Famotidine adalah obat untuk mengurangi produksi asam lambung berlebih. Obat ini digunakan untuk mengatasi berbagai keluhan akibat kondisi ini, seperti penyakit asam lambung (GERD) atau sakit maag. Famotidine tersedia dalam bentuk tablet dan kaplet, yang dapat dikonsumsi oleh dewasa maupun anak-anak.
Famotidine bekerja dengan cara menghambat zat histamin pada reseptor H2 di lambung sehingga produksi asam lambung dapat berkurang. Dengan berkurangnya asam lambung, keluhan berupa mual, kembung, nyeri ulu hati, dan heartburn, akan berangsur-angsur mereda.

Ketika produksi asam lambung berkurang, famotidine juga dapat memperbaiki kerusakan pada dinding lambung. Oleh karena itu, obat ini juga digunakan dalam terapi tukak lambung dan ulkus duodenum.
Merek dagang famotidine: Corocyd, Famocid, Famotidine, Hufatidine, Lexmodine, Neosanmag, Neosanmag Fast, Polysilane Max, Pratifar, Promag Double Action, Promag Forte, Renapepsa, Starmag Double Impact, Ulcerid, Ulmo
Apa Itu Famotidine
| Golongan | Obat resep dan obat bebas terbatas |
| Kategori | Antagonis H-2 atau histamine 2 blocker |
| Manfaat | Meredakan gejala sakit maag, tukak lambung, atau tukak usus dua belas jari (ulkus duodenum) |
| Digunakan oleh | Dewasa dan anak-anak |
| Famotidine untuk ibu hamil | Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
| Jika Anda sedang hamil, sebaiknya konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan obat ini. | |
| Famotidine untuk ibu menyusui | Famotidine umumnya tidak menyebabkan efek samping pada bayi yang menyusu. Meski begitu, bicarakan dengan dokter terlebih dahulu perihal penggunaan obat ini selama menyusui. |
| Bentuk obat | Tablet, kaplet, dan tablet kunyah |
Peringatan sebelum Menggunakan Famotidine
Famotidine tidak boleh dikonsumsi sembarangan. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu Anda perhatikan sebelum mengonsumsi famotidine:
- Beri tahu dokter perihal riwayat alergi yang dimiliki. Orang yang alergi terhadap famotidine atau obat lain dari golongan antagonis H2 lain, seperti cimetidine atau ranitidin.
- Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang mengalami diabetes, fenilketonuria, kesulitan menelan, penyakit ginjal, gangguan hati, kanker lambung, penyakit paru-paru, atau gangguan daya tahan tubuh.
- Sampaikan kepada dokter jika Anda atau keluarga memiliki riwayat penyakit jantung, seperti gagal jantung, gangguan irama jantung, kelainan EKG, atau henti jantung mendadak pada usia muda.
- Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan famotidine jika Anda sedang menggunakan obat lain, suplemen, atau produk herbal tertentu. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya interaksi obat yang berbahaya.
- Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau berencana untuk hamil.
- Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi famotidine.
Dosis dan Aturan Pakai Famotidine
Famotidine digunakan untuk mengatasi penyakit yang disebabkan oleh asam lambung berlebih. Berikut adalah dosis umum famotidine berdasarkan kondisi yang diobati dan usia pasien:
Kondisi: Tukak lambung dan ulkus duodenum
- Dewasa: 40 mg, 1 kali sehari sebelum tidur, selama 4–8 minggu. Dosis pemeliharaan: 20 mg, 2 kali sehari sebelum tidur.
- Anak usia 1–16 tahun: 0,5 mg/kgBB, 1 kali sehari sebelum tidur atau dibagi 2 dosis. Dosis obat bisa ditingkatkan hingga 40 mg per hari.
Kondisi: Produksi asam lambung berlebih
- Dewasa: Dosis awal 20 mg, setiap 6 jam. Dosis bisa ditingkatkan sesuai respons pasien hingga maksimal 160 mg, setiap 6 jam.
Kondisi: Sakit maag tanpa ulkus
- Dewasa: 10–20 mg, 1 kali sehari. Maksimal durasi pengobatan adalah 14 hari.
Kondisi: GERD atau penyakit asam lambung
- Dewasa: 20 mg, 2 kali sehari, selama 6–12 minggu, bisa ditingkatkan hingga 40 mg; dosis pemeliharaan 20 mg, 2 kali sehari.
- Bayi usia <3 bulan: 0,5 mg/kgBB, 1 kali sehari. Dosis bisa ditambah sampai 1 mg/kgBB, 1 kali sehari.
- Bayi usia 3 bulan sampai anak <1 tahun: 0,5 mg/kgBB, 2 kali sehari. Dosis bisa ditambah sampai 1 mg/kgBB, 2 kali sehari.
- Anak usia 1–16 tahun: 0,5 mg/kgBB, 2 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan sampai 40 mg, 2 kali sehari.
Cara Menggunakan Famotidine dengan Benar
Ikuti petunjuk dokter dan bacalah informasi yang tertera pada kemasan sebelum mengonsumsi famotidine. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.
Agar efek pengobatan maksimal, ikutilah panduan penggunaan famotidine berikut:
- Famotidine bisa diminum sebelum atau sesudah makan. Telan kaplet atau tablet obat secara utuh dengan bantuan air putih.
- Apabila diresepkan famotidine tablet kunyah, hancurkan terlebih dahulu sebelum ditelan.
- Jika Anda lupa mengonsumsi famotidine, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu konsumsi obat berikutnya sudah dekat, lewati dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Konsultasikan ke dokter jika keluhan yang diobati belum membaik setelah 2 minggu mengonsumsi famotidine sesuai aturan pakai atau saran dokter. Obat maag yang dijual bebas tidak boleh digunakan lebih dari 2 minggu tanpa petunjuk dari dokter.
- Simpan famotidine di tempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
- Jangan menggunakan famotidine yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.
Interaksi Famotidine dengan Obat Lain
Penggunaan famotidine bersama obat lain dapat menimbulkan beberapa efek interaksi antara lain
- Penurunan efektivitas famotidine jika digunakan bersama antasida
- Penurunan efektivitas dari cefditoren atau ketoconazole dalam mengobati infeksi bakteri
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping famotidine jika digunakan bersama probenecid
Agar terhindar dari efek interaksi yang tidak diinginkan, berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter jika hendak menggunakan obat lain bersama femotidine.
Efek Samping dan Bahaya Famotidine
Efek samping yang mungkin terjadi setelah mengonsumsi famotidine meliputi:
- Sakit kepala
- Konstipasi atau malah diare
- Mual dan muntah
- Sakit perut atau perut kembung
- Mulut kering
- Hilang nafsu makan
- Pusing
Jika efek samping di atas memburuk atau tidak kunjung membaik, segera konsultasikan ke dokter. Anda bisa berkonsultasi lewat Chat Bersama Dokter agar mendapatkan saran atau pengobatan yang efektif meredakan keluhan tersebut.
Segera temui dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping berat, seperti:
- Linglung, halusinasi, gelisah, atau mudah tersinggung
- Tidak berenergi atau sangat lemas
- Kejang
- Detak jantung cepat
- Pusing mendadak dan terasa seperti akan pingsan
- Nyeri atau kelemahan otot yang disertai demam, kelelahan berat, atau urine berwarna gelap