Efek samping suntik putih, seperti sakit perut, sakit kepala, hingga batu ginjal, bisa terjadi apabila prosedur tersebut dilakukan dalam jangka panjang. Meskipun kandungan suntik putih memang memiliki manfaat baik bagi tubuh, tetapi penggunaannya harus dengan dosis yang wajar dan dibawah pengawasan dokter.

Suntik putih atau infus whitening bukan sesuatu yang asing lagi dalam dunia kecantikan. Prosedur ini sering kali dijalani untuk meningkatkan kepercayaan diri seseorang. Suntik putih biasanya menggunakan vitamin C dan glutathione yang terkenal ampuh dapat mencerahkan kulit.

5 Efek Samping Suntik Putih yang Jarang Diketahui - Alodokter

 

Glutathione merupakan antioksidan alami yang efektif mengatasi penuaan dini. Sementara itu, vitamin C bermanfaat untuk menghambat pembentukan pigmen warna kulit, sehingga kulit terlihat lebih cerah. Selain itu, kandungan vitamin C juga bisa meningkatkan produksi kolagen yang dapat menjaga kulit tetap kencang dan lembut.

Meski memberikan banyak manfaat, kedua kandungan dalam suntik putih tersebut bisa menimbulkan dampak yang tidak baik untuk kesehatan bila penggunaannya tidak sesuai.

Efek Samping Suntik Putih

Vitamin C adalah nutrisi yang dibutuhkan tubuh karena memiliki banyak manfaat, mulai dari meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mencegah kerusakan sel, hingga membentuk kolagen. Namun, tubuh tidak bisa memproduksinya, sehingga Anda perlu mendapatkannya dengan mengonsumsi makanan.

Sementara itu, glutathione sebenarnya sudah ada secara alami di tubuh, hanya saja produksinya bisa menurun seiring bertambahnya usia. Glutathione memiliki sifat antioksidan dan antipenuaan yang diketahui bekerja dengan cara menghambat hiperpigmentasi di kulit akibat paparan sinar matahari.

Karena memiliki banyak manfaat, kedua zat tersebut dijadikan bahan kandungan dalam suntik putih. Namun, terlalu banyak menggunakan vitamin C dan glutathione bisa menyebabkan efek samping suntik putih, antara lain:

1. Gangguan pencernaan

Berdasarkan sebuah penelitian, asam askorbat (vitamin C) yang digunakan secara berlebihan pada suntik putih dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Kondisi ini menimbulkan beberapa gejala, seperti mual, sakit perut, hingga diare, apabila jumlah vitamin C di dalam tubuh melebihi 2.000 miligram.

Berlebihnya jumlah vitamin C di tubuh juga bisa meningkatkan refluks asam lambung, sehingga Anda mungkin akan mengalami heartburn sebagai salah satu efek samping suntik putih.

2. Kerusakan pada jantung dan hati

Vitamin C dikenal baik untuk membantu penyerapan zat besi di dalam tubuh. Namun, tingginya penyerapan zat besi dalam tubuh bisa menyebabkan hemokromatosis.

Kondisi tersebut bisa meningkatkan risiko terjadinya penumpukan zat besi dan menjadi racun. Akibatnya, kelebihan zat besi disimpan di hati, jantung, dan pankreas, serta bisa berdampak pada kerusakan organ-organ tersebut.

3. Batu ginjal

Kelebihan vitamin C juga diketahui bisa meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal. Sebenarnya, saat tubuh mengalami kelebihan vitamin C, tubuh akan mengeluarkan sisanya sebagai oksalat melalui urine.

Namun, pada kondisi tertentu, oksalat akan berikatan dengan mineral dan membentuk kristal di ginjal. Penumpukan kristal oksalat inilah yang kemudian menyebabkan terbentuknya batu ginjal.

Efek samping suntik putih ini dapat terjadi jika penggunaan dosis vitamin C sudah melebihi 2.000 miligram per harinya dan dilakukan dalam jangka panjang.

4. Sindrom Stevens-Johnson

Penggunaan suntik putih tidak hanya menggunakan vitamin C, tetapi juga glutathione. Sayangnya, belum banyak bukti ilmiah yang menyatakan bahwa kandungan glutathione dapat mencerahkan kulit.

Penggunaan glutathione bahkan dilarang di negara tertentu karena bisa menyebabkan efek samping suntik putih berupa sindrom Stevens-Johnson. Sindrom ini merupakan bentuk reaksi alergi berat dengan gejala berupa ruam yang disertai nyeri.

5.  Asma

Penggunaan glutathione sebagai kandungan suntik putih sangat marak dilakukan. Padahal, suntik putih dengan kandungan ini memiliki beberapa efek samping bila digunakan berlebihan, termasuk kambuhnya serangan asma.

Efek samping suntik putih tersebut juga dilaporkan melalui sebuah penelitian, di mana seorang wanita yang memiliki riwayat asma mengalami sesak napas setelah menerima suntik putih dengan kandungan glutathione.

Hal tersebut diduga karena glutathione dalam suntik putih menyebabkan penyempitan saluran napas, sehingga memicu kambuhnya asma.

Dosis glutathione yang digunakan dalam prosedur suntik putih bisa berkisar antara 600–1.200 miligram untuk 1–2 kali suntikan dalam seminggu. Meskipun tidak ada jangka waktu penggunaan glutathione yang direkomendasikan, alangkah baiknya menghindari penggunaan kandungan ini dalam jangka panjang guna terhindar dari efek samping suntik putih

Sementara itu, dosis vitamin C yang digunakan untuk mencerahkan kulit adalah sebanyak 1.000–4.000 miligram. Padahal, dosis harian vitamin C untuk orang dewasa hanya 50–75 miligram.

Oleh karena itu, jika Anda ingin mencerahkan kulit dengan melakukan suntik putih, perhatikan lagi tujuan penggunaan dan dosisnya. Agar terhindar dari efek samping suntik putih yang tidak diinginkan, Anda bisa berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter untuk mengetahui cara memutihkan kulit yang aman, sebelum melakukan prosedur tersebut.

Untuk menghindari efek suntik putih, Anda juga bisa melakukan cara alami untuk membuat kulit menjadi sehat, cerah, dan kencang, seperti mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C, menggunakan masker alami, mengeksfoliasi kulit dengan menggunakan luluran, serta mengoleskan tabir surya saat akan beraktivitas di luar ruangan pada siang hari.