Penyebab campak adalah infeksi virus Morbillivirus, yang termasuk dalam kelompok Paramyxovirus. Virus ini sangat mudah menular dan menyebar melalui percikan air liur saat penderitanya bersin, batuk, atau berbicara.
Penularan virus ini juga dapat terjadi ketika seseorang menyentuh hidung atau mulut setelah memegang permukaan benda yang terkena percikan liur.
Berbagai Faktor Risiko Campak
Risiko seseorang untuk terkena campak akan meningkat jika mengalami kondisi berikut ini:
1. Belum menerima vaksin campak atau vaksin MMR lengkap
Orang yang belum pernah menerima vaksin campak, baik secara tunggal maupun melalui vaksin kombinasi MMR (campak, gondongan, dan rubela), memiliki risiko yang jauh lebih tinggi untuk tertular. Vaksinasi berfungsi untuk membentuk sistem kekebalan tubuh terhadap virus penyebab campak.
2. Tinggal bersama orang yang terkena campak
Orang yang tinggal serumah, merawat, atau kontak dekat dengan penderita campak berisiko tinggi tertular campak. Risiko tertular akan lebih tinggi jika kontak dekat ini berlangsung dalam jangka waktu lama dan belum ada kekebalan tubuh terhadap virus tersebut.
3. Daya tahan tubuh yang lemah
Orang dengan sistem imun yang rendah, seperti penderita HIV/AIDS, kanker, atau pengguna obat imunosupresif (misalnya setelah transplantasi organ), lebih rentan terkena infeksi, termasuk campak, dan lebih mungkin mengalami komplikasi serius.
Risiko untuk terkena campak dapat diminimalkan dengan upaya sederhana, yaitu mendapatkan vaksin campak atau vaksin MMR secara lengkap sesuai jadwal yang dianjurkan. Vaksin ini sangat efektif dalam mencegah infeksi dan telah terbukti mampu menurunkan angka kejadian campak secara signifikan di banyak negara.
Selain mencegah penularan, vaksin campak juga melindungi dari risiko komplikasi campak yang dapat berbahaya, seperti pneumonia, diare berat, radang otak, hingga kematian.
Jadi, jika Anda atau keluarga Anda belum menerima vaksin campak atau MMR, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan informasi dan tindakan pencegahan yang sesuai. Anda juga bisa memanfaatkan layanan Chat Bersama Dokter untuk berkonsultasi lebih lanjut tanpa harus keluar rumah.