DHA dan omega-3 sangat dibutuhkan bagi perkembangan otak anak. Namun, hasil penelitian British Journal of Nutrition menyebutkan bahwa 8 dari 10 anak berusia 4–12 tahun di Indonesia, masih kekurangan asupan DHA dan omega-3. Padahal usia tersebut merupakan usia sekolah, di mana kemampuan otak yang optimal dapat membantu anak untuk bisa berprestasi.
Sebagai orang tua, Anda perlu mengetahui nih pentingnya omega-3 dan DHA untuk tumbuh kembang anak. Omega-3 adalah asam lemak esensial yang sangat dibutuhkan tubuh, akan tetapi tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh. Sedangkan DHA atau docosahexaenoic acid adalah jenis dari omega-3 yang terkandung pada ikan dan makanan laut.

Omega-3 dan DHA dibutuhkan agar tubuh berfungsi secara optimal. Kedua nutrisi ini sangat baik untuk mendukung tumbuh kembang anak bahkan meningkatkan daya tahan tubuhnya agar tidak mudah sakit.
Pentingnya Asupan Omega-3 dan DHA untuk Anak
Sedikitnya informasi yang diketahui orang tua tentang pentingnya omega-3 dan DHA, menyebabkan banyak anak-anak mengalami kekurangan asupan nutrisi tersebut.
Faktor lain yang mungkin juga berkontribusi terhadap kurangnya asupan DHA dan omega-3 pada anak-anak di Indonesia adalah sulitnya mendapatkan asupan gizi yang berkualitas, baik karena keterbatasan ekonomi maupun karena alasan geografis. Inilah yang membuat 8 dari 10 anak masih kekurangan asupan kedua nutrisi penting tersebut.
Menurut data, anak-anak di Indonesia masih kurang mendapatkan asupan DHA dan omega-3 sebagaimana yang dianjurkan oleh WHO. Kekurangan DHA dan omega-3 memang tidak menimbulkan risiko dalam jangka pendek. Anak tidak akan mengalami hal apa pun jika hanya kekurangan DHA dan omega-3 selama beberapa hari saja.
Namun, dalam waktu berbulan-bulan hingga tahunan atau jangka panjang nih, kekurangan DHA dan omega-3 dapat menyebabkan anak berisiko mengalami beberapa hal berikut ini:
- Cenderung memiliki tingkat kecerdasan yang rendah. Sebab, kadar DHA di dalam otak berkaitan dengan IQ
- Depresi
- Lebih berisiko mengalami penyakit jantung, radang sendi, dan kanker
- Tubuh menjadi lemah
- Daya tahan tubuh yang tidak baik
- Busung lapar
Omega-3 dan DHA juga sangat penting untuk perkembangan otak anak. Kedua nutrisi ini dipercaya mampu mengurangi risiko terjadinya perilaku hiperaktif pada anak, meningkatkan kemampuan konsentrasi anak di bawah usia 12 tahun, serta memperbaiki daya ingat.
Oleh karena itu, usahakan untuk mencukupi kebutuhan omega-3 dan DHA pada anak, agar perkembangan otaknya dapat optimal.
Cara Mencukupi Asupan Omega-3 dan DHA
Tidak hanya anak-anak, orang dewasa pun tetap membutuhkan asupan omega-3 dan DHA. Namun, jumlah kebutuhannya tentu saja berbeda. Berikut ini adalah rekomendasi asupan omega-3 dan DHA yang perlu dicukupi dalam sehari sesuai dengan usia:
- Anak usia 4–12 tahun: 900 mg per hari
- Anak usia 13 tahun ke atas dan dewasa: 1000–1100 mg per hari
Pada kondisi tertentu, misalnya ketika sedang sakit berat atau mengalami kekurangan asupan omega-3 dan DHA, jumlah asupan yang dianjurkan oleh dokter mungkin akan lebih tinggi dari rekomendasi di atas.
Sebagian besar orang tua membiarkan anak-anaknya mengonsumsi makanan yang mereka sukai saja, dan belum tentu makanan yang mereka pilih mengandung omega-3 dan DHA. Padahal, asam lemak omega-3 tidak dapat dibuat di dalam tubuh, sehingga harus didapatkan dari makanan.
Karena ada beberapa nutrisi penting yang hanya bisa didapatkan dari makanan, orang tua perlu lebih memperhatikan kandungan gizi makanan yang dikonsumsi anak. Guna mencukupi asupan omega-3 dan DHA pada anak, Anda dianjurkan untuk rutin memberikan makanan yang kaya akan kedua nutrisi ini, seperti:
- Ikan
- Kacang-kacangan, seperti kacang almond dan kacang tanah
- Biji-bijian utuh, seperti chia seed
- Telur
- Daging
Cara paling mudah untuk memastikan asupan omega-3 adalah dengan menambahkan bahan makanan yang kaya omega-3 dan DHA ke dalam menu harian keluarga. Misalnya, mengolah ikan menjadi camilan yang enak dan disukai Si Kecil.
Jika Si Kecil sangat menyukai telur, Anda bisa mengolahnya menjadi menu menggugah selera, seperti omurice atau egg sandwich. Agar menu tersebut semakin padat nutrisi, Anda dapat menambahkan bahan makanan sehat lain yang kaya akan omega-3, omega-6, dan vitamin, misalnya minyak nabati, alpukat, atau kacang-kacangan.
Selain menambah kandungan gizi, penggunaan bahan makanan bergizi juga dapat memperkaya rasa masakan sehingga nafsu makan anak meningkat dan ia lebih lahap menyantap makanan yang Anda sajikan.
Dengan cara ini, kebutuhan omega-3 dan DHA anak bisa lebih mudah terpenuhi sehingga tumbuh kembangnya tetap optimal sesuai dengan usianya.
Jika Anda merasa Si Kecil masih tidak mendapatkan asupan omega-3 dan DHA yang cukup, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter melalui chat online.
Melalui konsultasi, Anda juga dapat menanyakan makanan apa saja yang baik untuk anak dan mampu memenuhi kebutuhan gizinya serta perlu atau tidaknya pemberian suplemen untuk kesehatan anak.