Penyakit degeneratif adalah penyakit yang cenderung memburuk seiring waktu. Kondisi ini bisa menyerang saraf, tulang belakang, sendi, dan otak.

Penyakit degeneratif umumnya diderita oleh orang lanjut usia (lansia), karena fungsi jaringan dan organ tubuhnya menurun seiring pertambahan usia. Penyakit ini juga lebih berisiko terjadi pada lansia yang gaya hidupnya buruk atau terpapar bahan kimia.

Penyakit Degeneratif - Alodokter

Meskipun jarang, penyakit degeneratif juga dapat terjadi pada orang usia di bawah 65 tahun.

Penyebab Penyakit Degeneratif

Pada kebanyakan kasus, penyakit degeneratif tidak diketahui penyebabnya. Meski demikian, kondisi ini diduga dapat terjadi karena beberapa faktor berikut:

Faktor risiko penyakit degeneratif

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit degeneratif adalah:

  • Memiliki pola hidup tidak sehat, seperti merokok, mengonsumsi minuman berkafein secara berlebihan, kurang mengonsumsi makanan tinggi antioksidan, dan jarang berolahraga
  • Pernah mengalami cedera berat
  • Terpapar pestisida dan polusi dalam jangka panjang
  • Bekerja di pabrik pembuatan cat atau kain yang menggunakan bahan kimia, seperti bifenil poliklorinasi (PCB)
  • Terpapar logam berbahaya, seperti arsenik dan timbal, secara terus-menerus

Gejala Penyakit Degeneratif

Gejala penyakit degeneratif tergantung pada jenisnya. Berikut adalah contoh penyakit degeneratif dan gejala yang menyertainya:

1. Penyakit Parkinson

Penyakit Parkinson merupakan jenis penyakit degeneratif yang menyebabkan gangguan pada sistem saraf yang mengontrol gerakan dan keseimbangan.

Gejala yang umum terjadi pada penyakit Parkinson antara lain:

  • Tremor
  • Otot kaku
  • Gangguan keseimbangan dan koordinasi gerak tubuh
  • Gerak tubuh melambat (bradikinesia)
  • Sulit menahan buang air kecil (inkontinensia urine)
  • Wajah tampak datar
  • Mudah terjatuh

2. Penyakit Alzheimer

Penyakit Alzheimer merupakan jenis penyakit degeneratif yang memengaruhi beberapa fungsi otak. Pada tahap awal, penderita kondisi ini dapat mengalami gangguan daya ingat yang bersifat ringan, seperti tidak mengingat nama benda, percakapan, atau peristiwa yang belum lama terjadi.

Seiring waktu, kondisi penderita dapat makin memburuk dan mengalami gejala berikut:

  • Tersesat di tempat yang sering dikunjungi
  • Memerlukan waktu lebih lama untuk menyelesaikan pekerjaan yang mudah
  • Sulit mengontrol emosi
  • Sering curiga terhadap orang lain
  • Sulit beraktivitas tanpa bantuan orang lain

3. Osteoarthritis

Osteoarthritis disebabkan oleh kerusakan pada tulang rawan, terutama di sendi lutut, pinggul, dan jari-jari tangan. Kondisi ini terjadi karena bantalan tulang rawan menipis akibat pertambahan usia, obesitas, atau sering melakukan aktivitas fisik yang berat.

Gejala osteoarthritis dapat berupa:

  • Sakit dan pembengkakan pada sendi
  • Suara gemeretak ketika sendi digerakkan
  • Timbul taji tulang

4. Multiple sclerosis

Multiple sclerosis merupakan penyakit degeneratif yang diduga terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang lapisan lemak yang melindungi serabut saraf. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan saraf pada otak, mata, dan tulang belakang.

Gejala yang timbul akibat multiple sclerosis dapat berupa gangguan gerak dan penglihatan, serta keluhan lain di bawah ini:

  • Sulit berjalan
  • Lemah atau mati rasa pada area tubuh tertentu
  • Penglihatan ganda (diplopia) atau kabur
  • Sulit fokus atau mengingat
  • Gangguan pada kandung kemih atau usus

5. Stenosis spinal

Stenosis spinal merupakan penyakit degeneratif yang terjadi ketika ruas tulang belakang menyempit. Kondisi ini paling sering disebabkan oleh proses penuaan di mana taji tulang timbul dan bantalan tulang belakang menipis.

Stenosis spinal tahap awal mungkin tidak bergejala. Akan tetapi, seiring waktu, penderita dapat mengalami berbagai keluhan berikut:

  • Sakit leher, jika stenosis terjadi di leher
  • Mati rasa atau kesemutan di tangan, lengan, dan kaki
  • Gangguan keseimbangan
  • Nyeri punggung bawah

Kapan harus ke dokter

Segera ke dokter jika Anda atau salah satu keluarga Anda mengalami gejala penyakit yang disebutkan di atas. Pemeriksaan juga perlu segera dilakukan bila mengalami keluhan berikut:

  • Nyeri hebat
  • Tidak bisa berjalan
  • Sulit beraktivitas
  • Gangguan ingatan dan perilaku

Diagnosis Penyakit Degeneratif

Dokter akan melakukan tanya jawab terkait gejala dan riwayat kesehatan pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan tes fisik menyeluruh, dilanjutkan dengan pemeriksaan saraf.

Untuk menegakkan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang berikut:

  • MRI, untuk mendeteksi kelainan atau perubahan pada sendi, tulang belakang, atau otak
  • Elektromiografi (EMG), untuk memeriksa kontraksi otot dan kerja saraf
  • Tes darah, untuk memeriksa kemungkinan penyakit lain yang menyebabkan pasien mengalami keluhan pada tulang belakang, sendi, atau saraf

Pengobatan Penyakit Degeneratif

Tindakan yang dilakukan dokter akan disesuaikan dengan jenis penyakit degeneratif yang dialami pasien. Tujuan pengobatan adalah untuk meredakan gejala, mencegah perburukan penyakit, dan membantu pasien agar dapat beraktivitas dengan normal.

Beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan oleh dokter adalah:

Obat-obatan

Untuk meringankan gejala penyakit degeneratif, dokter dapat memberikan obat-obatan berikut ini:

  • Obat untuk meningkatkan kadar zat yang berperan dalam proses mengingat dan berpikir (asetilkolin) di dalam otak, seperti rivastigmine dan donepezil, untuk penderita penyakit Alzheimer
  • Obat antikolinergik seperti trihexyphenidyl, serta levodopa, untuk mengurangi tremor dan kaku otot pada penderita penyakit Parkinson
  • Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen, untuk meredakan nyeri dan peradangan di tulang belakang
  • Obat kortikosteroid dan pelemas otot, seperti baclofen dan tizanidine, untuk meredakan gejala multiple sclerosis
  • Obat antiinflamasi nonsteroid, seperti piroxicam atau etoricoxib, untuk meredakan nyeri pada penderita osteoartritis dan stenosis spinal
  • Obat kortikosteroid suntik, seperti prednison, untuk meredakan peradangan dan nyeri

Fisioterapi dan terapi okupasi

Fisioterapi bertujuan untuk memperkuat otot punggung bawah dan perut, serta meningkatkan kekuatan dan kelenturan tulang belakang. Fisioterapi juga dilakukan untuk mengurangi nyeri dan kaku pada sendi.

Sementara terapi okupasi bertujuan untuk melatih pasien agar dapat beraktivitas mandiri.

Operasi

Pada osteoartritis yang tidak membaik dengan pengobatan di atas, dokter akan menyarankan operasi penggantian lutut (total knee replacement) atau sendi paha (total hip replacement).

Sementara pada stenosis spinal, operasi dekompresi atau laminektomi dapat dilakukan untuk mengangkat bagian ruas tulang belakang yang menekan saraf.

Untuk membantu pengobatan, pasien disarankan untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dengan cara-cara berikut:

  • Mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang
  • Mengurangi asupan makanan tinggi gula dan lemak jenuh
  • Menurunkan berat badan jika menderita obesitas
  • Berolahraga ringan secara rutin
  • Melakukan permainan yang dapat mengasah otak secara rutin

Komplikasi Penyakit Degeneratif

Penyakit degeneratif yang tidak tertangani dapat menurunkan kualitas hidup dan menyebabkan gangguan kesehatan lain, yaitu:

  • Cedera akibat terjatuh
  • Gangguan tidur
  • Sulit melakukan aktivitas sehari-hari
  • Nyeri berkepanjangan
  • Demensia
  • Sulit makan dan minum
  • Tersedak hingga mengalami pneumonia aspirasi
  • Rentan terkena infeksi
  • Dehidrasi dan malnutrisi
  • Depresi berat dan gangguan cemas

Pencegahan Penyakit Degeneratif

Penyakit degeneratif tidak selalu dapat dicegah, terutama yang tidak diketahui penyebabnya. Namun, ada upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah faktor risiko kondisi ini, yaitu:

  • Tidak merokok
  • Mengonsumsi makanan yang bergizi lengkap dan seimbang dengan memperbanyak konsumsi buah dan sayuran
  • Membatasi konsumsi minuman beralkohol
  • Berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari
  • Tidak duduk terlalu lama dengan sesekali melakukan peregangan ringan, seperti berdiri, berjalan-jalan, atau naik-turun tangga
  • Duduk dalam posisi yang benar, terutama jika bekerja dengan menggunakan komputer
  • Menjaga berat badan ideal atau menurunkannya jika memiliki berat badan berlebih
  • Membatasi aktivitas fisik yang berat
  • Melatih otak dengan selalu belajar hal-hal baru dan melakukan permainan yang dapat mengasah otak, seperti membaca, bermain catur, dan belajar bahasa asing
  • Beristirahat dan tidur yang cukup