Abbotic adalah obat untuk mengobati infeksi bakteri yang menyerang saluran pernapasan dan kulit. Obat ini juga sering diresepkan untuk melawan infeksi Helicobacter pylori, yang memicu tukak lambung. Abbotic harus dikonsumsi berdasarkan resep dokter.
Abbotic mengandung clarithromycin. Bahan aktif ini bekerja dengan cara membunuh bakteri dan menghentikan pertumbuhannya. Dengan demikian, penyakit infeksi bakteri, seperti pneumonia, bronkitis, infeksi telinga, faringitis, sinus, tonsillitis, atau selulitis, bisa teratasi.
Pada pasien yang terinfeksi Helicobacter pylori, Abbotic umumnya akan diresepkan bersama dengan antibiotik lain dan obat penurun asam lambung, seperti esomeprazole atau lansoprazole. Abbotic tidak dapat digunakan untuk mengobati infeksi virus, contohnya flu.
Produk Abbotic
Abbotic tersedia dalam 6 varian, yaitu:
- Abbotic 500 mg 10 tablet, yang mengandung 100 mg clarithromycin tiap tablet
- Abbotic XL 500 mg 10 tablet, yang setiap 1 tabletnya mengandung 500 mg clarithromycin
- Abbotic 125 mg 30 ml sirop kering, dengan kandungan 125 mg clarithromycin pada setiap 5 ml atau satu sendok takar obat
- Abbotic 125 mg 60 ml sirop kering, yang mengandung 125 mg clarithormycin pada setiap 5 ml
- Abbotic 125 mg 50 ml sirop kering, dengan kandungan 125 mg clarithromycin pada setiap 5 ml
- Abbotic 250 mg 70 ml sirop kering, yang tiap 5 ml-nya mengandung 250 mg clarithromycin
Apa Itu Abbotic
Bahan aktif | Clarithromycin |
Golongan | Obat resep |
Kategori | Antibiotik makrolid |
Manfaat | Mengobati infeksi bakteri |
Digunakan oleh | Dewasa |
Abbotic untuk ibu hamil | Kategori C: Belum ada cukup bukti dari studi pada binatang percobaan maupun manusia yang menjelaskan keamanan obat terhadap ibu hamil maupun janin. |
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
Abbotic untuk ibu menyusui | Kandungan clarithromycin di dalam Abbotic bisa terserap ke dalam ASI. |
Ibu menyusui tidak boleh mengonsumsi obat ini, kecuali dokter yang menganjurkan. | |
Bentuk obat | Tablet salut selaput dan sirop kering |
Peringatan sebelum Menggunakan Abbotic
Abbotic merupakan obat resep yang harus digunakan secara hati-hati. Sebelum mengonsumsi obat ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Jangan mengonsumsi obat ini jika Anda alergi terhadap clarithromycin dan obat antibiotik makrolida lain, misalnya erythromycin dan azithromycin.
- Bicarakan dengan dokter bila Anda atau anggota keluarga ada ada yang mengalami serangan jantung atau detak jantung tidak teratur (aritmia).
- Informasikan kepada dokter apabila Anda pernah atau sedang menderita penyakit kuning atau penyakit hati. Orang dengan kondisi tersebut kemungkinan tidak boleh mengonsumsi Abbotic.
- Pastikan untuk memberitahu dokter jika Anda sedang atau pernah menderita penyakit ginjal, penyakit jantung, diabetes, fenilketonuria, myasthenia gravis, kekurangan kalium (hipokalemia), kekurangan magnesium (hipomagnesemia), atau diare.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan Abbotic apabila ada rencana untuk menjalani vaksinasi dengan vaksin yang mengandung bakteri hidup, contohnya vaksin BCG.
- Sampaikan kepada dokter bahwa Anda sedang menggunakan Abbotic jika ada rencana untuk menjalani operasi, seperti operasi gigi.
- Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan obat ini pada lansia. Kelompok usia ini berisiko tinggi untuk alami efek samping berupa aritmia dan gangguan pendengaran.
- Bicarakan dengan dokter jika Anda sedang hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui.
- Informasikan kepada dokter mengenai obat, suplemen, atau produk herbal yang sedang atau akan dikonsumsi bersama Abbotic. Tujuannya untuk menghindari interaksi obat.
- Segera kunjungi dokter ketika timbul reaksi alergi obat dan efek samping serius setelah minum Abbotic.
Dosis dan Aturan Pakai Abbotic
Dokter akan memberitahu pasien dosis penggunaan Abbotic ketika memberikan e-resep atau resep langsung. Setiap pasien akan diberikan dosis yang berbeda karena pengobatan akan disesuaikan dengan kondisi pasien.
Berikut adalah dosis umum Abbotic berdasarkan kondisi:
- Faringitis dan tonsilitis: 2 kali sehari, 250 mg dengan konsumsi rutin selama 10 hari.
- Sinusitis maksilaris akut: 2 kali sehari, 500 mg dengan durasi penggunaan selama 14 hari.
- Bronkitis kronis eksaserbasi akut: 2 kali sehari, 250–500 mg selama 7–14 hari.
- Infeksi kulit tanpa komplikasi: 2 kali sehari, 250 mg, yang dapat dikonsumsi selama 7–14 hari.
Cara Menggunakan Abbotic dengan Benar
Pastikan untuk mengonsumsi Abbotic sesuai dengan arahan dokter dan baca aturan pakai sebelum menggunakan obat ini. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa seizin dokter.
Kinerja Abbotic dalam mengatasi infeksi bakteri akan optimal ketika digunakan secara benar. Berikut cara menggunakan Abbotic:
- Abbotic dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Namun, jika Anda alami mual setelah menggunakan obat ini, dianjurkan untuk minum obat ini setelah makan pada jadwal konsumsi selanjutnya.
- Apabila Anda mengonsumsi Abbotic tablet, konsumsilah obat ini secara utuh dengan bantuan air putih. Jangan membelah, mengunyah, atau menghancurkan obat ini sebelum diminum.
- Jika yang diresepkan adalah Abbotic sirop kering, Anda perlu melarutkan obat terlebih dahulu dengan air sesuai dengan takaran yang dianjurkan dokter.
- Usahakan untuk minum obat ini pada jam yang sama setiap harinya. Agar tidak lupa, pasang alarm sebagai pengingat.
- Bila Anda lupa mengonsumsi Abbotic, segera minum begitu teringat. Namun, jika jadwal konsumsi berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Minumlah obat ini sampai habis sesuai saran dokter meskipun kondisi Anda sudah membaik. Berhenti mengonsumsi Abbotic tanpa persetujuan dokter bisa menyebabkan bakteri penyebab infeksi menjadi kebal terhadap pengobatan.
- Apabila gejala infeksi tidak menunjukkan perbaikan setelah beberapa hari penggunaan Abbotic, bicarakan dengan dokter. Apalagi jika kondisi semakin memburuk.
- Simpan Abbotic tempat sejuk, kering, dan tidak terpapar sinar matahari langsung. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Abbotic dengan Obat Lain
Konsumsi obat yang mengandung clarithromycin, seperti Abbotic, berisiko untuk menyebabkan interaksi obat ketika dikonsumsi bersama obat lain secara sembarangan. Interaksi obat Abbotic meliputi:
- Peningkatan risiko terjadinya henti jantung mendadak atau aritmia bila dikonsumsi bersama cisapride, domperidone, pimozide, terfenadine, atau quinidine
- Peningkatan risiko timbulnya efek samping alprazolam, ciclosporin, digoxin, omeprazole,midazolam, methylprednisolone, ranolazine, tacrolimus, sildenafil, dan quetiapine
- Peningkatan risiko terjadinya rhabdomyolysis dan miopati bila digunakan dengan obat penurun kolesterol golongan statin, contohnya lovastatin dan simvastatin
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan serius ketiga digunakan bersama ticagrelor
- Penurunan efektivitas vaksin bakteri hidup, seperti vaksin BCG atau vaksin tifoid
- Peningkatan risiko terjadinya gejala ergotisme atau keracunan ergot, seperti mual, muntah, atau nyeri otot, saat dikonsumsi bersama dihydroergotamine atau ergotamine
- Peningkatan kadar colchicine dalam darah yang dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping dari colchicine
- Peningkatan kadar dan efek samping sildenafil, tadalafil, atau vardenafil
- Peningkatan risiko terjadinya hipoglikemia apabila dipakai bersama dengan insulin atau obat antidiabetes lain, seperti sulfonilurea, repaglinida, dan nateglinida
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan ketika digunakan bersama warfarin
- Penurunan efektivitas Abbotic bila dikonsumsi bersama carbamazepine, tazemetostat, tecovirimat, butalbital, cortisone, dexamethasone, eslicarbazepine, atau etravirine
- Peningkatan risiko terjadinya hipotensi bila digunakan dengan obat antagonis kalsium, seperti amlodipine dan verapamil
Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu ketika ingin mengonsumsi Abbotic bersama dengan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Agar lebih mudah dan cepat, lakukan konsultasi melalui Chat Bersama Dokter.
Efek Samping dan Bahaya Abbotic
Berikut adalah beberapa efek samping dari konsumsi Abbotic:
- Diare
- Mual
- Muntah
- Sakit perut
- Maag
- Perut kembung atau bergas
- Perubahan indera pengecap
- Sakit kepala
- Sulit tidur
Bicarakan dengan dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung hilang atau semakin parah setelah mengonsumsi Abbotic. Segera kunjungi rumah sakit terdekat ketika reaksi alergi obat dan efek samping serius berikut ini dialami:
- Nyeri dada
- Sesak napas atau sulit bernapas
- Nyeri atau kelemahan pada bagian tubuh tertentu
- Bicara tidak jelas
- Diare parah dengan tinja berair atau berdarah
- Kulit atau mata menguning
- Penglihatan ganda
- Detak jantung cepat atau tidak teratur
- Jantung berdebar
- Urin berwarna gelap
- Otot melemah, sehingga mengakibatkan sulit mengunyah, berbicara, atau melakukan aktivitas sehari-hari
- Nyeri perut parah
- Nyeri punggung
- Halusinasi