Bimaflox adalah obat yang digunakan untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri, mulai dari infeksi saluran kemih, demam tifoid, sampai servisitis gonore. Obat ini harus digunakan sesuai anjuran dokter sehingga hanya bisa dibeli dengan resep.
Tiap tablet Bimaflox mengandung 500 mg ciprofloxacin. Kandungan ini bekerja dengan cara membunuh bakteri penyebab infeksi. Hasilnya, gejala infeksi juga akan berangsur membaik.
Bimaflox digunakan untuk mengatasi infeksi di beragam area tubuh, misalnya saluran kemih, saluran cerna, saluran pernapasan, kulit dan jaringan lunak, serta tulang dan sendi. Obat ini juga dapat digunakan pada infeksi anthrax.
Apa Itu Bimaflox
Bahan aktif | Ciprofloxacin |
Golongan | Obat resep |
Kategori | Antibiotik quinolone |
Manfaat | Mengatasi infeksi bakteri |
Digunakan oleh | Dewasa |
Bimaflox untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Pemakaian obat ini berisiko rendah menyebabkan kelainan kongenital pada janin. Namun, Bimaflox hanya boleh digunakan jika dianjurkan oleh dokter. | |
Bimaflox untuk ibu menyusui | Bimaflox umumnya aman digunakan dengan mengikuti anjuran dokter dan aturan pakai. Namun, tetap awasi kemungkinan efek samping pada bayi yang menyusu, seperti diare atau jamur mulut. |
Dokter mungkin akan menyarankan untuk menunda menyusui bayi sampai 3–4 jam setelah minum Bimaflox. | |
Bentuk obat | Tablet |
Peringatan sebelum Menggunakan Bimaflox
Bimaflox harus digunakan sesuai aturan pakai dan saran dari dokter. Perhatikan hal-hal berikut sebelum mengonsumsi obat ini:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Bimaflox tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap kandungan ciprofloxacin atau jenis quinolone lain, seperti levofloxacin atau ofloxacin.
- Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu jika menderita gangguan saraf tepi (neuropati perifer) atau lemah otot akibat myasthenia gravis. Bimaflox tidak boleh digunakan oleh orang dengan kondisi tersebut.
- Informasikan kepada dokter jika pernah atau sedang menderita penyakit jantung, gangguan irama jantung (aritmia), aneurisma, epilepsi, diabetes, hipokalemia, hipomagnesemia, masalah pada tendon atau sendi, atau gangguan fungsi ginjal maupun hati.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Jangan memberikan Bimaflox kepada anak usia <18 tahun atau lansia di atas 60 tahun tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
- Konsultasikan ke dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Hal ini untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Bimaflox. Obat ini dapat menyebabkan pusing dan penurunan konsentrasi.
- Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan Bimaflox karena dapat meningkatkan efek samping berupa mual dan muntah.
- Informasikan kepada dokter bahwa Anda sedang mengonsumsi Bimaflox bila direncanakan untuk menjalani tes fungsi hati. Penggunaan obat ini dapat mengganggu hasil pemeriksaan.
- Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius setelah menggunakan Bimaflox.
Dosis dan Aturan Pakai Bimaflox
Dosis dan aturan pakai Bimaflox akan ditentukan dokter sesuai usia pasien, tujuan pengobatan, dan sediaan obat. Secara umum, berikut ini adalah dosis pemberian Bimaflox sesuai tujuan pengobatan:
Kondisi: infeksi saluran kemih
- Dewasa dengan infeksi akut: ½ tablet, 2 kali per hari selama 3 hari.
- Dewasa dengan infeksi sedang: ½ tablet, 2 kali per hari selama 7–14 hari.
- Dewasa dengan infeksi parah: 1 tablet, 2 kali per hari selama 7–14 hari.
- Anak usia ≥1 tahun dengan infeksi parah: 10–20 mg/kgBB selama 10–21 hari. Dosis maksimal 750 mg per hari.
Kondisi: infeksi pada rongga perut, saluran pernapasan, dan kulit
- Dewasa: 1 tablet, 2 kali per hari selama 7–14 hari. Pada kondisi infeksi parah, dosis bisa ditingkatkan hingga 1,5 tablet (750 mg) sebanyak 2 kali per hari.
Kondisi: sinusitis akut
- Dewasa: 1 tablet, 2 kali per hari selama 10 hari.
Kondisi: infeksi tulang dan sendi
- Dewasa: 1 tablet, 2 kali per hari selama 4–6 minggu. Pada kondisi infeksi parah, dosis bisa ditingkatkan hingga 1,5 tablet (750 mg) sebanyak 2 kali per hari.
Kondisi: Infeksi bakteri pada kelenjar prostat (prostatitis)
- Dewasa: 1 tablet, 2 kali per hari selama 28 hari
Kondisi: infeksi anthrax
- Dewasa: 1 tablet, 2 kali per hari selama 60 hari.
- Anak-anak: 15 mg/kgBB, 2 kali per hari selama 60 hari. Dosis maksimal adalah 500 mg.
Cara Menggunakan Bimaflox dengan Benar
Ikutilah anjuran dokter dan bacalah aturan pakai yang tertera pada kemasan obat sebelum mengonsumsi Bimaflox. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.
Supaya hasil pengobatan maksimal, ikuti cara menggunakan Bimaflox berikut ini:
- Bimaflox dapat diminum bersama atau tanpa makanan. Konsumsilah Bimaflox dengan makanan untuk mencegah rasa tidak nyaman di perut. Telan obat ini dengan air putih.
- Jika Anda lupa mengonsumsi Bimaflox dan masih ada waktu 6 jam atau lebih dari waktu minum obat selanjutnya, minumlah obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu minum obat berikutnya sudah kurang dari itu, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Jangan mengonsumsi susu maupun produk olahan susu, misalnya yoghurt, bersama dengan Bimaflox karena dapat menurunkan efektivitas obat ini.
- Tetaplah minum Bimaflox sesuai jangka waktu yang ditentukan oleh dokter. Jangan berhenti minum obat ini meskipun keluhan membaik karena dapat meningkatkan risiko resistensi antibiotik.
- Obat ini dapat membuat Anda lebih sensitif terhadap cahaya. Gunakan tabir surya dan topi saat beraktivitas di luar ruangan dalam waktu lama.
- Lakukan kontrol sesuai dengan jadwal yang diberikan oleh dokter agar kondisi dan respons terapi dapat terpantau. Selama menggunakan Bimaflox, Anda mungkin akan diminta untuk menjalani tes darah atau tes fungsi ginjal dan hati.
- Simpan Bimaflox di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Bimaflox dengan Obat Lain
Kandungan ciprofloxacin dalam Bimaflox dapat menimbulkan efek interaksi bila digunakan bersama obat-obatan tertentu. Interaksi yang mungkin terjadi meliputi:
- Peningkatan efek samping tizanidine, seperti kantuk berat, detak jantung menurun, dan tekanan darah rendah.
- Peningkatan efek samping Bimaflox, termasuk risiko kejang, bila dikonsumsi dengan OAINS, seperti meloxicam, ibuprofen, atau naproxen.
- Penurunan efektivitas Bimaflox bila dikonsumsi bersama omeprazole dan antasida dengan kandungan aluminium maupun kalsium karbonat.
- Peningkatan efek samping warfarin.
- Peningkatan risiko gangguan tendon bila dikonsumsi bersama kortikosteroid.
- Peningkatan risiko efek samping fatal, seperti kejang, henti jantung, dan gagal napas, bila dikonsumsi bersama teofilin.
Untuk menghindari risiko terjadinya efek interaksi yang tidak diinginkan, konsultasikan ke dokter jika akan menggunakan Bimaflox bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Bimaflox
Efek samping yang mungkin timbul setelah mengonsumsi Bimaflox antara lain:
- Pusing
- Mual muntah
- Rasa tidak nyaman di perut (dispepsia)
- Nyeri perut
- Diare
Konsultasikan melalui Chat Bersama Dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung membaik. Dokter akan memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi efek samping tersebut.
Ciprofloxacin juga dapat menyebabkan reaksi alergi atau efek samping berikut:
- Ruam, sesak napas atau mengi, serta bengkak pada mata atau mulut
- Persendian nyeri dan bengkak
- Nyeri otot, kebas, kesemutan, atau lemah otot, terutama pada lengan atau kaki
- Detak jantung cepat atau tidak beraturan
- Diare parah, tidak kunjung sembuh, atau berdarah dan disertai kram perut atau demam
- Pusing hebat hingga terasa akan pingsan
- Sakit kepala yang tidak lekas membaik, bisa disertai pandangan kabur
- Tremor atau kejang
- Tanda gula darah rendah (hipoglikemia), meliputi pusing, tremor, tangan gemetaran, lapar, linglung, dan gangguan bicara
- Gangguan mental, misalnya halusinasi, paranoid, delusi, cemas dan gugup berlebih, linglung parah
- Sulit tidur atau munculnya mimpi buruk terus-menerus
- Pemikiran atau percobaan bunuh diri
Bila hal tersebut terjadi dan diperlukan pertolongan medis secepatnya, dokter dapat segera menyarankan Anda untuk ke IGD terdekat.