Penderita Down syndrome memiliki kelainan genetik yang dapat memengaruhi perkembangan berbagai organ tubuh. Oleh karena itu, mereka berisiko mengalami sejumlah komplikasi medis, baik sejak masa kanak-kanak maupun ketika dewasa.
Komplikasi yang timbul bisa berbeda-beda pada tiap individu, tergantung pada tingkat keparahan kondisi dan seberapa baik perawatan yang dijalani sejak dini. Berikut adalah beberapa komplikasi dari Down Syndrome:
Sleep apnea
Kelainan bentuk tulang dan jaringan pada penderita Down syndrome dapat menyempitkan saluran napas dan meningkatkan risiko terjadinya sleep apnea. Kondisi ini merupakan gangguan tidur yang ditandai dengan berhentinya pernapasan secara berulang selama tidur.
Gangguan pencernaan
Beberapa anak dengan Down syndrome bisa mengalami gangguan pencernaan, seperti penyakit celiac, yaitu kondisi saat tubuh tidak dapat mencerna protein gluten dengan baik. Selain itu, orang yang menderita Down syndrome juga lebih berisiko untuk mengalami sembelit atau gangguan usus lainnya.
Gangguan pendengaran
Sebagian besar anak dengan Down syndrome memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan pendengaran, bahkan hingga tuli. Hal ini bisa terjadi akibat kelainan bentuk tulang di telinga bagian dalam atau karena infeksi berulang pada telinga.
Gangguan penglihatan
Lebih dari separuh penderita Down syndrome mengalami masalah penglihatan, seperti katarak, rabun jauh (miopia), rabun dekat (hipermetropia), atau mata juling (strabismus).
Hipotiroidisme
Penderita Down syndrome berisiko mengalami hipotiroidisme, yaitu kondisi ketika kelenjar tiroid kurang memproduksi hormon tiroid yang dibutuhkan tubuh. Hipotiroidisme dapat terjadi sejak lahir atau muncul seiring bertambahnya usia.
Penyakit Alzheimer
Orang dengan Down syndrome memiliki kecenderungan lebih besar untuk mengalami penyakit Alzheimer, khususnya saat sudah memasuki usia lanjut.
Gangguan mental
Anak atau orang dewasa dengan Down syndrome dapat mengalami gangguan mental, misalnya gangguan obsesif–kompulsif, autisme, depresi, atau gangguan kecemasan.
Kelainan jantung
Sekitar separuh anak dengan Down syndrome lahir dengan penyakit jantung bawaan. Masalah jantung ini sering membutuhkan penanganan khusus, termasuk operasi.
Gangguan lain
Selain komplikasi di atas, penderita Down syndrome juga memiliki risiko mengalami kondisi lain, seperti leukemia, obesitas, demensia, penyakit autoimun, hingga epilepsi.
Penanganan setiap komplikasi pada penderita Down syndrome akan disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan secara rutin penting dilakukan agar komplikasi yang mungkin muncul dapat terdeteksi dan ditangani sedini mungkin.
Jika Anda memiliki anggota keluarga dengan Down syndrome dan mengalami gejala yang mengkhawatirkan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter melalui layanan Chat Bersama Dokter. Tujuan agar bisa mendapatkan penanganan dan saran medis yang sesuai dengan kondisinya.