Alif adalah obat pereda nyeri dan peradangan. Obat ini dapat meringankan gejala radang, seperti nyeri, kaku, kemerahan, dan bengkak di persendian. Alif juga cocok untuk mengatasi nyeri ringan hingga sedang, seperti nyeri haid atau nyeri karena keseleo.
Alif mengandung naproxen yang bekerja dengan cara menghambat enzim penghasil prostaglandin. Senyawa ini menyebabkan peradangan saat jaringan tubuh mengalami cedera atau kerusakan. Ketika prostaglandin berkurang, keluhan nyeri dan radang pun berangsur reda.

Apa Itu Alif
| Bahan aktif | Naproxen 500 mg per kaplet |
| Golongan | Obat resep |
| Kategori | Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) |
| Manfaat | Meringankan gejala radang sendi pada rheumatoid arthritis, osteoarthritis, ankylosing spondylitis, atau serangan gout (asam urat) |
| Meredakan nyeri ringan hingga sedang, termasuk pada dismenore, radang tendon, dan bursitis | |
| Dikonsumsi oleh | Dewasa usia ≥12 tahun |
| Alif untuk ibu hamil | Usia kehamilan <20 minggu |
| Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping naproxen terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. | |
| Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
| Usia kehamilan ≥20 minggu | |
| Kategori D: Ada bukti bahwa naproxen berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa. | |
| Alif untuk ibu menyusui | Produk naproxen, seperti Alif, tidak disarankan bagi ibu menyusui yang bayinya lahir prematur atau usianya belum mencapai 1 bulan. |
| Tanyakan kepada dokter mengenai pilihan obat lain yang lebih aman digunakan selama masa menyusui. | |
| Bentuk obat | Kaplet |
Peringatan sebelum Menggunakan Alif
Produk naproxen, seperti Alif, tidak boleh digunakan untuk mengatasi nyeri sebelum atau sesudah operasi bypass jantung. Hal penting lain yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan Alif adalah:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Alif tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap naproxen.
- Jangan menggunakan Alif jika Anda pernah mengalami serangan asma atau reaksi alergi berat setelah menggunakan aspirin atau obat lain dari kelompok NSAID, seperti ibuprofen atau asam mefenamat.
- Hindari penggunaan produk naproxen jika Anda sedang mengalami tukak lambung, perdarahan saluran cerna, ulkus duodenum, gagal ginjal, atau gagal hati.
- Sampaikan kepada dokter jika Anda memiliki penyakit jantung maupun stroke, atau kondisi lain yang bisa memicu penyakit tersebut, termasuk diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, atau kebiasaan merokok. Beri tahu juga jika Anda baru-baru ini mengalami serangan jantung.
- Bicarakan terlebih dahulu dengan dokter mengenai penggunaan produk naproxen jika Anda sedang atau pernah mengalami radang usus, penyakit liver, edema, penyakit ginjal, polip hidung, lupus, heartburn berulang, atau gangguan pembekuan darah.
- Berkonsultasilah ke dokter sebelum menggunakan Alif jika Anda sedang hamil, mungkin sedang hamil, atau sedang menyusui.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menjalani program hamil atau pemeriksaan untuk mengetahui penyebab sulit hamil. Obat penghilang nyeri berbahan naproxen bisa menurunkan kesuburan pada wanita.
- Mintalah saran dokter mengenai penggunaan Alif jika Anda sedang menjalani terapi dengan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi interaksi antarobat.
- Hindari konsumsi minuman beralkohol selama menggunakan Alif karena kombinasi tersebut berpotensi menimbulkan perdarahan saluran pencernaan.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang membutuhkan kewaspadaan setelah minum Alif. Kandungan obat ini dapat menyebabkan pusing dan kantuk. Pastikan kondisi Anda sudah benar-benar prima sebelum melakukan kegiatan tersebut.
- Segera ke dokter jika timbul reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan Alif.
Dosis dan Aturan Pakai Alif
Berikut adalah rekomendasi dosis naproxen dalam Alif berdasarkan tujuan penggunaannya:
Kondisi: Meringankan gejala radang sendi pada rheumatoid arthritis, osteoarthritis, atau ankylosing spondylitis
- Dewasa: 500–1.000 mg per hari yang dibagi dalam 2 kali konsumsi. Jika perlu, dosis bisa ditambah hingga 1.500 mg per hari.
Tujuan: Mengatasi serangan nyeri pada penyakit asam urat
- Dewasa: Dosis awal 750 mg, lalu dilanjutkan dengan 250 mg tiap 8 jam, hingga nyeri mereda.
Tujuan: Meredakan nyeri ringan hingga sedang, seperti pada bursitis, radang tendon, atau nyeri haid
- Dewasa dan anak usia ≥12 tahun: Dosis awal 500 mg, lalu dilanjutkan dengan 250 mg tiap 6–8 jam atau 500 mg tiap 12 jam, selama dibutuhkan. Dosis tidak boleh lebih dari 1.250 mg pada hari pertama dan 1.000 mg per hari pada hari selanjutnya (selama masih perlu).
Cara Menggunakan Alif dengan Benar
Gunakanlah Alif sesuai anjuran dokter dan petunjuk yang tertera pada kemasannya. Jangan menambah atau mengurangi dosis yang dianjurkan tanpa sepengetahuan dokter.
Berikut ini adalah panduan penggunaan Alif kaplet yang dapat Anda ikuti:
- Konsumsilah Alif pada waktu makan atau segera setelah makan.
- Telan kaplet Alif dengan air putih.
- Jika Anda lupa menggunakan Alif, minumlah obat ini begitu teringat. Namun, bila jadwal konsumsi berikutnya sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
- Periksalah tekanan darah Anda setiap hari dengan menggunakan tensimeter bila memungkinkan, terutama jika memiliki hipertensi. Beri tahu dokter jika tekanan darah terlalu tinggi. Penggunaan Alif dapat meningkatkan tekanan darah.
- Alif untuk mengatasi nyeri akut, seperti nyeri haid atau nyeri terkilir, hanya dikonsumsi ketika ada keluhan. Hentikan penggunaan obat ini jika gejala nyeri sudah hilang. Beri tahu dokter melalui chat jika nyeri belum mereda meski sudah 7 hari menggunakan Alif.
- Lakukan kontrol sesuai jadwal yang diberikan dokter agar kondisi dan respons terapi dapat terpantau, terutama jika diresepkan Alif untuk mengatasi nyeri berkepanjangan, seperti pada radang sendi. Anda mungkin akan diminta untuk menjalani tes darah lengkap secara berkala.
- Simpan Alif di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
- Jangan konsumsi Alif yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.
Interaksi Alif dengan Obat Lain
Mengingat Alif mengandung naproxen, efek interaksi yang terjadi jika produk ini digunakan bersama obat lain bisa berupa:
- Peningkatan risiko terjadinya kerusakan ginjal jika digunakan dengan gentamicin atau tacrolimus
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan pada saluran pencernaan jika digunakan bersama obat lain dari kelompok NSAID, antidepresan jenis SSRI, kortikosteroid, atau antikoagulan
- Peningkatan risiko terjadinya kelainan darah jika digunakan bersama zidovudine
- Peningkatan risiko timbulnya efek samping dari naproxen jika digunakan dengan probenecid
- Peningkatan risiko timbulnya efek samping dari obat methotrexate, digoxin, atau lithium
- Penurunan efektivitas obat antihipertensi, seperti angiotensin II receptor blockers, beta-blocker, ACE inhibitor; atau obat diuretik, seperti furosemide
- Penurunan efektivitas naproxen jika digunakan dengan cholestyramine, sukralfat, atau obat antasida
Guna menghindari efek interaksi yang tidak diinginkan, berkonsultasilah ke dokter jika akan menggunakan obat lain bersama Alif.
Efek Samping dan Bahaya Alif
Sebagaimana obat pada umumnya, penggunaan produk naproxen, seperti Alif, juga dapat menimbulkan efek samping. Beberapa efek samping yang muncul bisa meliputi:
- Mual atau muntah
- Sakit maag
- Perut kembung
- Sensasi perih atau panas seperti terbakar di dada (heartburn)
- Diare atau malah sembelit
- Pusing atau sakit kepala
- Kantuk
- Mulut kering
Jangan ragu untuk memanfaatkan layanan Chat Bersama Dokter jika efek samping yang muncul sangat mengganggu. Dokter akan mengevaluasi kondisi Anda dan memberikan penanganan yang sesuai. Jika diperlukan, Anda juga bisa membuat janji temu dengan dokter di ALODOKTER untuk pemeriksaan secara langsung.
Meski jarang terjadi, penggunaan obat pereda nyeri berbahan aktif naproxen bisa menyebabkan efek samping berikut:
- Perdarahan saluran cerna, yang gejalanya adalah BAB berdarah, tinja berwarna hitam seperti aspal, muntah darah, atau muntah hitam seperti ampas kopi
- Mudah memar tanpa sebab yang jelas, atau perdarahan dari luka atau bagian tubuh manapun yang sulit berhenti
- Stroke, yang gejalanya antara lain lumpuh sebelah badan atau bicara cadel yang terjadi secara tiba-tiba
- Krisis hipertensi, yang gejalanya berupa sakit kepala parah, telinga berdenging, penglihatan buram, jantung berdebar
- Gejala gangguan jantung, seperti nyeri dada yang menjalar sampai ke bahu, sesak napas, berat badan naik drastis secara mendadak, pembengkakan di tungkai atau kaki (edema)
- Gangguan liver, yang gejalanya berupa nyeri berat di perut kanan atas, urine keruh atau berwarna gelap, tinja berwarna pucat seperti dempul, kulit dan bagian putih mata berwarna kekuningan
- Gejala gangguan ginjal, seperti urine yang keluar makin sedikit atau tidak keluar sama sekali
- Lemah otot sampai sulit untuk menggerakan tubuh, detak jantung terlalu cepat atau tidak beraturan
- Ruam kulit yang mengelupas, luka lepuh di bibir, mulut, atau mata, yang diikuti dengan demam
- Pusing berat seperti akan pingsan
Apabila timbul efek samping tersebut atau reaksi alergi obat, seperti biduran, bibir dan kelopak mata bengkak, dan sesak napas, segeralah cari pertolongan medis ke IGD terdekat.