Decolgen bermanfaat untuk meredakan gejala flu pada orang dewasa dan anak-anak. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, kaplet, dan sirop dengan kombinasi bahan aktif yang berbeda di tiap varian obatnya.
Decolgen mengandung kombinasi paracetamol, pseudoephedrine hydrochloride, phenylpropanolamine, phenylephrine hydrochloride, dan chlorpheniramine maleate. Kombinasi obat ini akan membantu meredakan gejala flu, seperti sakit kepala, demam, bersin-bersin, dan hidung tersumbat.
Varian Produk Decolgen
Decolgen tersedia dalam beberapa varian produk yang dapat dibeli bebas tanpa resep dokter. Berikut adalah varian produk Decolgen yang ada di Indonesia:
1. Decolgen Tablet
Tiap tablet Decolgen Tablet mengandung paracetamol 400 mg, phenylpropanolamine 12,5 mg, dan chlorpheniramine maleate 1 mg.
2. Decolgen FX
Tiap kaplet Decolgen FX mengandung paracetamol 500 mg, pseudoephedrine hydrochloride 30 mg, dan chlorpheniramine maleate 2 mg.
3. Decolgen PE
Tiap kaplet Decolgen PE mengandung paracetamol 500 mg, phenylephrine hydrochloride 10 mg, dan chlorpheniramine maleate 2 mg.
4. Decolgen Liquid
Decolgen Liquid untuk anak tersedia dalam kemasan botol 60 ml. Tiap 5 ml Decolgen Liquid mengandung paracetamol 120 mg, pseudoephedrine hydrochloride 7,5 mg, chlorpheniramine maleate 0,5 mg, dan tanpa alkohol.
5. Decolgen Kids
Decolgen Kids tersedia dalam bentuk sirop dengan kemasan botol 60 ml. Produk ini ditujukan untuk anak usia ≥2 tahun. Tiap 5 ml (1 sendok takar) Decolgen Kids mengandung paracetamol 120 mg, pseudoephedrine hydrochloride 7,5 mg, chlorpheniramine maleate 0,5 mg, dan tanpa alkohol.
Apa Itu Decolgen
Bahan aktif | Paracetamol, chlorpheniramine maleate, phenylpropanolamine, pseudoephedrine hydrochloride, dan phenylephrine hydrochloride. |
Golongan | Obat bebas terbatas |
Kategori | Obat pereda gejala flu |
Manfaat | Meredakan gejala flu |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak usia ≥2 tahun |
Kombinasi obat di dalam Decolgen untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori N: Belum dikategorikanPseudoefedrin dan phenylpropanolamin pada studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.Kombinasi obat yang terkandung di dalam Decolgen dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan mengonsumsi obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter. |
Bentuk obat | Tablet, kaplet, dan sirop |
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Decolgen
Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan Decolgen antara lain:
- Jangan mengonsumsi Decolgen jika Anda alergi terhadap paracetamol atau bahan aktif lain yang terkandung dalam produk ini.
- Jangan mengonsumsi Decolgen jika Anda sedang menggunakan obat monoamine oxidase inhibitors (MAOI) dalam kurun waktu 14 hari terakhir.
- Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan Decolgen jika Anda menderita hipertensi.
- Jangan memberikan Decolgen Tablet, Decolgen FX, atau Decolgen PE pada lansia dan anak-anak, kecuali atas petunjuk dokter.
- Hentikan penggunaan Decolgen bila Anda mengalami pusing, susah tidur, dan jantung berdebar
- Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan Decolgen jika Anda menderita asma, glaukoma, penyakit jantung, epilepsi, tukak lambung, penyumbatan usus, hipertiroidisme, pembesaran prostat, penyakit ginjal, diabetes, penyakit liver, kecanduan alkohol, pheochromocytoma, obesitas, atau fenilketonuria.
- Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menggunakan Decolgen, karena meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
- Hindari melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan, seperti berkendara atau mengoperasikan alat berat, setelah mengonsumsi Decolgen, karena obat ini dapat menyebabkan kantuk.
- Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan Decolgen jika Anda sedang hamil, menyusui atau sedang merencanakan kehamilan.
- Segera ke dokter bila setelah 3 hari menggunakan Decolgen gejala flu belum berkurang, atau jika Anda mengalami reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis, setelah mengonsumsi produk obat ini.
Dosis dan Aturan Pakai Decolgen
Dosis Decolgen pada tiap pasien dapat berbeda-beda tergantung usia pasien dan jenis produk yang digunakan. Berikut adalah dosis Decolgen untuk meredakan gejala flu yang dibagi berdasarkan jenis produknya:
Decolgen Tablet
- Dewasa dan anak usia >12 tahun: 1 tablet, 3–4 kali sehari.
- Anak usia 6–12 tahun: ½ tablet, 3–4 kali sehari, atau sesuai petunjuk dokter.
Decolgen FX
- Dewasa dan anak usia >12 tahun: 1 kaplet, 3 kali sehari.
- Anak usia 6–12 tahun: ½ kaplet, 3 kali sehari, atau sesuai petunjuk dokter.
Decolgen PE
- Dosisnya 1 kaplet, 3–4 kali sehari
Decolgen Liquid
- Dewasa dan anak usia >12 tahun: 20 ml (4 sendok takar), 3 kali sehari.
- Anak usia 6–12 tahun: 10 ml (2 sendok takar), 3 kali sehari.
- Anak usia 2–6 tahun: 5 ml (1 sendok takar), 3 kali sehari.
Decolgen Kids
- Dewasa dan anak usia >12 tahun: 20 ml (4 sendok takar), 3 kali sehari.
- Anak usia 6–12 tahun: 10 ml (2 sendok takar), 3 kali sehari.
- Anak usia 2–6 tahun: 5 ml (1 sendok takar), 3 kali sehari.
Cara Mengonsumsi Decolgen dengan Benar
Konsumsi Decolgen sesuai anjuran dokter atau aturan pakai yang terdapat pada kemasan. Jangan mengonsumsi Decolgen melebihi dosis dan jangka waktu yang dianjurkan.
Semua varian produk Decolgen dapat dikonsumsi bersama dengan atau tanpa makanan. Telan Decolgen bersama segelas air putih.
Decolgen dalam bentuk kaplet atau tablet perlu ditelan secara utuh. Jangan menggigit, mengunyah, atau menghancurkan obat. Untuk Decolgen dalam bentuk sirop, kocok dahulu botol kemasan sebelum digunakan. Gunakan sendok takar yang terdapat pada kemasan supaya dosis yang dikonsumsi tepat.
Decolgen hanya dikonsumsi saat dibutuhkan dan bukan untuk konsumsi jangka panjang. Periksakan diri ke dokter jika gejala belum reda dalam 3–7 hari.
Simpan Decolgen dalam wadah tertutup di ruangan dengan suhu yang sejuk. Jauhkan obat ini dari paparan sinar matahari langsung dan dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Decolgen dengan Obat Lain
Kandungan paracetamol, chlorpheniramine maleate, phenylpropanolamine, pseudoephedrine hydrochloride, dan phenylephrine hydrochloride dalam Decolgen dapat menimbulkan interaksi obat jika digunakan bersama obat lain. Efek interaksi tersebut meliputi:
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika paracetamol digunakan bersama warfarin
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping jika paracetamol digunakan bersama metoclopramide, domperidone, atau probenecid
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping yang fatal jika obat dekongestan atau antihistamin digunakan bersama obat monoamine oxidase inhibitors (MAOI)
- Peningkatan risiko terjadinya hipertensi jika pseudoefedrin digunakan bersama indomethacin atau antidepresan trisiklik
- Peningkatan efek kantuk jika chlorpheniramine digunakan dengan obat antinyeri golongan opioid, obat antiansietas, obat penenang, atau obat antipsikotik
- Penurunan efektivitas paracetamol dalam Decolgen jika digunakan bersama rifampicin, phenytoin, phenobarbital, atau carbamazepine
Selain itu, jika Decolgen dikonsumsi bersama minuman beralkohol bisa meningkatkan efek kantuk dan risiko terjadinya kerusakan hati.
Efek Samping dan Bahaya Decolgen
Di samping manfaatnya, kandungan paracetamol, chlorpheniramine maleate, pseudoephedrine hydrochloride, serta phenylpropanolamine di dalam Decolgen juga berpotensi menyebabkan sejumlah efek samping, antara lain:
- Mulut kering
- Kantuk
- Penglihatan buram
- Sembelit
- Mual dan muntah
- Gelisah
- Sakit perut
- Sakit kepala
Hentikan penggunaan Decolgen dan segera ke dokter bila muncul gejala alergi obat yang bisa ditandai dengan munculnya ruam dan gatal-gatal di kulit, bibir dan wajah bengkak, sesak napas, atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Sulit buang air kecil
- Tremor
- Sulit tidur (insomnia), pusing, dan jantung berdebar
- Detak jantung cepat atau tidak beraturan (aritmia)
- Mudah memar atau berdarah
- Urine berwarna gelap, tinja berwarna hitam, kulit dan mata menguning (penyakit kuning)
- Linglung, halusinasi, kejang