Interlac adalah suplemen probiotik untuk memelihara kesehatan fungsi saluran pencernaan pada bayi baru lahir hingga orang dewasa. Bila sistem pencernaan sehat, penyerapan nutrisi akan lebih optimal, buang air besar teratur, dan daya tahan tubuh kuat sehingga tidak mudah sakit.
Interlac mengandung bakteri Lactobacillus reuteri (L. reuteri). Probiotik ini berperan dalam menjaga keseimbangan jumlah bakteri baik di dalam saluran cerna, mengurai makanan, menyerap nutrisi, dan melawan bakteri penyebab penyakit.
Dengan kandungan yang dimilikinya, Interlac dapat mengurangi diare, termasuk mencret akibat efek samping antibiotik. Suplemen ini juga membantu meningkatkan daya tahan tubuh, serta meredakan sembelit, regurgitasi, atau kolik pada bayi. Selain itu, probiotik ini digunakan sebagai pendamping terapi untuk infeksi Helicobacter pylori.
Produk Interlac
Interlac dijual bebas dalam tiga macam sediaan, yaitu serbuk, tablet kunyah, dan tetes (drops). Berikut beberapa varian produk Interlac:
- Interlac Strawberry Tablet Kunyah
- Interlac Rasa Lemon Tablet Kunyah
- Interlac 0,3 gr Sachet
- Interlac Drops 5 ml
Apa Itu Interlac
Bahan aktif | Lactobacillus reuteri DSM 17938 |
Golongan | Suplemen |
Kategori | Suplemen probiotik |
Manfaat | Memelihara kesehatan sistem pencernaan |
Mencegah dan mengurangi diare, termasuk mencret akibat efek samping penggunaan antibiotik | |
Meredakan keluhan sembelit, regurgitasi, kolik pada bayi, atau gejala infeksi Helicobacter pylori | |
Meningkatkan daya tahan tubuh | |
Digunakan oleh | Bayi baru lahir hingga orang dewasa |
Interlac untuk ibu hamil atau ibu menyusui | Suplemen probiotik, seperti Interlac, aman untuk ibu hamil atau ibu menyusui, selama digunakan sesuai aturan pakai atau anjuran dokter. |
Bila terdapat kondisi medis tertentu, sebaiknya tanyakan terlebih dahulu kepada dokter mengenai konsumsi Interlac selama hamil atau menyusui. | |
Bentuk obat | Serbuk, tablet kunyah, dan tetes atau drops |
Peringatan sebelum Menggunakan Interlac
Penggunaan Interlac tidak dapat menggantikan nutrisi dari makanan. Oleh karena itu, konsumsilah makanan bergizi seimbang dan bervariasi setiap hari. Jika bingung memilih pola makan yang tepat, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter gizi melalui layanan chat.
Hal penting lain yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan Interlac untuk diri sendiri atau memberikannya kepada anak adalah:
- Jangan menggunakan Interlac jika memiliki alergi terhadap kandungan suplemen ini. Bila ragu, beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki sebelum menggunakan Interlac.
- Mintalah saran dokter sebelum menggunakan Interlac untuk mengatasi diare yang sudah berlangsung lebih dari 2 hari, terutama yang disertai demam.
- Diskusikan dengan dokter mengenai konsumsi Interlac jika sedang mengalami infeksi saluran kemih (ISK), infeksi vagina yang berulang, atau imunodefisiensi, misalnya karena menderita HIV dan AIDS atau sedang menjalani kemoterapi.
- Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan Interlac jika sedang menderita diabetes atau fenilketonuria. Suplemen probiotik dalam sediaan cair, serbuk, atau tablet kunyah terkadang mengandung gula atau aspartam yang penggunaannya perlu dibatasi atau dihindari pada kondisi tersebut.
- Bicarakan terlebih dahulu dengan dokter mengenai konsumsi suplemen probiotik apa pun jika Anda sedang menggunakan suplemen lain, produk herbal, atau obat tertentu, termasuk obat imunosupresan. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Segera hubungi dokter jika timbul reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan Interlac.
Dosis dan Aturan Pakai Interlac
Berikut adalah dosis Interlac berdasarkan varian produknya:
-
Interlac tablet kunyah rasa strawberry
Dewasa dan anak usia >4 tahun: 1 tablet kunyah sekali sehari. -
Interlac tablet kunyah rasa lemon
Dewasa dan anak usia >12 tahun: 1 tablet kunyah sekali sehari. -
Interlac sachet
Anak usia 1–5 tahun: 1–2 sachet sekali per hari. -
Interlac drops
Bayi baru lahir sampai dengan usia 3 tahun: 5 tetes sekali sehari.
Cara Menggunakan Interlac dengan Benar
Gunakanlah Interlac sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan atau ikuti anjuran dokter. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Berikut adalah panduan penggunaan Interlac:
- Interlac dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
- Kunyah tablet Interlac sampai lumat sebelum ditelan.
- Interlac dalam bentuk obat tetes perlu dikocok sebelum dikonsumsi. Teteskan obat sesuai dosis ke sendok sebelum diberikan pada anak.
- Untuk Interlac bentuk serbuk, larutkan ke dalam sedikit air dingin sebelum diminum. Jangan melarutkan serbuk ke dalam air panas, karena dapat merusak kandungan L. reuteri di dalamnya. Disarankan untuk menggunakan sendok saat memberikan suplemen ini kepada anak.
- Jika Anda lupa mengonsumsi Interlac, segera minum suplemen ini bila masih pada hari yang sama. Bila sudah beda hari, abaikan dosis yang terlewat dan lanjutkan minum suplemen ini seperti biasa. Jangan menggandakan dosis untuk menggantikan dosis yang terlewat.
- Simpan Interlac dalam wadah tertutup di tempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari. Jauhkan obat dari jangkauan anak.
- Jangan konsumsi Interlac yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.
Interaksi Interlac dengan Obat Lain
Efektivitas L. reuteri akan menurun jika suplemen probiotik ini dikonsumsi bersamaan atau dalam waktu yang berdekatan dengan obat antibiotik. Untuk menjaga efektivitas Lactobacillus reuteri, pastikan ada jarak setidaknya 2–3 jam sebelum atau setelah mengonsumsi antibiotik.
Selain itu, penggunaan suplemen probiotik bersama prednison dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi. Beberapa produk probiotik juga dapat berinteraksi dengan ciclosporin, obat kortikosteroid, atau obat antijamur, seperti clotrimazole, ketoconazole, griseofulvin, dan nystatin.
Agar terhindar dari efek interaksi yang tidak diinginkan, berkonsultasilah ke dokter jika hendak menggunakan Interlac bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Interlac
Interlac jarang menimbulkan efek samping jika digunakan sesuai dosis yang dianjurkan. Namun, penggunaan suplemen berisi L. reuteri dapat menyebabkan keluhan perut kembung. Penggunaan suplemen probiotik secara berlebihan bisa menimbulkan efek samping berupa sakit perut dan sembelit atau justru diare.
Hubungi dokter jika efek samping yang muncul tidak mereda atau malah memberat. Guna mendapat respons yang cepat, berkonsultasilah melalui Chat Bersama Dokter. Lewat layanan ini, dokter dapat mengevaluasi kondisi Anda dan menyarankan penanganan yang sesuai.
Hentikan penggunaan suplemen probiotik apa pun dan segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi setelahnya, atau timbul gejala infeksi, seperti demam tinggi dan menggigil.
Untuk lebih memudahkan, Anda bisa buat janji dengan dokter melalui online. Anda bisa memilih dokter terbaik di berbagai kota, lengkap dengan info jam praktik dan biayanya. Proses booking pun tidak perlu antri sehingga bisa selesai dalam hitungan detik.