Untuk mendiagnosis penyakit asam urat, dokter akan melakukan tanya jawab dengan pasien. Beberapa pertanyaan yang akan diajukan oleh dokter adalah:

  • Keluhan yang dialami
  • Seberapa sering gejala muncul
  • Penyakit yang pernah diderita
  • Obat-obatan yang sedang atau pernah digunakan
  • Riwayat penyakit dalam keluarga

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada area sendi yang mengalami keluhan. Selanjutnya, karena gejala dan tanda-tanda gout mirip dengan pseudogout dan penyakit radang sendi lain, dokter akan menjalankan tes lanjutan, seperti:

  • Tes darah, untuk mengukur kadar asam urat dan kreatinin dalam darah
  • Tes urine 24 jam, untuk memeriksa kadar asam urat dalam urine yang dikeluarkan dan dikumpulkan pasien selama 24 jam
  • Tes cairan sendi, untuk mengidentifikasi kristal asam urat pada sendi dengan mengambil sampel cairan pada sendi
  • Foto Rontgen, untuk melihat keadaan sendi
  • USG diagnostik, untuk mendeteksi kristal asam urat pada sendi dan tofus
  • Dual energy CT scan, untuk mendeteksi kristal asam urat di sendi tanpa menggunakan cara invasif (dengan jarum suntik)
  • Biopsi sinovial, untuk mendeteksi kristal asam urat dengan mengambil sampel jaringan di sekitar sendi yang terasa sakit

Perlu diketahui, tes darah dan tes urine saja tidak cukup untuk mendiagnosis penyakit asam urat dengan tepat. Kedua tes tersebut hanya digunakan untuk mengukur kadar asam urat dalam darah.