Sakit kepala cluster atau cluster headache adalah jenis nyeri kepala yang bisa terjadi secara berulang, dengan siklus atau periode tertentu. Sakit kepala ini umumnya datang secara tiba-tiba di sekitar mata pada salah satu sisi kepala, dan menyebabkan nyeri yang sangat berat.

Sakit kepala cluster dapat terjadi pada siapa saja, tetapi lebih sering dialami oleh pria usia 30–40 tahun. Sakit kepala ini datang pada periode tertentu dan biasanya periode ini terjadi pada waktu tertentu di tiap tahunnya.

Sakit Kepala Cluster - Alodokter

Periode terjadinya sakit kepala cluster bisa berlangsung selama beberapa hari hingga bulan. Periode ini akan dikuti dengan periode remisi atau periode tanpa gejala, yang bisa berlangsung selama beberapa bulan hingga tahun.

Pengobatan sakit kepala cluster bertujuan untuk mengurangi tingkat keparahan nyeri, mempersingkat durasi kemunculan rasa nyeri, dan mencegah sakit kepala cluster kembali menyerang.

Penyebab Sakit Kepala Cluster

Sampai saat ini, belum diketahui apa yang menyebabkan sakit kepala cluster. Akan tetapi, ada dugaan penyakit ini terkait dengan gangguan pada hipotalamus.

Hipotalamus adalah bagian otak yang salah satu fungsinya adalah menjaga sistem tubuh tetap berjalan stabil. Gangguan pada hipotalamus dapat memicu munculnya nyeri dan sensasi rasa di tubuh.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena sakit kepala cluster adalah:

  • Berusia antara 20–50 tahun
  • Berjenis kelamin pria
  • Mengonsumsi minuman beralkohol
  • Memiliki kebiasaan merokok
  • Menggunakan obat nitrogliserin
  • Memiliki keluarga dekat yang menderita sakit kepala cluster

Selain itu, sakit kepala cluster juga bisa menjadi salah satu gejala Alice in Wonderland syndrome

Gejala Sakit Kepala Cluster

Sakit kepala cluster sering kali menyerang tiba-tiba tanpa peringatan. Akan tetapi, sakit kepala cluster terkadang juga dapat diawali dengan mual serta meningkatnya sensitivitas terhadap cahaya dan suara. Sakit kepala ini biasanya terjadi di malam hari, tetapi pola terjadinya bisa berbeda-beda pada tiap penderita.

Nyeri akibat sakit kepala cluster biasanya hanya terjadi di area mata atau belakang mata, atau di salah satu sisi kepala, seperti kiri atau kanan.

Nyeri sakit kepala cluster bisa menyebar ke wajah, dahi, rahang, bagian atas kepala, belakang kepala, dan leher. Nyeri yang terjadi biasanya sangat hebat sampai dapat membuat penderitanya terbangun dari tidurnya, cemas, dan pucat.

Ada beberapa gejala khas yang membedakan sakit kepala cluster dari jenis sakit kepala lain seperti migrain, yaitu:

  • Nyeri meningkat dengan cepat hingga mencapai puncaknya dalam 5–10 menit dan bisa berlangsung 15 menit sampai 3 jam
  • Nyeri berlangsung di waktu yang sama setiap harinya, paling sering terjadi 1 atau 2 jam sebelum tidur malam
  • Nyeri berlangsung beberapa kali sehari selama 1 minggu sampai beberapa bulan, biasanya 4–12 minggu, kemudian diikuti periode remisi sebelum sakit kepala cluster kambuh lagi

Selain gejala khas di atas, ada beberapa gejala lain yang juga terjadi hanya di salah satu sisi kepala yang sakit, yaitu:

Kapan harus ke dokter

Periksakan ke dokter bila Anda merasakan sakit kepala yang parah atau sampai mengganggu aktivitas Anda. Meski jarang, sakit kepala yang berat dapat terkait dengan penyakit lain, seperti pelebaran pembuluh darah (aneurisma) atau tumor otak.

Segera ke IGD rumah sakit apabila:

  • Sakit kepala parah terjadi secara tiba-tiba dan belum pernah dialami sebelumnya
  • Sakit kepala terjadi setelah mengalami cedera kepala, misalnya akibat terbentur atau terjatuh
  • Sakit kepala disertai demam, mual dan muntah, leher kaku, kejang, kaku otot, dan gangguan bicara
  • Sakit kepala makin memburuk seiring waktu

Sakit kepala cluster lebih rentan dialami oleh perokok dan orang yang sering mengonsumsi minuman beralkohol. Untuk mencegahnya, konsultasikan dengan dokter mengenai cara berhenti merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.

Diagnosis Sakit Kepala Cluster

Guna menentukan sakit kepala cluster, dokter akan terlebih dahulu menanyakan karakteristik, lokasi, tingkat keparahan, dan gejala lain yang menyertai sakit kepala. Dokter juga akan menanyakan seberapa sering dan lama sakit kepala berlangsung.

Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fungsi saraf. Pemeriksaan ini meliputi tes fungsi otak, kemampuan indra, dan refleks. Pada pasien sakit kepala cluster, hasil pemeriksaan fungsi saraf cenderung normal.

Jika sakit kepala yang dialami pasien tidak biasa dan hasil pemeriksaan saraf menunjukkan adanya kelainan, dokter akan menjalankan CT scan atau MRI. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mencari tahu kemungkinan sakit kepala pada pasien disebabkan oleh penyebab lain, seperti tumor atau aneurisma.

Pengobatan Sakit Kepala Cluster

Pengobatan sakit kepala cluster bertujuan untuk mengurangi rasa sakit, mengurangi durasi sakit kepala, dan mencegah serangan sakit kepala. Metode pengobatan yang dipilih dokter tergantung pada penyebab, serta seberapa sering dan lama sakit kepala cluster berlangsung.

Pengobatan medis untuk sakit kepala cluster dibagi menjadi pengobatan untuk serangan sakit kepala cluster dan pengobatan untuk mencegah kemunculan kembali sakit kepala cluster. Berikut adalah penjelasannya:

Pengobatan untuk serangan sakit kepala cluster

Dokter dapat memberikan sejumlah obat atau terapi di bawah ini ketika sakit kepala cluster menyerang:

  • Oksigen murni yang dihirup selama 15 menit
  • Obat sumatriptan
  • Dihydroergotamine
  • Anestesi (bius) lokal

Pada sakit kepala cluster yang sulit diobati dan sangat mengganggu, ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan, seperti blok saraf atau stimulasi saraf dengan listrik. Cara ini juga dapat dilakukan untuk mengurangi kekambuhan.

Pengobatan untuk pencegahan

Selain berfungsi untuk mencegah kembalinya serangan sakit kepala cluster, beberapa obat di bawah ini dapat mengurangi tingkat keparahan dan lama berlangsungnya sakit kepala cluster:

Selain itu, ada beberapa penanganan sakit kepala cluster di rumah yang bisa dilakukan untuk membantu meredakan kecemasan dan nyeri, di antaranya:

  • Meminum teh jahe
  • Melakukan terapi pernapasan dalam atau deep breathing exercise
  • Mengoleskan minyak esensial, seperti minyak mint atau eukaliptus yang dicampur dengan minyak kelapa ke dahi dan pelipis

Komplikasi Sakit Kepala Cluster

Sakit kepala cluster tidak berbahaya dan juga tidak menyebabkan kerusakan otak. Namun, bila sering berulang, penyakit ini dapat memicu depresi dan mengganggu kualitas hidup penderitanya.

Pada beberapa kasus, sakit kepala cluster yang parah memicu sebagian penderita untuk melakukan percobaan bunuh diri. Oleh karena itu, penting untuk menghindari faktor pemicu sakit kepala cluster dan mendapatkan penanganan yang tepat untuk mengurangi tingkat nyeri dan kekambuhan sakit kepala ini.

Pencegahan Sakit Kepala Cluster

Untuk mencegah sakit kepala cluster, penting untuk mengenali apa saja faktor pemicunya. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah:

  • Menjaga pola tidur dan bangun tidur yang teratur
  • Tidak melakukan olahraga pada saat cuaca panas
  • Tidak merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol
  • Tidak menghirup senyawa kimia berbau, seperti parfum, cat, atau bensin