Meloxin adalah obat untuk mengatasi gejala radang sendi pada rheumatoid arthritis atau osteoarthritis. Meloxin dapat meredakan nyeri, kaku, panas, kemerahan, dan bengkak pada persendian, termasuk di pergelangan tangan, lutut, pinggul, bahu, kaki, atau mata kaki.
Meloxin mengandung bahan aktif berupa meloxicam. Obat ini mampu menghalangi pembentukan zat alami pemicu peradangan pada jaringan sendi yang rusak atau cedera. Alhasil, keluhan akibat radang pada persendian berangsur reda.
Produk Meloxin
Sediaan Meloxin terdiri dari dua varian tablet, yaitu:
- Meloxin 7,5 mg Tablet, yang mengandung 7,5 mg meloxicam per tablet
- Meloxin 15 mg Tablet, yang berisi 15 mg meloxicam dalam tiap tablet
Meloxin tergolong obat resep yang bisa diperoleh dari konsultasi langsung atau konsultasi online dengan dokter.
Apa Itu Meloxin
Bahan aktif | Meloxicam |
Golongan | Obat resep |
Kategori | Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) |
Manfaat | Meringankan gejala radang sendi pada rheumatoid arthritis, atau osteoarthritis |
Dikonsumsi oleh | Dewasa usia ≥15 tahun |
Meloxin untuk ibu hamil | Usia kehamilan <20 minggu |
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping meloxicam terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. | |
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
Usia kehamilan ≥20 minggu | |
Kategori D: Ada bukti bahwa meloxicam berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa. | |
Meloxin untuk ibu menyusui | Meloxin tidak dianjurkan untuk ibu menyusui. |
Tanyakan kepada dokter mengenai pilihan obat lain yang lebih aman digunakan untuk meredakan radang sendi pada masa menyusui. | |
Bentuk obat | Tablet |
Peringatan sebelum Menggunakan Meloxin
Meloxin tidak boleh dikonsumsi oleh penderita gagal ginjal maupun gagal hati. Hal lain yang perlu Anda perhatikan sebelum menjalani pengobatan radang sendi dengan Meloxin antara lain:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Orang yang alergi terhadap meloxicam tidak boleh menggunakan Meloxin.
- Jangan mengonsumsi Meloxin jika Anda pernah mengalami serangan asma atau reaksi alergi yang berat setelah menggunakan aspirin atau obat lain dari kelompok NSAID, seperti ibuprofen atau diclofenac.
- Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang mengalami radang usus, perdarahan saluran cerna, ulkus duodenum, atau tukak lambung. Obat radang sendi berbahan meloxicam tidak boleh digunakan pada kondisi tersebut.
- Bicarakan terlebih dahulu dengan dokter mengenai penggunaan Meloxin jika Anda sedang atau pernah menderita lupus, gangguan pembekuan darah, anemia, edema, kelebihan kalium (hiperkalemia), penyakit liver, polip hidung, atau penyakit ginjal.
- Pastikan Anda memberi tahu dokter jika sedang hamil, mungkin sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui. Meloxin tidak dianjurkan untuk ibu hamil atau ibu menyusui.
- Hindari penggunaan produk meloxicam jika Anda sedang berencana untuk hamil atau menjalani program hamil.
- Beri tahu dokter jika Anda menderita penyakit jantung maupun stroke, atau kondisi lain yang bisa menyebabkan penyakit tersebut, termasuk kolesterol tinggi, hipertensi, diabetes, atau kebiasaan merokok. Informasikan juga jika Anda baru-baru ini mengalami serangan jantung.
- Informasikan kepada dokter jika Anda berencana atau baru-baru ini menjalani operasi atau tindakan medis tertentu. Meloxin tidak boleh digunakan untuk mengatasi nyeri sebelum atau sesudah operasi bypass jantung karena bisa memicu serangan jantung atau stroke.
- Beri tahu dokter mengenai semua suplemen, produk herbal, atau obat lain yang sedang Anda gunakan, termasuk obat antikoagulan dan obat darah tinggi jenis diuretik. Tujuannya adalah untuk mencegah timbulnya interaksi antarobat.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah minum Meloxin. Obat ini dapat menyebabkan efek samping berupa pusing dan kantuk. Pastikan kondisi Anda sudah benar-benar prima sebelum melakukan kegiatan tersebut.
- Hindari konsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan Meloxin agar tidak timbul perdarahan saluran pencernaan.
- Segera ke dokter jika timbul reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan Meloxin.
Dosis dan Aturan Pakai Meloxin
Dosis Meloxin untuk meredakan gejala radang sendi yaitu:
Rheumathoid arthritis
- Dosis 15 mg per hari. Dosis bisa diturunkan menjadi 7,5 mg per hari tergantung respons pasien terhadap pengobatan.
Osteoarthritis
- Dosis 7,5 mg per hari. Dosis bisa ditingkatkan menjadi 15 mg per hari tergantung respons pasien terhadap pengobatan.
Cara Menggunakan Meloxin dengan Benar
Gunakanlah Meloxin sesuai anjuran dokter dan petunjuk yang tertera pada kemasannya. Jangan mengubah dosis yang dianjurkan tanpa sepengetahuan dokter.
Berikut adalah cara menggunakan Meloxin yang benar:
- Minumlah obat ini pada waktu makan atau segera setelah makan.
- Telan tablet Meloxin secara utuh dengan air putih.
- Jangan membelah, mengunyah, atau menggerus tablet Meloxin, kecuali jika disarankan oleh dokter.
- Apabila Anda lupa menggunakan Meloxin, minumlah obat ini begitu teringat. Namun, bila jadwal konsumsi berikutnya sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
- Periksalah tekanan darah Anda setiap hari dengan menggunakan tensimeter bila memungkinkan, terutama jika memiliki hipertensi. Laporkan kepada dokter jika tekanan darah terlalu tinggi. Penggunaan obat yang mengandung meloxicam dapat meningkatkan tekanan darah.
- Lakukan kontrol sesuai jadwal yang diberikan dokter agar kondisi dan respons terapi dapat terpantau. Selama menggunakan Meloxin, Anda mungkin akan diminta untuk menjalani pemeriksaan tekanan darah, tes darah lengkap, serta tes fungsi hati dan ginjal.
- Simpan Meloxin di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
- Jangan konsumsi Meloxin yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.
Interaksi Meloxin dengan Obat Lain
Mengingat Meloxin mengandung meloxicam, efek interaksi yang bisa terjadi jika obat radang sendi ini digunakan bersama obat lain adalah:
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan pada saluran pencernaan jika digunakan bersama obat lain dari kelompok NSAID, antidepresan jenis SSRI, kortikosteroid, atau antikoagulan, seperti warfarin
- Peningkatan risiko terjadinya gangguan ginjal jika digunakan dengan ciclosporin atau tacrolimus
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping methotrexate, lithium, atau digoxin
- Peningkatan risiko terjadinya kerusakan ginjal, kerusakan pada sumsum tulang belakang, serta efek samping pada saluran cerna, jika digunakan bersama pemetrexed
- Penurunan efektivitas meloxicam jika digunakan bersama cholestyramine
- Penurunan efektivitas obat antihipertensi, termasuk diuretik dan penghambat beta, dalam menurunkan tekanan darah
Agar terhindar dari efek interaksi yang tidak diinginkan, mintalah persetujuan dokter bila akan menggunakan Meloxin bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Meloxin
Efek samping yang bisa timbul akibat konsumsi Meloxin adalah kliyengan, sakit kepala, dan gangguan pencernaan, seperti:
- Nyeri lambung
- Rasa panas di dada (heartburn)
- Perut kembung
- Mual atau muntah
- Sembelit atau malah diare
Pada sebagian orang, penggunaan produk meloxicam juga menimbulkan keluhan berupa sakit tenggorokan, vertigo, kantuk atau malah susah tidur.
Hubungi dokter jika efek samping yang muncul tidak membaik atau bertambah parah. Guna mendapatkan penanganan awal yang cepat, Anda bisa berkonsultasi melalui Chat Bersama Dokter. Melalui chat, dokter dapat memberikan pengobatan untuk mengatasi efek samping.
Meski jarang terjadi, konsumsi obat yang mengandung meloxicam, seperti Meloxin, bisa menimbulkan reaksi alergi, atau efek samping serius berikut ini:
- Lumpuh sebelah badan atau bicara cadel yang terjadi secara tiba-tiba
- Sakit kepala parah, pusing berat seperti akan pingsan, telinga berdenging, penglihatan buram, jantung berdebar
- Nyeri dada yang menjalar sampai ke bahu
- Muntah darah, muntah hitam seperti ampas kopi, BAB berdarah, atau tinja berwarna hitam seperti aspal
- Pembengkakan di tungkai atau kaki (edema), sesak napas, berat badan naik drastis secara mendadak
- Lemah otot, detak jantung terlalu lambat, cepat, atau tidak beraturan
- Pusing berat seperti akan pingsan
- Gejala gangguan liver, seperti nyeri di perut kanan atas, urine keruh atau berwarna gelap, tinja berwarna pucat seperti dempul, kulit dan bagian putih mata berwarna kekuningan
- Gejala gangguan ginjal, termasuk urine yang keluar makin sedikit atau tidak keluar sama sekali
- Ruam kulit mengelupas disertai dengan luka lepuh di bibir, mulut, atau mata, yang diikuti dengan demam
- Mudah memar maupun perdarahan dari luka atau bagian tubuh manapun yang sulit berhenti atau tanpa sebab yang jelas
Apabila Anda mengalami efek samping berat tersebut atau reaksi alergi obat, segeralah ke IGD rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis secepatnya.