Untuk menegakkan diagnosis campak, dokter akan menanyakan gejala yang dirasakan, termasuk kemungkinan kontak dengan orang yang terinfeksi virus campak. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, seperti melihat karakteristik ruam kulit dan bercak putih di dalam mulut pasien. 

Pada kondisi tertentu, misalnya ketika tidak ada gejala khas campak, dokter umumnya akan menyarankan pemeriksaan di bawah ini untuk memastikan diagnosis:

Tes darah

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi antibodi terhadap virus campak. Tes darah idealnya dilakukan pada hari pertama timbulnya ruam merah. 

Tes PCR

Tes PCR dilakukan dengan mengambil sampel lendir dari tenggorokan dan hidung melalui metode swab. Tes ini memiliki tingkat akurasi yang tinggi dalam mendeteksi virus campak, terutama jika dilakukan dalam 1–3 hari setelah ruam campak terlihat. 

Tes urine

Test urine juga bisa dijadikan pemeriksaan tambahan untuk mendeteksi keberadaan virus campak.

Diagnosis campak yang cepat dan tepat bisa membuat penyakit campak terdeteksi sedini mungkin. Dengan begitu, penanganan dapat diberikan dan risiko penularan ke orang lain bisa dicegah. 

Oleh sebab itu, berkonsultasilah ke dokter apabila Anda atau keluarga mengalami gejala campak, seperti demam tinggi yang disertai ruam merah.