Propranolol adalah obat untuk menangani berbagai kondisi yang berhubungan dengan jantung dan pembuluh darah, seperti aritmia, angina pektoris, hipertensi, hypertrophic subaortic stenosis, atau hipertensi portal.

Propranolol merupakan obat golongan beta blocker yang bekerja dengan menghambat reseptor beta di jantung dan pembuluh darah. Dengan begitu, denyut jantung dapat melambat dan lebih teratur. Selain itu, pembuluh darah yang sebelumnya menyempit dapat melebar dan aliran darah menjadi lebih lancar.

propranolo-alodokter

Propranolol juga dapat digunakan untuk menangani dan mencegah serangan jantung pada orang yang berisiko tinggi mengalaminya. Obat ini juga digunakan dalam penanganan tremor, migrain, pheochromocytoma, hipertiroidisme, dan gangguan kecemasan.

Merek dagang propranolol: Farmadral 10, Liblok 10, Liblok 20, Liblok 40, Propranolol, dan Propranolol HCl.

Apa itu Propranolol

Golongan Obat resep
Kategori Penghambat beta (beta blocker)
Manfaat Mengobati berbagai gangguan yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak
Propranolol untuk ibu hamil dan menyusui Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Propranolol terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.

Bentuk obat Tablet

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Propranolol

Propranolol hanya boleh digunakan sesuai dengan resep dokter. Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum mengonsumsi propranolol:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Propranolol tidak boleh digunakan pada pasien yang alergi terhadap obat ini.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk mengantisipasi interaksi obat.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita hipotensi, gangguan pernapasan, gagal jantung, blok jantung, hipertiroidisme, penyakit ginjal, penyakit hati, sindrom Raynaud, pheochromocytoma, depresi, myasthenia gravis, diabetes, nyeri dada yang terjadi saat sedang istirahat, psoriasis, atau asidosis metabolik.
  • Jangan melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan, seperti mengemudikan kendaraan setelah mengonsumsi propanolol, jika obat ini menyebabkan Anda pusing.
  • Hindari merokok atau asap rokok selama menjalani pengobatan dengan propranolol, karena dapat mengurangi efektivitas obat.
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol saat menjalani pengobatan dengan propranolol, karena dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping atau penurunan efektivitas obat.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang mengonsumsi propranolol sebelum menjalani pemeriksaan medis atau tindakan medis tertentu, misalnya operasi.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
  • Segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis, setelah mengonsumsi propranolol.

Dosis dan Aturan Pakai Propranolol

Dosis propranolol akan ditentukan oleh dokter berdasarkan usia dan kondisi pasien, serta respons tubuh terhadap obat. Dalam kondisi tertentu, dosis propranolol untuk anak-anak akan disesuaikan dengan berat badan (BB) pasien.

Berikut ini adalah dosis propranolol berdasarkan kondisi yang diderita pasien:

Kondisi: Aritmia

  • Dewasa: 10–40 mg, 3–4 kali sehari.
  • Anak-anak: 0,25–0,5 mg/kgBB, 3–4 kali sehari.

Kondisi: Angina pektoris

  • Dewasa: 40 mg, 2­–3 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan sesuai respons tubuh pasien. Dosis perawatan 120–240 mg per hari. Dosis maksimal 320 mg per hari.

Kondisi: Hipertensi

  • Dewasa: 40–80, 2 kali sehari. Dosis perawatan 160–320 mg per hari. Dosis maksimal 640 mg per hari.

Kondisi: Kardiomiopati hipertrofik

  • Dewasa: 10–40 mg, 3–4 kali sehari.

Kondisi: Hipertensi portal

  • Dewasa: Dosis awal 40 mg, 2 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 80 mg, 2 kali sehari, tergantung respons denyut jantung pasien. Dosis maksimal 320 mg, 1 kali sehari.

Kondisi: Serangan jantung

  • Dewasa: 40 mg, 4 kali sehari selama 2–3 hari, dimulai dalam 5–21 hari setelah serangan jantung. Dosis perawatan adalah 80 mg, 2 kali sehari.

Kondisi: Tremor

  • Dewasa: Dosis awal adalah 40 mg, 2–3 kali sehari. Dosis perawatan adalah 80–160 mg per hari.

Kondisi: Migrain (untuk pencegahan)

  • Dewasa: Dosis awal adalah 40 mg, 2–3 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan sampai 80–160 mg per hari.
  • Anak usia ≤12 tahun: 10–20 mg, 2–3 kali sehari.
  • Anak usia >12 tahun: 40 mg, 2–3 kali sehari.

Kondisi: Pheochromocytoma

  • Dewasa: 60 mg per hari, 1 kali sehari selama 3 hari menjelang operasi pengangkatan tumor. Jika tumor tidak bisa dibedah, dosisnya adalah 30 mg per hari.
  • Anak-anak: 0,25–0,5 mg/kg BB, 3–4 kali sehari.

Kondisi: Gangguan kecemasan

  • Dewasa: 40 mg, per hari. Dosis bisa ditingkatkan menjadi 40 mg, 2–3 kali sehari.

Kondisi: Hipertiroidisme

  • Dewasa: 10–40 mg, 3–4 kali sehari. Dosis maksimal 240 mg sehari.
  • Anak-anak: 0,25–0,5 mg/kg BB, 3–4 kali sehari.

Cara Mengonsumsi Propranolol dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca petunjuk pada kemasan propranolol sebelum mulai mengonsumsinya. Jangan mengubah dosis atau menghentikan pengobatan tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Propranolol dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan. Telan tablet dengan air putih. Jika lupa mengonsumsi obat ini, segera konsumsi jika belum mendekati jadwal konsumsi obat berikutnya. Apabila sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis di waktu konsumsi obat selanjutnya.

Lakukan kontrol secara berkala sesuai dengan jadwal yang diberikan oleh dokter. Selama menjalani pengobatan dengan propranolol, Anda mungkin akan diminta untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah dan fungsi jantung secara rutin.

Simpan propranolol tablet di tempat sejuk dan terhindar dari sinar matahari secara langsung. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Propranolol dengan Obat Lain

Interaksi yang bisa terjadi jika menggunakan propranolol bersamaan dengan obat lain, yaitu:

  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping berupa hipotensi dan denyut jantung lambat jika dikonsumsi dengan amiodarone, quinidine, propafenon, atau antagonis kalsium
  • Peningkatan risiko terjadinya hipotensi berat jika dikonsumsi secara berkelanjutan dengan reserpine, antidepresan trisiklik, atau MAOI
  • Penurunan efek antihipertensi jika dikonsumsi dengan OAINS, seperti ibuprofen atau indomethacin
  • Peningkatan risiko terjadinya penyempitan pembuluh darah jika digunakan dengan obat golongan alkaloid ergot, seperti ergotamine
  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan bersama warfarin
  • Peningkatan risiko terjadinya hipoglikemia jika digunakan dengan insulin
  • Peningkatan risiko terjadinya hipotensi dan takikardia jika digunakan dengan obat bius
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari lidocaine jika digunakan bersamaan

Efek Samping dan Bahaya Propranolol

Ada beberapa efek samping yang dapat timbul akibat penggunaan propranolol, antara lain:

  • Pusing
  • Tubuh terasa sangat lelah
  • Mual dan muntah
  • Kram perut, sembelit atau justru diare
  • Gangguan penglihatan
  • Gangguan tidur, mimpi yang aneh

Periksakan ke dokter jika efek samping yang disebutkan di atas tidak kunjung reda atau makin parah. Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Tangan atau jari tangan dan kaki biru atau terasa dingin
  • Mati rasa atau kesemutan pada lengan atau kaki
  • Sesak napas
  • Bengkak pada tungkai
  • Berat badan bertambah secara mendadak
  • Detak jantung lambat atau tidak teratur
  • Penurunan gairah seksual
  • Mudah haus
  • Mudah memar atau perdarahan
  • Nyeri sendi atau sendi bengkak
  • Muncul tanda infeksi, seperti demam dan sakit tenggorokan
  • Depresi, linglung, atau halusinasi
  • Pingsan
  • Kejang