Mesterolone adalah preparat hormon yang digunakan untuk mengobati kekurangan hormon androgen dan hipogonadisme. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet dan harus digunakan sesuai dengan resep dokter. Mesterolone hanya bisa digunakan pada pria dewasa.

Mesterolone bekerja seperti hormon androgen yang diproduksi secara alami oleh tubuh. Androgen merupakan hormon yang berguna untuk memicu pubertas pada pria, menjaga fungsi organ reproduksi pria, mendukung pertumbuhan tulang dan otot, serta menjaga metabolisme tubuh.

Mesterolone - Alodokter

Mesterolone dapat memperbaiki gejala kekurangan androgen atau hipogonadisme pada pria dewasa, seperti penurunan gairah seksual, impotensi, pembesaran payudara, dan depresi. Obat ini juga dapat meningkatkan kesuburan pada pria yang mengalami infertilitas akibat kekurangan androgen.

Merek dagang mesterolone: Infelon, Proviron

Apa Itu Mesterolone

Golongan Obat resep
Kategori Preparat hormon androgen
Manfaat Mengobati kekurangan hormon androgen dan hipogonadisme
Dikonsumsi oleh Pria dewasa
Mesterolone untuk ibu hamil dan menyusui Mesterolone hanya boleh digunakan pada pria dewasa. Obat ini tidak diperuntukkan bagi wanita.
Bentuk obat Tablet

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Mesterolone

Mesterolone hanya boleh digunakan oleh pria dan harus disertai resep dokter. Sebelum mengonsumsi mesterolone, Anda perlu memperhatikan beberapa hal di bawah ini:

  • Jangan mengonsumsi mesterolone jika memiliki alergi terhadap obat ini. Beri tahu dokter riwayat alergi yang Anda miliki.
  • Mesterolone tidak dapat digunakan untuk meningkatkan massa otot pada pria dewasa yang sehat.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita tumor hati atau kanker prostat. Mesterolone tidak boleh digunakan oleh pasien dengan kondisi tersebut.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit liver, penyakit ginjal, epilepsi, tekanan darah tinggi (hipertensi), migrain, diabetes, atau pubertas yang tertunda.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen atau produk herbal, untuk mengantisipasi terjadinya interaksi obat.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang mengonsumsi mesterolone jika hendak menjalani prosedur operasi, termasuk operasi gigi.
  • Segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat maupun overdosis setelah mengonsumsi mesterolone.

Dosis dan Aturan Pakai Mesterolone

Dosis dan jangka waktu penggunaan mesterolone akan ditentukan oleh dokter sesuai dengan usia dan kondisi kesehatan pasien.

Dosis mesterolone untuk mengatasi kekurangan hormon androgen atau kemandulan (infertilitas) akibat hipogonadisme adalah:

  • Dosis awal: 75–100 mg per hari yang dibagi dalam 3–4 dosis.
  • Dosis pemeliharaan: 50–75 mg per hari yang dibagi dalam beberapa dosis.

Cara Mengonsumsi Mesterolone dengan Benar

Ikuti petunjuk dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan mesterolone sebelum menggunakannya. Jangan mengubah dosis obat tanpa persetujuan dokter.

Telan tablet secara utuh dengan bantuan air putih. Obat ini dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.

Usahakan untuk selalu mengonsumsi mesterolone pada jam yang sama setiap harinya agar efek pengobatan maksimal. Jika tidak bisa, pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya.

Jika Anda lupa mengonsumsi mesterolone, segera konsumsi obat ini begitu teringat. Namun, jika jadwal berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.

Lakukan pemeriksaan ke dokter secara rutin agar kondisi dan respons pasien terhadap obat dapat terpantau. Selama menggunakan mesterolone, pasien mungkin akan diminta menjalani tes darah dan pemeriksaan prostat secara rutin.

Periksakan tekanan darah Anda secara rutin selama menggunakan obat ini, karena mesterolone dapat meningkatkan tekanan darah. Beri tahu dokter jika tekanan darah Anda jauh lebih tinggi dari biasanya.

Simpan mesterolone dalam kemasannya di tempat bersuhu ruangan. Hindarkan obat dari paparan sinar matahari langsung atau suhu panas, dan jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Mesterolone dengan Obat Lain

Mesterolone dapat menimbulkan efek interaksi jika digunakan bersama obat-obatan tertentu, seperti:

  • Peningkatan efek obat antidiabetes, seperti glimepiride atau metformin, dalam menurunkan kadar gula darah
  • Peningkatan risiko terjadinya kerusakan hati jika digunakan bersama ciclosporin
  • Peningkatan risiko terjadinya edema jika digunakan dengan kortikosteroid, seperti fluocinolone, prednisone, atau triamcinolone
  • Peningkatan efek obat dan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan dengan obat pengencer darah, seperti warfarin

Efek Samping dan Bahaya Mesterolone

Ada beberapa efek samping yang dapat muncul setelah mengonsumsi mesterolone, antara lain:

  • Sakit kepala
  • Mual
  • Sakit perut
  • Jerawat
  • Bengkak di tangan atau kaki
  • Tekanan darah meningkat
  • Rambut di badan makin banyak
  • Kebotakan
  • Berat badan meningkat
  • Perubahan suasana hati

Periksakan diri ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung reda atau justru makin parah. Segera periksakan diri ke dokter dan hentikan konsumsi obat jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Ereksi yang bertahan lebih dari 4 jam dan sakit (priapismus)
  • Pembesaran payudara
  • Gangguan atau pembesaran prostat, yang dapat ditandai dengan rasa tidak tuntas setelah buang air kecil, urine menetes setelah buang air kecil, atau sulit buang air kecil