Trajenta duo adalah obat untuk mengendalikan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2. Jika kadar gula darah stabil dan terkontrol, komplikasi penyakit diabetes, seperti gagal ginjal, penyakit jantung, dan stroke bisa dicegah.

Trajenta Duo mengandung linagliptin dan metformin. Linagliptin bekerja dengan cara meningkatkan pelepasan insulin, terutama setelah makan. Tidak hanya itu, obat ini juga dapat menurunkan produksi gula darah (glukosa) pada liver.

Trajenta Duo - Alodokter

Sementara itu, metformin bekerja mengurangi pembentukan glukosa di hati dan menurunkan penyerapan gula di saluran pencernaan. Agar hasil pengobatan maksimal, penggunaan Trajenta Duo harus diimbangi dengan pola makan sehat dan olahraga teratur.

Produk Trajenta Duo

Trajenta Duo tersedia dalam tiga varian. Masing-masing varian memiliki kandungan linagliptin dan metformin yang berbeda-beda pada tiap tabletnya, yaitu:

  • 2,5 mg linagliptin dan 500 mg metformin
  • 2,5 mg linagliptin dan 850 mg metformin
  • 2,5 mg linagliptin dan 1.000 mg metformin.

Apa Itu Trajenta Duo

Bahan aktif Linagliptin dan metformin
Golongan Obat resep
Kategori Antidiabetes
Manfaat Mengendalikan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2
Dikonsumsi oleh Dewasa
Trajenta Duo untuk ibu hamil Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Jika Anda sedang hamil, konsultasikan dengan dokter mengenai konsumsi obat ini.
Trajenta Duo untuk ibu menyusui Linagliptin umumnya aman digunakan selama menyusui karena penyerapannya ke dalam ASI sangat kecil dan efek samping yang terjadi kemungkinan ringan.
Metformin dapat terserap ke dalam ASI, tetapi belum ditemukan efek samping bagi bayi. Konsultasikan ke dokter terkait konsumsi obat ini pada masa menyusui.
Bentuk obat Tablet

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Trajenta Duo

Trajenta Duo hanya boleh dikonsumsi sesuai resep dokter. Perhatikan hal-hal berikut sebelum Anda minum Trajenta Duo:

  • Beri tahu dokter riwayat alergi yang Anda miliki. Trajenta Duo tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap linagliptin dan metformin.
  • Informasikan kepada dokter bahwa Anda sedang mengonsumsi Trajenta Duo jika direncanakan menjalani tindakan medis apa pun, termasuk operasi atau foto Rontgen dengan cairan kontras yang disuntikkan ke pembuluh darah.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang mengalami diabetes tipe 1, pankreatitis, ketoasidosis diabetik, penyakit ginjal, penyakit hati, penyakit jantung, batu empedu, kecanduan alkohol, dan menopause.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita asidosis laktat, defisiensi vitamin B12, dan trigliserida tinggi.
  • Beri tahu dokter sebelum menggunakan Trajenta Duo jika Anda berusia lebih dari 65 tahun. Orang lanjut usia lebih rentan mengalami asidosis laktat saat mengonsumsi obat ini.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan sebelum minum Trajenta Duo.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang minum obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah minum Trajenta Duo.

Dosis dan Aturan Pakai Trajenta Duo

Dosis Trajenta Duo akan ditentukan oleh dokter berdasarkan kondisi kesehatan dan respons tubuh pasien terhadap obat. Umumnya, dosis obat ini untuk mengobati diabetes tipe 2 pada orang dewasa adalah 1 tablet, 2 kali sehari.

Cara Mengonsumsi Trajenta Duo dengan Benar

Ikuti anjuran dokter sebelum mengonsumsi Trajenta Duo. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.

Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan saat mengonsumsi Trajenta Duo:

  • Konsumsilah Trajenta Duo bersama makanan. Telan obat ini secara utuh dengan bantuan air putih. Jangan mengunyah, membelah, atau menggerus Trajenta Duo.
  • Iringi konsumsi Trajenta Duo dengan pola hidup sehat. Jaga pola makan rendah lemak dan bergizi seimbang, serta lakukan olahraga secara rutin untuk mendapatkan efek pengobatan yang maksimal.
  • Jika Anda lupa mengonsumsi Trajenta Duo, minumlah obat ini bersama makanan begitu teringat. Namun, bila jadwal minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis.
  • Jangan menghentikan konsumsi Trajenta Duo tanpa persetujuan dokter meski kondisi Anda telah membaik. Hal ini berisiko membuat kadar gula darah naik kembali dan sulit dikontrol.
  • Simpan Trajenta Duo di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Trajenta Duo dengan Obat Lain

Sejumlah efek interaksi yang bisa terjadi jika kandungan linagliptin dan metformin dalam Trajenta Duo dikonsumsi bersama obat lain adalah:

  • Peningkatan risiko terjadinya kadar gula darah rendah (hipoglikemia) jika dikonsumsi bersama obat antidiabetes lain, misalnya sulfonilurea atau insulin
  • Peningkatan risiko terjadinya hiperglikemia jika digunakan bersama obat diuretik thiazide
  • Penurunan efektivitas Trajenta Duo jika digunakan dengan ritonavir atau rifampicin
  • Peningkatan kadar metformin dalam darah jika dikonsumsi bersama ranolazine, dolutegravir, atau cimetidine
  • Peningkatan risiko terjadinya asidosis laktat jika digunakan bersama topiramate, zonisamide, atau acetazolamide

Agar aman dan terhindar dari interaksi obat yang tidak diinginkan, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan Trajenta Duo dengan obat lain.

Efek Samping dan Bahaya Trajenta Duo

Mengingat Trajenta Duo mengandung linagliptin dan metformin, ada efek samping yang umumnya muncul setelah menggunakan obat ini, antara lain:

  • Gejala flu, seperti hidung tersumbat atau berair, batuk-batuk, dan sakit tenggorokan
  • Diare
  • Perut kembung
  • Sembelit
  • Sakit kepala
  • Muntah

Periksakan diri ke dokter jika keluhan di atas tidak kunjung reda atau malah memburuk. Segera cari pertolongan medis bila mengalami efek samping serius di bawah ini:

  • Gejala pemfigoid bulosa, antara lain kulit kemerahan, kehitaman, dan gatal
  • Gejala pankreatitis, misalnya nyeri hebat pada bagian atas lambung yang menjalar hingga ke punggung, hilang nafsu makan, dan jantung berdegup cepat
  • Gejala asidosis laktat, seperti tangan atau kaki terasa dingin, pusing, detak jantung tidak beraturan, sesak napas, lelah, nyeri otot yang tidak biasa, tidak bertenaga, dan nyeri lambung
  • Nyeri sendi yang berlangsung dalam jangka panjang