Lorlatinib adalah obat untuk menangani kanker paru-paru stadium lanjut atau yang sudah menyebar ke organ lain. Lorlatinib tersedia dalam bentuk tablet dan hanya boleh digunakan sesuai anjuran dokter. 

Lorlatinib hanya digunakan untuk kanker paru jenis non-small cell yang memiliki enzim anaplastic lymphoma kinase (ALK) atau gen ROS1. Oleh karena itu, dokter akan melakukan tes ALK atau ROS1 terlebih dahulu untuk mengetahui apakah pasien bisa menggunakan obat ini.

Lorlatinib

Lorlatinib merupakan obat terapi target yang termasuk dalam golongan penghambat protein kinase. Lorlatinib bekerja dengan cara menghambat enzim tertentu yang terlibat dalam pertumbuhan dan pembelahan sel kanker. Dengan begitu, perkembangan dan penyebaran kanker bisa diperlambat atau dihentikan. 

Lorlatinib biasanya diberikan untuk menangani pasien yang kankernya tumbuh lagi atau tidak membaik setelah pengobatan dengan alectinib atau crizotinib. Lorlatinib juga bisa digunakan pada pasien yang belum pernah menjalani terapi target dengan salah satu atau kedua jenis obat penghambat ALK tersebut. 

Merek dagang lorlatinib: Lorlak.

Apa Itu Lorlatinib

Golongan Obat resep
Kategori Obat antikanker golongan penghambat protein kinase atau penghambat anaplastic lymphoma kinase
Manfaat Menangani kanker paru jenis non-small cell yang memiliki enzim ALK atau ROS1 dan sudah mencapai stadium lanjut atau menyebar ke organ lain
Digunakan oleh Dewasa usia ≥18 tahun
Lorlatinib untuk ibu hamil Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa.
Lorlatinib untuk ibu menyusui Jangan menyusui selama menjalani pengobatan dengan lorlatinib sampai 7 hari setelah dosis terakhir.
Bentuk obat Tablet

Peringatan sebelum Menggunakan Lorlatinib

Perhatikan hal-hal berikut sebelum menjalani pengobatan kanker paru-paru dengan lorlatinib:

  • Informasikan kepada dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Lorlatinib tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menderita diabetes, hipertensi, hiperkolesterolemia, penyakit ginjal, trigliserida tinggi, penyakit paru-paru, depresi, penyakit liver, epilepsi, gangguan irama jantung (aritmia), atau AV block.
  • Pastikan Anda memberi tahu dokter jika sedang hamil, mungkin sedang hamil, atau sedang merencanakan kehamilan. Dokter akan melakukan tes kehamilan sebelum meresepkan obat ini untuk memastikan Anda tidak sedang hamil.
  • Tanyakan kepada dokter mengenai alat kontrasepsi yang paling efektif untuk mencegah kehamilan selama menggunakan lorlatinib. Obat kanker ini dapat membahayakan janin jika terjadi kehamilan.
  • Bagi pria, gunakanlah kondom selama menjalani pengobatan dengan lorlatinib sampai 3 bulan setelah dosis terakhir. Sementara itu, pemakaian kontrasepsi pada wanita harus dilakukan sampai 6 bulan setelah dosis terakhir.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang dalam masa menyusui. Jangan menyusui selama mengonsumsi lorlatinib sampai 7 hari setelah selesai pengobatan.
  • Sampaikan kepada dokter bahwa Anda sedang menggunakan lorlatinib jika direncanakan menjalani tindakan medis tertentu atau operasi, termasuk operasi gigi.
  • Mintalah saran dokter mengenai penggunaan lorlatinib jika Anda sedang menjalani terapi dengan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal yang mengandung St. John's wort. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi obat ini. Lorlatinib dapat menyebabkan pusing dan gangguan penglihatan. Pastikan kondisi Anda sudah benar-benar prima dan bisa melihat dengan jelas sebelum melakukan kegiatan tersebut.
  • Segera temui dokter jika timbul reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan lorlatinib.

Dosis dan Aturan Pakai Lorlatinib

Dosis lorlatinib untuk menangani kanker paru-paru non-small cell ALK positif yang sudah menyebar atau mencapai stadium lanjut adalah 100 mg 1 kali sehari. Dosis dapat dikurangi, dihentikan sementara, atau dihentikan permanen, jika kondisi memburuk atau muncul efek samping yang berat.

Cara Menggunakan Lorlatinib dengan Benar

Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengonsumsi lorlatinib:

  • Gunakanlah lorlatinib sesuai anjuran dokter dan petunjuk yang tertera pada kemasan. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa sepengetahuan dokter.
  • Telan tablet lorlatinib secara utuh tanpa dibelah, dikunyah, atau digerus terlebih dahulu. Obat ini dapat diminum sebelum atau sesudah makan.
  • Jika lupa mengonsumsi lorlatinib, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, jika jeda dengan dosis berikutnya kurang dari 4 jam, abaikan dosis tersebut dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
  • Bila memungkinkan, lakukan tes gula darah dan periksalah tekanan darah Anda secara berkala menggunakan tensimeter. Laporkan kepada dokter jika tekanan darah atau kadar gula darah melonjak tinggi. Penggunaan lorlatinib dapat meningkatkan tekanan darah dan kadar gula darah.
  • Lakukan kontrol sesuai jadwal yang diberikan dokter. Selama menggunakan lorlatinib, Anda mungkin akan diminta untuk menjalani tes fungsi hati, cek kolesterol, atau elektrokardiogram, guna memastikan pengobatan berjalan dengan baik dan mendeteksi kemungkinan munculnya efek samping.
  • Simpan lorlatinib di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
  • Jangan konsumsi lorlatinib yang sudah melewati kedaluwarsa.

Interaksi Lorlatinib dengan Obat Lain

Efek interaksi yang bisa terjadi jika lorlatinib digunakan secara bersamaan dengan obat tertentu adalah: 

  • Peningkatan risiko terjadinya kerusakan hati yang berakibat fatal jika digunakan dengan rifampicin, carbamazepine, atau phenytoin
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari lorlatinib jika digunakan bersama itraconazole, ketoconazole, clarithromycin, atau ritonavir
  • Penurunan efektivitas lorlatinib jika digunakan bersama produk herbal yang mengandung St. John's wort
  • Penurunan efektivitas dari kontrasepsi hormonal (pil KB, suntik KB, atau KB implan) ciclosporin, quinidine, sirolimus, digoxin, atau dabigatran

Agar terhindar dari efek interaksi yang tidak diinginkan, mintalah persetujuan dokter jika hendak menggunakan lorlatinib bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.

Efek Samping dan Bahaya Lorlatinib

Efek samping yang bisa timbul akibat penggunaan lorlatinib meliputi:

  • Mual atau muntah
  • Diare atau justru sembelit
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Sulit tidur
  • Nyeri otot atau nyeri sendi
  • Kesemutan di tangan atau kaki
  • Letih atau lelah
  • Gangguan penglihatan, seperti penglihatan buram
  • Pembengkakan pada tangan atau kaki
  • Berat badan bertambah

Hubungi dokter jika efek samping tersebut tidak mereda atau makin berat. Guna memastikan kondisi dan mendapat penanganan yang cepat, Anda bisa berkonsultasi melalui Chat Bersama Dokter. Melalui layanan tersebut, dokter akan memberikan saran pengobatan untuk mengatasi efek samping yang muncul.

Segera ke IGD rumah sakit terdekat jika timbul reaksi alergi obat atau efek samping yang mengganggu, termasuk:

  • Pusing berat seperti akan pingsan
  • Nyeri dada yang muncul mendadak, mengi, denyut jantung lambat, atau sesak napas
  • Muncul gejala depresi, keinginan untuk menyakiti diri sendiri, halusinasi, atau ide percobaan bunuh diri
  • Demam, menggigil, batuk berdahak
  • Linglung, bicara tidak jelas atau kesulitan berbicara, gangguan ingatan
  • Gejala gangguan liver, seperti nyeri perut bagian atas, urine berwarna gelap, tinja pucat seperti dempul, penyakit kuning

Untuk memudahkan, Anda bisa buat janji dengan dokter melalui online. Anda bisa memilih dokter terbaik di berbagai kota, lengkap dengan info jam praktik dan biayanya. Proses booking pun tidak perlu antri sehingga bisa selesai dalam hitungan menit.