetapi juga glutathione. Sayangnya, belum banyak bukti ilmiah yang menyatakan bahwa kandungan glutathione dapat mencerahkan kulit.
Penggunaan glutathione bahkan dilarang di negara tertentu karena bisa menyebabkan efek samping suntik putih berupa sindrom Stevens-Johnson. Sindrom ini merupakan bentuk reaksi alergi berat dengan gejala berupa ruam yang disertai nyeri.
5. Asma
Penggunaan glutathione sebagai kandungan suntik putih sangat marak dilakukan. Padahal, suntik putih dengan kandungan ini memiliki beberapa efek samping bila digunakan berlebihan, termasuk kambuhnya serangan asma.
Efek samping suntik putih tersebut juga dilaporkan melalui sebuah penelitian, di mana seorang wanita yang memiliki riwayat asma mengalami sesak napas setelah menerima suntik putih dengan kandungan glutathione.
Hal tersebut diduga karena glutathione dalam suntik putih menyebabkan penyempitan saluran napas, sehingga memicu kambuhnya asma.
Dosis glutathione yang digunakan dalam prosedur suntik putih bisa berkisar antara 600–1.200 miligram untuk 1–2 kali suntikan dalam seminggu. Meskipun tidak ada jangka waktu penggunaan glutathione yang direkomendasikan, alangkah baiknya menghindari penggunaan kandungan ini dalam jangka panjang guna terhindar dari efek samping suntik putih
Sementara itu, dosis vitamin C yang digunakan untuk mencerahkan kulit adalah sebanyak 1.000–4.000 miligram. Padahal, dosis harian vitamin C untuk orang dewasa hanya 50–75 miligram.
Jika Anda ingin mencerahkan kulit dengan melakukan suntik putih, perhatikan kembali tujuan penggunaan dan dosisnya. Untuk menimbang-nimbang prosedur ini serta memahami risiko efek samping suntik putih, Anda bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter melalui Chat Bersama Dokter di aplikasi Alodokter.