Gratheos adalah obat radang sendi berbahan aktif diclofenac. Obat ini bermanfaat untuk mengurangi nyeri, kaku, dan bengkak di persendian akibat rheumatoid arthritis, osteoarthritis, atau ankylosing spondylitis. Gratheos tersedia dalam bentuk tablet yang hanya bisa dibeli dengan resep dokter.

Tiap Gratheos tablet mengandung 50 mg diclofenac. Obat ini menghambat kerja enzim penghasil prostaglandin yang disebut cyclooxygenase. Prostaglandin memicu gejala radang saat terjadi kerusakan jaringan atau cedera. Bersamaan dengan berkurangnya prostaglandin, peradangan dan gejala yang menyertainya juga turut mereda.

Gratheos

Obat yang mengandung diclofenac, seperti Gratheos, juga bisa untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang. Beberapa kondisi nyeri yang bisa diatasi dengan obat ini adalah dismenore, sakit kepala migrain, nyeri akibat cedera atau keseleo, atau nyeri pascaoperasi. 

Apa Itu Gratheos

Bahan aktif Diclofenac sodium 50 mg
Golongan Obat resep
Kategori Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
Manfaat Mengurangi gejala radang sendi pada penderita rheumatoid arthritis, osteoarthritis, atau ankylosing spondylitis 
Meredakan nyeri akut dengan skala ringan hingga sedang
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak usia 14 tahun atau lebih
Gratheos untuk ibu hamil Usia kehamilan ≤20 minggu
Kategori C: Studi pada binatang percobaan dan manusia telah memperlihatkan adanya efek samping diclofenac terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Usia kehamilan >20 minggu
Kategori D: Ada bukti bahwa diclofenac berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa.
Gratheos untuk ibu menyusui  Obat berbahan aktif diclofenac sodium, termasuk Gratheos, dapat digunakan oleh ibu menyusui. Namun, hindari penggunaan obat ini pada bulan pertama pascamelahirkan jika bayi mengalami penyakit kuning.
Bentuk obat Tablet salut enterik

Peringatan sebelum Mengonsumsi Gratheos

Gratheos tidak boleh digunakan sembarangan. Berikut ini adalah hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan Gratheos:

  • Informasikan kepada dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Gratheos tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap diclofenac.
  • Hindari penggunaan Gratheos jika Anda pernah mengalami serangan asma atau reaksi alergi berat setelah menggunakan aspirin atau obat lain dari kelompok OAINS, seperti ibuprofen.
  • Jangan mengonsumsi Gratheos jika Anda baru saja atau hendak menjalani operasi bypass jantung.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang mengalami perdarahan saluran cerna, tukak lambung, radang usus, lupus, heartburn berulang, penyakit ginjal, penyakit liver, edema, polip hidung, porfiria, anemia atau gangguan perdarahan.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita hipertensi, stroke, atau penyakit jantung. Informasikan juga kepada dokter jika Anda baru saja terkena serangan jantung.
  • Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui.
  • Diskusikan mengenai manfaat dan risiko penggunaan Gratheos ke dokter jika Anda sedang mengalami gangguan kesuburan yang menyebabkan sulit hamil, atau sedang menjalani tes kesuburan. Obat yang mengandung diclofenac bisa menurunkan kesuburan pada wanita.
  • Beri tahu dokter mengenai semua obat lain yang sedang Anda gunakan, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi antarobat.
  • Jangan mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan jika Anda mengalami kantuk, pusing, atau penglihatan buram setelah minum Gratheos. Pastikan kondisi Anda benar-benar prima sebelum melakukan kegiatan tersebut.
  • Hindari konsumsi minuman beralkohol atau merokok selama menjalani terapi dengan Gratheos. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya perdarahan saluran cerna.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah minum tablet Gratheos.

Dosis dan Aturan Pakai Gratheos

Berikut adalah dosis Gratheos kaplet berdasarkan kondisi yang diobati:

Tujuan: Meredakan gejala radang sendi, nyeri akibat cedera atau keseleo, atau nyeri pascaoperasi 

  • Dewasa: Dosis maksimal 150 mg (3 tablet) per hari pada hari pertama. Bila perlu diberikan dosis lanjutan sebanyak 100 mg (2 tablet) per hari, dibagi dalam 2 kali konsumsi.

Tujuan: Meredakan nyeri haid

  • Dewasa: 50–100 mg (1–2 tablet) dikonsumsi saat nyeri haid pertama muncul. Dosis perawatan maksimal 150 mg per hari, dibagi menjadi beberapa dosis.

Tujuan: Meredakan migrain akut

  • Dewasa: Dosis awal 50 mg (1 tablet) pada serangan pertama. Bila migrain masih terasa setelah 2 jam, minum lagi sebanyak 1 tablet. Jika gejala masih ada, konsumsilah 1 tablet tiap 4–6 jam. Dosis maksimal 200 mg (4 tablet) per hari.

Cara Mengonsumsi Gratheos dengan Benar

Gunakan Gratheos sesuai anjuran dokter dan petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan obat. Jangan mengurangi atau menambah dosis yang dikonsumsi tanpa sepengetahuan dokter.

Agar hasil pengobatan maksimal, pastikan untuk mengikuti panduan menggunakan Gratheos berikut ini:

  • Konsumsilah Gratheos pada waktu makan atau segera setelah makan.
  • Telan tablet Gratheos dengan bantuan air putih. Jangan membelah, mengunyah, atau menggerus tablet, guna mencegah timbulnya sakit perut.
  • Jangan berbaring setelah mengonsumsi Gratheos, setidaknya sampai 10 menit.
  • Jika Anda lupa mengonsumsi Gratheos, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila sudah dekat dengan jadwal dosis berikutnya, abaikan dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
  • Simpan Gratheos di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
  • Bila memungkinkan, periksalah tekanan darah Anda setiap hari dengan tensimeter selama menggunakan obat ini. Laporkan ke dokter jika tekanan darah terlalu tinggi. Diclofenac dalam Gratheos dapat meningkatkan tekanan darah dan memperburuk hipertensi.
  • Gratheos sebaiknya hanya dikonsumsi ketika dibutuhkan atau selama ada nyeri. Jangan mengonsumsi Gratheos dalam jangka panjang, kecuali untuk kondisi yang kronis dan dengan arahan dari dokter. Diskusikan dengan dokter jika nyeri belum membaik meski sudah menggunakan Gratheos selama 10 hari.
  • Lakukan kontrol sesuai jadwal yang ditentukan oleh dokter. Anda perlu menjalani pemeriksaan darah lengkap, serta tes fungsi hati dan ginjal, terutama jika menggunakan Gratheos dalam jangka panjang. Tujuannya adalah agar kondisi Anda terpantau dan kemungkinan adanya efek samping bisa terdeteksi.
  • Jangan mengonsumsi obat ini jika sudah melewati tanggal kedaluwarsa.

Interaksi Gratheos dengan Obat Lain

Diclofenac yang terkandung dalam Gratheos dapat menimbulkan efek interaksi jika digunakan bersama obat-obat tertentu. Interaksi obat yang terjadi bisa berupa:

  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan, termasuk perdarahan saluran pencernaan, jika digunakan dengan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) lain, obat pengencer darah, antidepresan SSRI, atau kortikosteroid
  • Peningkatan risiko terjadinya hiperkalemia, yaitu tingginya kadar kalium di dalam darah, jika digunakan dengan obat diuretik hemat kalium, ciclosporin, maupun tacrolimus
  • Penurunan efektivitas obat ACE inhibitor atau penghambat beta dan peningkatan risiko terjadinya kerusakan ginjal dari obat tersebut
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari obat phenytoin, methotrexate, lithium, digoxin, baclofen, atau pemetrexed
  • Peningkatan risiko terjadinya kerusakan ginjal jika digunakan dengan ciclosporin atau tacrolimus
  • Peningkatan risiko terjadinya kejang jika digunakan bersama antibiotik quinolone
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari diclofenac jika digunakan dengan voriconazole
  • Penurunan penyerapan diclofenac jika digunakan dengan colestipol atau cholestyramine
  • Peningkatan risiko terjadinya gagal jantung jika digunakan bersama digoxin
  • Peningkatan risiko terjadinya kerusakan hati jika digunakan dengan zidovudine
  • Penurunan efektivitas diclofenac jika digunakan dengan rifampicin

Agar terhindar dari efek interaksi yang tidak diinginkan, selalu beri tahu dokter jika hendak menggunakan obat lain bersama Gratheos.

Efek Samping dan Bahaya Gratheos

Berdasarkan kandungannya, efek samping yang bisa timbul setelah minum Gratheos antara lain:

  • Kantuk
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Penglihatan buram
  • Nyeri lambung atau sakit maag
  • Mual atau muntah
  • Rasa panas di dada (heartburn)
  • Perut kembung
  • Sembelit atau malah diare

Periksakan diri ke dokter jika efek samping yang muncul tidak membaik atau makin berat. Jangan tunda ke IGD terdekat apabila Anda mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi Gratheos, atau muncul efek samping serius berikut ini:

  • Ruam kulit berwarna kemerahan atau keunguan yang melepuh atau mengelupas
  • Perdarahan saluran cerna, yang gejalanya berupa BAB berdarah, sakit perut yang berat, muntah berwarna gelap yang terlihat seperti bubuk kopi
  • Gejala serangan jantung, seperti nyeri dada seperti tertekan atau tertindih yang menjalar ke area rahang maupun punggung, napas berat atau sesak napas
  • Gejala stroke, seperti lumpuh sebelah badan, atau bicara cadel
  • Gejala gagal jantung, seperti bengkak di kaki, lelah yang tidak biasa, napas pendek atau tersengal-sengal, berat badan meningkat drastis secara mendadak
  • Gangguan ginjal, yang gejalanya meliputi nyeri saat berkemih, kencing berdarah, jarang berkemih, jumlah urine yang keluar sangat sedikit atau tidak keluar sama sekali
  • Gejala gangguan hati, seperti sakit perut, mual dan muntah terus-menerus, urine berwarna gelap, atau penyakit kuning
  • Gangguan pendengaran, seperti tinnitus
  • Mudah memar atau perdarahan
  • Sulit menelan atau nyeri saat menelan