Gejala Down syndrome dapat dikenali sejak bayi lahir, terutama dari ciri fisik yang khas dan gangguan perkembangan. Anak dengan Down syndrome juga umumnya mengalami keterlambatan dalam belajar dan berkomunikasi.

Tingkat keparahan gejala Down syndrome bisa berbeda pada setiap anak, tergantung pada jumlah dan jenis sel yang mengalami kelainan kromosom. Berikut penjelasan lengkapnya:

Gejala kelainan fisik

Gejala fisik Down syndrome umumnya sudah terlihat sejak bayi lahir. Ciri-ciri fisik khas yang sering ditemukan meliputi:

  • Kepala berukuran lebih kecil dari normal
  • Bagian belakang kepala tampak datar
  • Hidung dan mulut berukuran kecil
  • Sudut luar mata miring ke atas
  • Bintik putih pada iris (bagian hitam) mata
  • Telinga berukuran kecil atau berbentuk tidak normal
  • Leher pendek dan kulit di belakang leher tampak kendur
  • Telapak tangan lebar dengan hanya satu garis tangan
  • Lengan, tungkai, dan jari-jari tangan atau kaki lebih pendek
  • Otot tubuh lemah dan sangat lentur

Selain ciri-ciri tersebut, anak dengan Down syndrome biasanya tumbuh lebih lambat dibandingkan anak seusianya. Meski begitu, proporsi tubuh mereka umumnya tetap seimbang dan normal.

Gejala gangguan perkembangan dan kecerdasan

Gejala Down syndrome tidak hanya tampak pada fisik, tetapi juga dapat memengaruhi perkembangan kemampuan anak dalam berbagai aspek. Beberapa hambatan yang sering dialami meliputi:

  • Sulit membaca
  • Sulit berhitung
  • Terlambat berbicara atau berbahasa
  • Keterlambatan berjalan atau bergerak
  • Kesulitan mengingat, baik dalam jangka pendek maupun panjang

Anak dengan Down syndrome memerlukan waktu lebih lama untuk mencapai tonggak perkembangan tertentu, seperti duduk, berjalan, atau berbicara. Namun, dengan terapi, stimulasi, dan dukungan keluarga yang konsisten, kemampuan mereka tetap bisa berkembang sesuai potensinya.

Kapan harus ke Dokter

Penting untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin sesuai jadwal dokter. Pemeriksaan ini tidak hanya untuk memantau kesehatan ibu dan janin, tetapi juga untuk mendeteksi kelainan genetik, seperti Down syndrome sejak dini melalui pemeriksaan skrining dan diagnostik, misalnya tes darah ibu hamil atau USG.

Setelah anak lahir, pemeriksaan rutin ke dokter juga penting dilakukan. Anak dengan Down syndrome berisiko mengalami kelainan pada organ tubuh lain, seperti jantung bawaan, saluran pencernaan, atau gangguan sistem kekebalan tubuh. 

Pemeriksaan rutin membantu dokter memantau pertumbuhan anak dan mendeteksi komplikasi sejak awal agar segera ditangani.

ika Anda menemukan gejala Down syndrome pada anak, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut. Anda juga bisa memanfaatkan layanan Chat Bersama Dokter untuk mendapatkan arahan mengenai pemeriksaan, terapi yang tepat, serta rujukan ke dokter spesialis anak atau genetika bila diperlukan.