Imatinib atau imatinib mesylate adalah obat untuk menangani leukemia atau kanker darah. Imatinib merupakan obat antikanker golongan penghambat protein kinase (protein kinase inhibitor).

Selain itu, obat ini juga digunakan dalam pengobatan gastrointestinal stromal tumors (GIST), sindrom mielodisplasia, sindrom hipereosinofilik, mastositosis sistemik agresif, serta dermatofibrosarcoma protuberans yang sulit diatasi melalui operasi.

imatinib - alodokter

Imatinib bekerja dengan cara menghambat fungsi enzim tirosin kinase. Cara kerja ini akan membantu menghentikan pertumbuhan dan penyebaran sel kanker.

Merek dagang imatinib: Glivec, Imasonib 100, Imnib 400, Imatin, Leukivec, Mianib, Nivec, Tinibat

Apa Itu Imatinib

Golongan Obat resep
Kategori Obat antikanker golongan penghambat protein kinase
Manfaat Mengobati leukemia, gastrointestinal stromal tumors (GIST), sindrom mielodisplasia, sindrom hipereosinofilik, mastositosis sistemik agresif, serta dermatofibrosarcoma protuberans yang sulit diatasi melalui operasi
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak
Imatinib untuk ibu hamil dan menyusui Kategori D: Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.

Imatinib dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.

Bentuk obat Tablet dan kapsul

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Imatinib

Imatinib hanya boleh dikonsumsi sesuai resep dokter. Sebelum mengonsumsi imatinib, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Imatinib tidak boleh diberikan kepada pasien yang alergi terhadap obat ini.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit hati, hepatitis B, penyakit ginjal, penyakit tiroid, penyakit jantung, hipertensi, tukak lambung, perdarahan saluran pencernaan, diabetes, gangguan pembekuan darah, atau baru menjalani prosedur kemoterapi.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan. Gunakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan selama menjalani pengobatan dengan imatinib.
  • Beri tahu dokter jika Anda berencana untuk melakukan vaksinasi selama mengonsumsi imatinib.
  • Sebisa mungkin, hindari kontak erat dengan penderita penyakit infeksi yang mudah menular, seperti flu atau campak, selama menjalani pengobatan dengan imatinib, karena obat ini bisa meningkatkan risiko Anda tertular.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menjalani pengobatan dengan imatinib jika berencana untuk menjalani tindakan medis tertentu, seperti operasi atau operasi gigi.
  • Jangan mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan alat berat selama menjalani pengobatan dengan imatinib, karena obat ini dapat menyebabkan pusing, penglihatan kabur, atau mengantuk.
  • Lakukan pemeriksaan tumbuh kembang anak ke dokter secara rutin selama menjalani pengobatan dengan imatinib. Hal ini karena penggunaan imatinib dalam jangka waktu panjang dapat memperlambat proses tumbuh kembang anak.
  • Jangan mengonsumsi grapefruit selama menjalani pengobatan dengan imatinib, karena bisa menyebabkan timbulnya efek samping.
  • Segera ke dokter jika Anda mengalami overdosis, reaksi alergi obat, atau efek samping yang lebih serius setelah mengonsumsi imatinib.

Dosis dan Aturan Pakai Imatinib

Dokter akan menentukan dosis dan durasi pengobatan dengan imatinib berdasarkan usia, kondisi, dan respons tubuh pasien terhadap obat. Berikut ini adalah dosis imatinib berdasarkan kondisi yang ingin ditangani:

Kondisi: Leukemia limfoblastik akut

  • Dewasa: 600 mg per hari.
  • Anak-anak usia >1 tahun: 340 mg/m2 per hari. Dosis tidak boleh lebih dari 600 mg per hari.

Kondisi: Gastrointestinal stromal tumors (GIST)

  • Dewasa: 400 mg, per hari. Dosis dapat ditingkatan menjadi 400 mg, 2 kali sehari.

Kondisi: Sindrom mielodisplasia

  • Dewasa: 400 mg per hari.

Kondisi: Sindrom hipereosinofilik

  • Dewasa: 100 mg, 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 400 mg tiap hari.

Kondisi: Mastositosis sistemik agresif

  • Dewasa: 400 mg per hari. Dosis pada pasien dengan eosinofilia 100 mg per hari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 400 mg sesuai respons tubuh pasien.

Kondisi: Dermatofibrosarkoma protuberans yang sulit diatasi melalui operasi

  • Dewasa: 400–800 mg, 1–2 kali sehari.

Cara Mengonsumsi Imatinib dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan pastikan untuk membaca petunjuk penggunaan yang tertera  pada kemasan obat. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.

Konsumsi imatinib secara teratur pada waktu yang sama setiap harinya. Imatinib sebaiknya dikonsumsi setelah makan. Telan obat dengan bantuan air putih.

Anda juga dapat melarutkan tablet atau kapsul imatinib dengan air putih atau segelas jus apel. Caranya, aduk selama 15 menit sampai tablet atau kapsul larut, kemudian minum.

Jika lupa mengonsumsi imatinib, segera konsumsi jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.

Lakukan kontrol rutin sesuai anjuran dokter selama menjalani pengobatan dengan imatinib. Jangan berhenti mengonsumsi imatinib tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Selama menjalani pengobatan dengan imatinib, Anda mungkin akan diminta untuk rutin menjalani tes darah lengkap, pemeriksaan fungsi hati, dan pemantauan ada tidaknya tanda dan gejala infeksi.

Simpan imatinib di tempat kering, tertutup, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi  Imatinib dengan Obat Lain

Ada beberapa efek interaksi obat yang dapat terjadi bila imatinib digunakan secara bersama obat lain, yaitu:

Selain itu, jika imatinib dikonsumsi bersama grapefruit, bisa terjadi peningkatan kadar dan efek imatinib sehingga meningkatkan risiko terjadinya efek samping.

Efek Samping dan Bahaya Imatinib

Beberapa efek samping yang dapat terjadi setelah mengonsumsi imatinib adalah:

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping di atas tidak kunjung mereda atau semakin parah. Segera ke dokter jika muncul reaksi alergi obat yang bisa ditandai dengan munculnya ruam gatal pada kulit, bengkak pada kelopak mata atau bibir, atau sulit bernapas.

Selain itu, Anda juga harus segera ke dokter jika mengalami efek samping yang lebih serius, seperti: