Obat keracunan makanan tidak selalu menggunakan obat medis, tetapi bisa juga menggunakan bahan alami. Namun, ketika bahan alami tidak mampu mengatasi keluhan yang muncul akibat keracunan makanan, pengobatan medis oleh dokter merupakan langkah terbaik yang bisa dilakukan.

Keracunan makanan dapat terjadi karena mengonsumsi makanan, terutama daging, yang terkontaminasi bakteri Campylobacter, E. Coli, dan Salmonella maupun tidak dimasak hingga matang. Tidak hanya bakteri, virus dan parasit juga bisa menyebabkan keracunan makanan.

Obat Keracunan Makanan dari yang Alami hingga Medis - Alodokter

Selain itu, mengonsumsi sayuran yang terkontaminasi pestisida dan tidak dicuci dengan bersih bisa menjadi faktor penyebab keracunan makanan.

Jika Anda mengalami keracunan makanan, Anda akan mengalami beberapa keluhan, seperti mual, diare, muntah, kram perut, demam, dan cepat merasa lelah. Gejala tersebut biasanya muncul dalam beberapa hari atau bahkan beberapa jam setelah Anda mengonsumsi makanan beracun.

Untuk meringankan gejala keracunan makanan, Anda dapat mengonsumsi obat keracunan makanan, baik obat alami yang ada di rumah maupun obat medis yang dijual bebas atau obat resep dari dokter.

Berbagai Obat Keracunan Makanan

Gejala keracunan makanan biasanya akan membaik dengan sendirinya dalam waktu 48 jam. Jika gejalanya masih tergolong ringan, Anda bisa melakukan pertolongan pertama dengan bahan alami yang ada di rumah.

Namun, apabila gejala keracunan makanan tidak membaik setelah Anda menggunakan obat keracunan makanan yang alami, bahkan memburuk setelah 48 jam, jangan menunda untuk memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut dari dokter.

Jangan tunda juga untuk pergi ke dokter jika keracunan makanan disertai dengan kondisi berikut ini:

  • Demam
  • Muntah darah atau buang air besar berdarah
  • Diare lebih dari 3 hari
  • Kesemutan di seluruh anggota badan
  • Pandangan kabur
  • Mengalami gejala dehidrasi, seperti mulut kering, kesulitan buang air kecil, hingga volume urine sedikit

Berikut ini adalah beberapa bahan alami dan obat medis yang bisa digunakan sebagai obat keracunan makanan guna meringankan gejala dan membantu Anda cepat pulih:

1. Air putih

Muntah dan diare akibat keracunan makanan dapat menyebabkan tubuh kehilangan banyak carian. Kondisi ini dapat menyebabkan dehidrasi, bahkan komplikasi yang serius.

Untuk mencegah hal tersebut, Anda sebaiknya memperbanyak konsumsi air putih saat mengalami keracunan makanan. Air putih sebagai obat keracunan makanan dapat mengganti cairan tubuh yang hilang karena muntah dan diare.

2. Makanan rendah serat

Makanan rendah lemak dan serat, seperti pisang, putih telur, kentang, roti, dan kaldu ayam, dapat Anda konsumsi sebagai obat keracunan makanan. Pasalnya, makanan rendah serat aman dikonsumsi dan dapat meringankan kerja usus dalam mencerna makanan.

Mengonsumsi makanan tersebut dapat memadatkan feses dan membantu mencukupi kebutuhan nutrisi Anda yang hilang karena diare.

3. Makanan atau minuman probiotik

Bakteri baik sangat berperan dalam kesehatan saluran pencernaan. Namun, ketika Anda mengalami keracunan makanan, keseimbangan bakteri di usus akan terganggu. Kondisi inilah yang menyebabkan terjadinya gangguan pencernaan saat keracunan makanan, salah satunya diare.

Agar kondisi tersebut bisa teratasi, Anda dapat mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik. Makanan berprobiotik terbukti mampu mengembalikan keseimbangan bakteri di usus, serta menjaga kesehatan saluran pencernaan.

Anda bisa memperoleh probiotik dengan mengonsumsi beberapa makanan berikut ini:

Perlu diingat, mengonsumsi makanan berprobiotik sebagai obat keracunan makanan boleh Anda lakukan setelah sakit perut mulai membaik. Tujuannya adalah agar keluhan sakit perut tidak makin memburuk.

4. Teh jahe

Mual dan muntah merupakan gejala keracunan makanan yang sering terjadi. Untuk meredakan rasa mual, Anda bisa mengonsumsi teh jahe sebagai obat keracunan makanan.

Jahe terbukti mampu meredakan gejala-gejala keracunan makanan, termasuk mual dan muntah, kembung, sakit perut, maupun diare. Tanaman rimpang ini juga terbukti dapat menghambat pertumbuhan bakteri E. Coli dalam tubuh.

Untuk mendapatkan manfaat teh jahe sebagai obat keracunan makanan, Anda bisa mengolahnya sebagai teh jahe atau wedang jahe. Berikut ini adalah cara membuat teh jahe:

  • Kupas jahe kemudian iris tipis atau memarkan jahe.
  • Siapkan air setengah panci, kemudian masukkan irisan jahe ke dalamnya.
  • Rebus air hingga mendidih selama 10–20 menit. Anda bisa mendidihkannya lebih lama untuk mendapatkan rasa jahe yang lebih kuat.
  • Setelah mendidih, tambahkan perasan jeruk nipis atau lemon dan madu secukupnya.
  • Minumlah teh jahe setiap pagi dan sebelum tidur.

Namun, Anda perlu ingat bahwa manfaat teh jahe untuk mengatasi mual dan muntah saat keracunan makanan mungkin berbeda untuk tiap orang. Jadi, sesuaikan dengan kondisi Anda, ya.

5. Teh peppermint

Selain teh jahe, Anda juga bisa mengonsumsi teh peppermint sebagai obat keracunan makanan. Teh peppermint diketahui dapat meredakan sakit perut dengan cara membuat otot perut menjadi rileks.

Untuk memperoleh manfaat teh peppermint ini, Anda dapat menyeduh teh peppermint dengan air hangat. Lalu, siamkan selama 4–6 menit sampai warna air berubah menjadi hijau kecoklatan. Untuk meningkatkan rasa teh, Anda bisa menambahkan perasan lemon dan madu secukupnya.

Perlu diingat, meski pun dapat meredakan sakit perut, teh peppermint tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh penderita GERD karena bisa menyebabkan heartburn.

6. Obat medis

Jika gejala keracunan makanan tidak membaik setelah Anda mengonsumsi obat keracunan makanan yang alami, pergilah ke dokter untuk mendapatkan obat medis. Dokter akan memberikan obat keracunan makanan tergantung pada penyebab dan gejala keracunan.

Keracunan makanan yang disebabkan oleh virus biasanya akan membaik dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Bila keracunan makanan terjadi karena infeksi parasit, dokter akan meresepkan obat antiparasit, seperti metronidazole, tinidazol, nitazoxanide. Sementara itu, antibiotik akan diresepkan bila keracunan makanan disebabkan oleh bakteri.

Selain obat-obatan tersebut, dokter juga dapat meresepkan beberapa obat berikut ini untuk meredakan keluhan keracunan makanan:

  • Obat antidiare, seperti loperamide, bismuth subsalicylate dan activated charcoal (arang aktif)
  • Obat antimual dan muntah, seperti bismuth subsalicylate
  • Obat antinyeri untuk meredakan sakit perut, demam, dan sakit kepala, seperti paracetamol

Keracunan makanan bisa menyebabkan diare yang berujung pada dehidrasi parah. Bila hal ini terjadi, dokter akan menyarankan Anda untuk dirawat inap. Nantinya, dokter akan memberikan cairan intravena (IV) sebagai obat keracunan makanan untuk mengganti cairan dan nutrisi yang hilang dari tubuh Anda.