Penyakit tropis merupakan penyakit infeksi yang banyak terjadi di wilayah beriklim tropis, termasuk Indonesia. Apa sajakah jenis penyakit tropis tersebut? Mari ikuti pembahasannya di artikel berikut.

Penyakit tropis bisa disebabkan oleh berbagai jenis infeksi, mulai dari infeksi virus, bakteri, jamur, hingga parasit. Penyebaran atau penularan penyakit tersebut bisa terjadi secara langsung antara satu orang ke orang lainnya atau melalui hewan pembawa penyakit (vektor), seperti nyamuk dan serangga. Penyakit yang menular dari hewan ke manusia ini disebut juga zoonosis.

7 Jenis Penyakit Tropis dan Cara Pencegahannya - Alodokter

Tingginya kasus penyakit infeksi di daerah tropis disebabkan oleh faktor iklim, seperti suhu hangat dan kelembapan serta curah hujan yang tinggi. Selain itu, faktor lingkungan, seperti kebersihan dan sanitasi yang kurang baik, juga turut menjadi penyebab mengapa penyakit tropis masih banyak terjadi di beberapa negara.

Oleh karena itu, Anda harus lebih waspada terhadap penyakit tropis, karena beberapa jenis penyakit ini bersifat menular dan sangat berbahaya bagi kesehatan.

Beberapa Jenis Penyakit Tropis

Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit tropis yang terdapat di Indonesia:

1. Demam berdarah

Penyakit demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Gejala penyakit ini biasanya muncul 4-6 hari setelah tergigit nyamuk tersebut.

Berikut ini adalah beberapa gejala penyakit demam berdarah:

  • Demam tinggi.
  • Sakit kepala.
  • Mual dan muntah.
  • Nyeri otot dan tulang.
  • Nafsu makan berkurang.
  • Nyeri di bagian belakang mata.
  • Perdarahan, misalnya gusi berdarah, mimisan, atau mudah memar.
  • Ruam kemerahan (muncul sekitar 2-5 hari setelah demam).

Untuk mencegah penularan demam berdarah, Anda disarankan untuk menggunakan kelambu dan memasang kasa nyamuk di jendela dan pintu rumah.

Selain itu, pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk melakukan 3M Plus sebagai langkah pencegahan penyakit demam berdarah, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, serta mendaur ulang barang yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.

2. Kaki Gajah

Penyakit tropis lain yang masih cukup banyak terjadi di Indonesia adalah kaki gajah atau filariasis. Penyakit ini disebabkan oleh cacing parasit jenis filaria yang juga ditularkan melalui gigitan nyamuk. Ketika masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk, cacing tersebut akan menyumbat aliran getah bening.

Sebagian penderita penyakit ini tidak mengalami gejala. Namun, sebagian penderita lainnya dapat mengalami gejala berupa demam, pembengkakan di tungkai, dan luka di kulit. Selain di tungkai, pembengkakan juga bisa terjadi di lengan, payudara, dan bahkan organ kelamin.

Pencegahan penyakit kaki gajah hampir serupa dengan pencegahan penyakit demam berdarah. Hanya saja, pencegahan penyakit ini juga dapat dilakukan dengan mengonsumsi obat kaki gajah secara teratur.

3. Malaria

Malaria merupakan salah satu penyakit tropis yang termasuk penyakit endemik di Indonesia. Malaria disebabkan oleh parasit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina.

Gejala malaria akan muncul 10–15 hari setelah tergigit oleh nyamuk. Saat terkena malaria, seseorang dapat merasakan gejala demam, sakit kepala, menggigil, banyak berkeringat, nyeri pada tulang dan otot, mual muntah, dan lemas. Jika tidak diobati, malaria bisa menjadi malaria berat yang menyerang otak.

Langkah pencegahan penyakit malaria umumnya sama dengan pencegahan demam berdarah, yaitu menjauhi gigitan nyamuk dan mencegah bersarangnya nyamuk di dalam rumah dan sekitarnya.

Selain itu, langkah pencegahan malaria tambahan bisa dilakukan dengan cara mengonsumsi obat antimalaria profilaksis, yaitu doksisiklin, sesuai resep dokter.

4. Skistosomiasis

Skistosomiasis adalah salah satu jenis penyakit tropis yang disebabkan oleh cacing parasit skistosoma. Jenis parasit ini banyak ditemukan di kolam, danau, sungai, waduk, atau kanal di daerah tropis atau subtropis.

Tak hanya skistosomiasis, penyakit cacingan lainnya seperti cacing kremi, cacing tambang, cacing pita, dan cacing gelang juga banyak ditemukan di negara-negara tropis, termasuk Indonesia.

Gejala skistosomiasis biasanya akan muncul dalam waktu beberapa minggu setelah terinfeksi cacing skistosoma. Beberapa gejala skistosomiasis yang dapat terjadi, antara lain:

  • Pusing
  • Demam
  • Menggigil
  • Muncul ruam merah dan rasa gatal di kulit
  • Batuk
  • Gangguan pencernaan, seperti diare dan nyeri perut
  • Nyeri otot dan sendi

Jika semakin parah, skistosomiasis bisa menyebabkan gejala yang lebih berat, seperti urine atau tinja yang disertai darah, pembengkakan pada perut, ginjal, atau limpa, dan bahkan kelumpuhan.

Untuk mencegah terjadinya penyakit tropis ini, Anda disarankan untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar serta menyaring dan memasak air hingga benar-benar matang sebelum diminum.

5. Infeksi jamur

Jamur penyebab infeksi mudah tumbuh di daerah beriklim tropis yang bersuhu hangat dan lembap. Kondisi lingkungan yang seperti ini membuat orang yang tinggal di daerah tropis berisiko lebih tinggi untuk terkena infeksi jamur.

Beberapa jenis infeksi jamur yang sering ditemukan di negara tropis, seperti Indonesia, antara lain jamur kuku, kurap, panu, dan kandidiasis. Infeksi jamur ini bisa terjadi di bagain tubuh mana pun, seperti tangan, kaki, dan wajah.

Berbagai jenis infeksi jamur pada kulit tersebut disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi, kebersihan tubuh yang kurang terjaga, hingga daya tahan tubuh yang lemah.

Infeksi jamur tersebut dapat dicegah dengan beberapa cara, antara lain:

  • Jaga kebersihan tubuh dengan mandi secara teratur dan mengeringkan tubuh setelahnya.
  • Segera mengeringkan tubuh dan menggati pakaian setiap kali berkeringat.
  • Hindari berbagi penggunaan peralatan pribadi, seperti handuk dan pakaian, dengan orang lain.
  • Gunakan pakaian yang bersih dan mudah menyerap keringat.
  • Kenakan alas kaki di tempat umum atau setiap beraktivitas.
  • Rutin memotong kuku kaki dan tangan.

6. Tuberkulosis

Tuberkulosis atau TB merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit yang sering kali menyerang paru-paru ini bisa menular melalui percikan air liur saat penderita TB batuk atau bersin.

Selain paru-paru, TB juga dapat menyerang organ lain, seperti kelenjar getah bening, otak, tulang, ginjal, saluran pencernaan, dan kulit.

Penderita TB bisa mengalami gejala berupa penurunan berat badan, keringat dingin, lemas, batuk berdarah, serta batuk yang tidak membaik dalam waktu lebih dari 3 minggu.

TB perlu diobati dengan obat antituberkulosis selama minimal 6 bulan tanpa putus obat. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah penularan TB kepada orang lain serta mencegah terjadinya TB MDR atau TB yang kebal obat.

7. Kusta

Penyakit kusta adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Penyakit ini menyerang dan merusak sistem saraf, kulit, mata, dan lapisan mukosa hidung. Bila tidak segera ditangani, kusta bisa menyebabkan kerusakan saraf yang parah hingga menyebabkan kecacatan pada penderitanya.

Beberapa gejala yang dapat dialami oleh penderita kusta antara lain:

  • Kesemutan atau mati rasa
  • Muncul bercak kemerahan atau keputihan di kulit
  • Rontok pada alis dan bulu mata
  • Luka atau borok yang tidak terasa nyeri
  • Kerontokan rambut di bagian tubuh tertentu
  • Nyeri dan pembengkakan di sendi

Penyakit kusta lebih berisiko dialami oleh orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah serta tinggal di daerah endemik kusta, termasuk Indonesia, India, dan China.

Selain penyakit-penyakit di atas, ada beberapa penyakit tropis lain yang juga perlu Anda waspadai, seperti trakoma, rabies, chikungunya, kolera, leptospirosis, dan frambusia.

Faktor iklim yang menyebabkan tingginya kasus penyakit tropis di Indonesia dan beberapa negara tropis lainnya memang tidak bisa dihindari.

Akan tetapi, risiko terkena penyakit tropis bisa berkurang jika Anda rutin menjaga kesehatan dan kebersihan diri serta lingkungan sekitar dengan cara sering mencuci tangan atau membersihkan tangan dengan hand sanitizer, menggunakan masker saat bepergian, serta tidak membuang sampah sembarangan.

Jika Anda mengalami beberapa gejala yang menandakan kemungkinan penyakit tropis, segeralah konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Pada anak-anak, penyakit tropis bisa ditangani oleh dokter anak konsultan penyakit tropis.