Cara menghilangkan jerawat di hidung bisa dilakukan sendiri di rumah maupun dengan bantuan dokter. Berbagai cara tersebut ampuh mengatasi jerawat di hidung yang terasa sakit dan kerap kali mengganggu penampilan.

Jerawat disebabkan oleh penyumbatan pada pori-pori karena produksi minyak berlebih dan penumpukan sel-sel kulit mati. Jerawat juga bisa dipicu atau diperparah oleh perubahan hormon maupun stres yang berlebih.

7 Cara Menghilangkan Jerawat di Hidung yang Efektif - Alodokter

Hidung merupakan salah satu bagian yang rentan berjerawat karena cenderung memiliki pori-pori yang lebih besar daripada kulit di area tubuh lainnya. Hal inilah yang menyebabkan produksi minyak di sekitar hidung menjadi lebih banyak dan risiko terjadinya penyumbatan pori-pori pun lebih besar.

Perlu diketahui bahwa terdapat beberapa jenis jerawat di hidung, mulai dari yang ringan hingga parah. Oleh karena itu, cara menghilangkan jerawat di hidung akan lebih efektif jika disesuaikan dengan tingkat keparahan dan penyebabnya,

Cara Menghilangkan Jerawat di Hidung

Jerawat di hidung dapat diatasi dengan membuka pori-pori yang tersumbat atau membunuh bakteri penyebab jerawat. Adapun beberapa cara menghilangkan jerawat di hidung yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Menggunakan kompres hangat

Salah satu cara menghilangkan jerawat di hidung adalah mengompresnya dengan menggunakan air hangat. Cara ini ampuh untuk mengatasi jerawat nodul yang terjadi di hidung. Kompres hangat dapat membuat jerawat menjadi lebih cepat “matang” sehingga nanah yang berisi bakteri penyebab jerawat dapat keluar.

Untuk melakukan kompres hangat, basahi atau rendamlah kain bersih ke dalam air hangat. Selanjutnya, peras kain tersebut dan kompreskan pada jerawat selama 10–15 menit. Anda dapat mengulangi proses ini sebanyak 3–4 kali sehari.

2. Mengoleskan gel lidah buaya

Manfaat lidah buaya untuk menghilangkan jerawat di hidung tidak terlepas dari sejumlah kandungan aktif di dalamnya. Lidah buaya memiliki kandungan asam salisilat, asam sinamat, fenol, dan sulfur yang bersifat antiseptik, sehingga efektif menjadi cara menghilangkan jerawat di hidung.

Sebelum mengoleskan gel lidah buaya, sebaiknya Anda mencuci wajah terlebih dahulu. Lalu, oleskan gel lidah buaya pada bagian yang berjerawat dan diamkan hingga mengering. Anda bisa mengulangi cara ini sebanyak 1 atau 2 kali sehari.

3. Mengoleskan madu

Mengoleskan madu untuk menghilangkan jerawat di hidung juga dapat menjadi pilihan. Madu mengandung asam glukuronat yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab jerawat, mengangkat sel-sel kulit mati, dan merangsang pertumbuhan kulit baru.

Kendati demikian, perlu diingat bahwa madu yang disarankan untuk digunakan merupakan madu murni yang steril. Menggunakan madu yang sudah diproses dapat mengurangi efektivitas madu dalam menghambat pertumbuhan bakteri penyebab jerawat.

Untuk menggunakan madu sebagai cara menghilangkan jerawat di hidung, Anda bisa mengoleskan madu hanya ke bagian yang berjerawat atau ke seluruh wajah. Diamkan selama beberapa menit, lalu bilas madu dengan air bersih. Anda bisa melakukan cara ini setiap 3 hari sekali.

4. Mengoleskan minyak lavender

Cara menghilangkan jerawat di hidung juga bisa dilakukan dengan menggunakan minyak lavender sebanyak 1 kali dalam sehari. Minyak ini mengandung senyawa linalool dan linalyl acetate yang dapat menghambat Cutibacterium acnes, yakni bakteri penyebab jerawat.

Untuk menggunakannya, Anda perlu mengencerkan minyak lavender dengan minyak kelapa maupun carrier oil lain terlebih dahulu. Pastikan Anda juga telah membersihkan wajah menggunakan sabun pembersih wajah sebelum mengoleskan minyak lavender ke hidung. Lalu, diamkan minyak lavender selama beberapa menit dan bilas wajah dengan air bersih.

5. Mengoleskan krim antibiotik

Jika cara alami belum mampu mengatasi jerawat di hidung, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter. Nantinya, dokter akan meresepkan krim antibiotik untuk dioleskan ke jerawat. Krim antibiotik dapat membunuh bakteri dan meredakan peradangan akibat infeksi dengan efektif.

Jika penggunaan krim antibiotik tidak cukup efektif atau jerawat yang dialami sudah parah maupun meluas, dokter akan meresepkan antibiotik yang diminum.

6. Menjalani peeling kimiawi

Peeling kimiawi merupakan perawatan kecantikan yang dapat mengatasi berbagai masalah kulit, seperti jerawat. Pada prosedur ini, dokter akan mengoleskan larutan kimia yang mengandung asam glikolat atau asam salisilat ke kulit selama beberapa menit.

Anda akan merasa sedikit tidak nyaman 20 menit setelah prosedur dilakukan. Meskipun dinilai efektif menghilangkan jerawat di hidung, cara menghilangkan jerawat di hidung ini memiliki efek samping, seperti kulit bengkak dan kemerahan.

Hasil peeling bisa terlihat 6 minggu setelah sesi pertama dilakukan. Peeling kimiawi mungkin perlu diulang setiap 3–9 bulan sekali, tergantung pada kondisi dan keparahan jerawat yang terjadi.

7. Menjalani perawatan mikrodermabrasi

Meskipun mikrodermabrasi umumnya dilakukan untuk menghilangkan bekas jerawat, perawatan ini juga dapat digunakan untuk mengatasi jerawat yang ringan. Adapun untuk jerawat yang lebih parah, mikrodermabrasi biasanya dilakukan bersama dengan perawatan lain, seperti peeling kimiawi.

Prosedur mikrodermabrasi dilakukan untuk mengangkat sel-sel kulit mati sehingga tidak menyumbat dan menghilangkan jerawat di hidung. Mikrodermabrasi berlangsung selama kurang lebih 30 menit.

Meskipun jarang, prosedur ini dapat menyebabkan efek samping, seperti rasa tinyak nyaman atau sakit ringan, pembengkakan yang disertai kemerahan pada kulit, memar, dan iritasi pada mata.

Agar cara-cara di atas bekerja secara maksimal dalam menghilangkan jerawat di hidung, ada baiknya Anda juga menjaga kebersihan wajah. Hal ini bisa Anda lakukan dengan mencuci muka secara rutin minimal 2 kali sehari menggunakan pembersih wajah yang bebas alkohol, serta menggunakan pelembap wajah yang berlabel nonkomedogenik.

Cara menghilangkan jerawat di hidung harus dilakukan dengan tepat. Hal ini perlu diperhatikan mengingat penanganan yang salah dapat menyebabkan bekas jerawat. Oleh karena itu, akan lebih baik jika Anda berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.