Iktiosis adalah sekelompok kelainan kulit yang ditandai dengan kulit kering, tebal, kasar, dan bersisik. Jika tidak ditangani dengan baik, iktiosis dapat mengganggu fungsi kulit dalam mencegah dehidrasi, mengatur suhu tubuh, dan melindungi tubuh dari infeksi.

Iktiosis berbeda dengan xerosis. Pada xerosis, lapisan terluar kulit kekurangan kadar air. Xerosis biasanya terjadi akibat iklim yang kering atau mandi terlalu lama dengan air panas.

Iktiosis

Sedangkan iktiosis merupakan penyakit keturunan yang menyebabkan gangguan pada pelepasan sel-sel kulit mati. Akibatnya, sel-sel kulit mati menumpuk sehingga membuat kulit tampak kering serta bersisik.

Setidaknya, ada 20 variasi iktiosis, termasuk iktiosis vulgaris, X-linked ichthyosis, congenital ichthyosiform erythroderma, dan penyakit langka yang disebut iktiosis Harlequin. Dari jenis-jenis tersebut, iktiosis vulgaris merupakan jenis yang paling umum ditemukan dan menimbulkan gejala yang paling ringan.

Penyebab Iktiosis

Iktiosis disebabkan oleh gangguan pada proses regenerasi kulit yang dipicu oleh hilangnya kelembapan kulit. Pada kondisi ini, proses pembentukan dan pergantian sel kulit mengalami gangguan sehingga sel-sel kulit terus menumpuk. Akibatnya, kulit akan terus menebal hingga menyerupai sisik ikan.

Penyebab iktiosis dapat dibagi berdasarkan kelompoknya, yaitu:

Iktiosis yang diturunkan

Iktiosis jenis ini terjadi akibat perubahan (mutasi) pada gen. Mutasi genetik ini memengaruhi kecepatan regenerasi sel-sel kulit dan kemampuan kulit untuk mempertahankan kelembapannya.

Beberapa jenis iktiosis yang disebabkan oleh mutasi genetik adalah:

  • Iktiosis vulgaris
  • X-linked ichthyosis
  • Congenital ichthyosiform erythroderma
  • Iktiosis Harlequin

Iktiosis yang didapat

Iktiosis yang didapat biasanya akan berkembang saat usia dewasa. Kondisi ini dipicu dan dikaitkan dengan penyakit atau kondisi medis tertentu, seperti:

Selain itu, iktiosis yang didapat juga bisa dipicu oleh penggunaan obat-obatan tertentu, seperti:

  • Obat untuk kanker, seperti hydroxyurea, penghambat protease, dan vemurafenib
  • Obat untuk mengatasi kolesterol tinggi, seperti asam nikotinat
  • Obat untuk mengatasi penyakit asam lambung, seperti cimetidine
  • Obat untuk mengatasi kusta, seperti clofazimine

Gejala Iktiosis

Gejala utama iktiosis adalah kulit kering, tebal, dan bersisik. Sisik yang timbul akibat iktiosis bisa berwarna putih, abu-abu, atau cokelat gelap. Keluhan tersebut bisa muncul di punggung, perut, bokong, tungkai area tulang kering, siku, wajah, serta kulit kepala.

Selain gejala utama yang disebutkan di atas, penderita iktiosis juga bisa mengalami beberapa gejala berikut:

  • Kulit yang mudah mengelupas
  • Kulit lebih mudah pecah-pecah
  • Kulit kemerahan yang terasa gatal
  • Kulit terasa kencang sehingga sulit digerakkan
  • Kulit tidak bisa mengeluarkan keringat

Gejala-gejala tersebut bisa memburuk saat suhu udara dingin dan membaik saat suhu udara lebih hangat.

Kapan harus ke dokter

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda atau bayi Anda mengalami gejala-gejala seperti yang telah disebutkan di atas. Penanganan sejak dini dapat mencegah perburukan gejala dan beragam komplikasi akibat kondisi ini.

Jika Anda sudah terdiagnosis mengalami iktiosis, lakukan kontrol secara rutin ke dokter guna memantau perkembangan kondisi. Bila gejala iktiosis yang Anda atau bayi Anda alami bertambah parah atau tidak membaik dengan penanganan mandiri, segera periksakan ke dokter.

Diagnosis Iktiosis

Untuk mendiagnosis iktiosis, dokter akan menanyakan keluhan, riwayat kesehatan, dan obat-obatan yang dikonsumsi oleh pasien. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada area kulit.

Gejala dan hasil pemeriksaan iktiosis terkadang mirip dengan penyakit kulit lain, seperti eksim dan psoriasis. Oleh karena itu, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang berikut untuk memastikan diagnosis:

  • Biopsi kulit, dengan mengambil dan meneliti sampel kulit pasien, untuk mengetahui perubahan struktur kulit dan penyebab gangguan di kulit
  • Tes DNA, misalnya menggunakan sampel air liur, untuk mengetahui perubahan gen, terutama pada iktiosis yang diturunkan

Pengobatan Iktiosis

Iktiosis merupakan kondisi yang tidak bisa disembuhkan. Namun, ada pengobatan yang dapat dilakukan untuk meredakan keluhan dan mencegah komplikasi, seperti:

Produk perawatan kulit

Dokter dapat memberikan krim, losion, atau salep yang mengandung lanolin, asam alfa hidroksi urea, propylene glycol, asam salisilat, dan ceramide. Beragam zat tersebut dapat mengangkat sel kulit mati dan menjaga kelembapan kulit.

Selain itu, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan pasien secara mandiri untuk meredakan keluhan dan gejala iktiosis, yaitu:

  • Mengoleskan petroleum jelly di kulit sebelum mandi atau berendam
  • Menggosok kulit dengan lembut menggunakan sponge saat mandi
  • Mandi atau berendam lebih dari satu kali sehari
  • Memilih sabun yang memiliki kandungan pelembab dan minyak
  • Menggunakan pelembab udara di rumah atau kantor agar udara sekitar selalu lembab

Obat-obatan

Pada iktiosis yang tergolong parah, dokter dapat meresepkan obat-obatan berupa:

  • Retinoid
    Retinoid bisa diresepkan oleh dokter untuk mengurangi produksi sel-sel kulit dan memperbaiki tampilan kulit.
  • Antibiotik atau antiseptik
    Antibiotik atau antiseptik dapat diresepkan dokter untuk mengatasi infeksi yang terjadi di kulit.

Jika iktiosis disebabkan oleh kelainan genetik, metode di atas diterapkan sebatas untuk mengontrol gejala. Sementara pada iktiosis yang dipicu oleh kondisi tertentu, penanganan pada faktor pemicu juga perlu dilakukan. Bila pemicu tersebut dapat disembuhkan, iktiosis berpotensi untuk sembuh.

Komplikasi Iktiosis

Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat iktiosis adalah:

  • Dehidrasi
  • Kulit mudah mengalami infeksi
  • Peningkatan suhu tubuh sehingga berisiko menyebabkan heatstroke
  • Pertumbuhan rambut terhambat
  • Rasa percaya diri menurun
  • Depresi

Pencegahan Iktiosis

Iktiosis yang dipicu oleh faktor keturunan tidak bisa dicegah. Namun, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah perburukan gejala yang dialami, yaitu:

  • Rutin mengoleskan pelembab kulit, terutama setelah mandi dan saat cuaca kering.
  • Pilih pembersih tubuh yang berbahan dasar minyak agar kulit tetap lembab.
  • Jaga kelembapan udara di tempat tinggal Anda, misalnya dengan memasang pelembab udara (humidifier).