Amobarbital adalah obat yang digunakan dalam pengobatan insomnia berat. Selain itu, obat ini juga merupakan obat penenang dalam prosedur anestesi (pembiusan) sebelum operasi. Obat ini tidak boleh digunakan sembarangan dan harus sesuai dengan resep dokter.

Amobarbital merupakan salah satu jenis obat barbiturat. Obat ini akan menurunkan respon dan aktivitas sistem saraf pusat dengan menggangu aliran hantaran signal di otak. Dengan begitu, akan dihasilkan efek sedatif (penenang) dan hipnotik. Cara kerja ini akan membantu penanganan insomnia berat.

Amobarbital - alodokter

Merek dagang amobarbital: -

Apa Itu Amobarbital

Golongan Obat resep
Kategori Obat penenang golongan barbiturat
Manfaat Menangani insomnia berat atau sebagai obat penenang
Digunakan oleh Dewasa dan anak usia di atas 6 tahun
Amobarbital untuk ibu hamil Kategori D: Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.
Amobarbital untuk ibu menyusui Kandungan amobarbital dapat terserap ke dalam ASI. Bila sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini sebelum berkonsultasi dengan dokter.
Bentuk obat Tablet dan suntik

Peringatan Sebelum Menggunakan Amobarbital

Amobarbital hanya boleh digunakan sesuai dengan resep dan anjuran dokter. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan amobarbital:

  • Jangan menggunakan amobarbital jika Anda alergi terhadap obat ini. Beri tahu dokter semua riwayat alergi yang Anda miliki.
  • Beri tahu dokter jika Anda menderita gagal hati, gangguan pernapasan yang berisiko menyebabkan sesak atau sulit bernapas, atau porfiria. Amobarbital tidak boleh digunakan oleh pasien tersebut.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang mengalami kecanduan alkohol, penyalahgunaan NAPZA, penyakit jantung, atau depresi.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menjalani pengobatan dengan suplemen, produk herbal tertentu, atau obat lain.
  • Hindari aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan, termasuk mengemudikan kendaraan, setelah menggunakan amobarbital, karena obat ini bisa menyebabkan kantuk.
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan amobarbital, karena bisa meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menjalani pengobatan dengan amobarbital jika berencana melakukan tes laboratorium tertentu atau operasi.
  • Ikuti jadwal kontrol yang diberikan oleh dokter selama menjalani pengobatan dengan amobarbital, sehingga kondisi Anda bisa terpantau.
  • Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, overdosis, atau efek samping yang lebih serius lain setelah menggunakan amobarbital.

Dosis dan Aturan Pakai Amobarbital

Dosis amobarbital akan disesuaikan dengan usia, kondisi, dan respons pasien terhadap obat. Secara umum, berikut adalah dosis amobarbital berdasarkan tujuan pengobatan:

Tujuan: Mengobati insomnia berat

Bentuk tablet

  • Dewasa: 60–200 mg dikonsumsi setiap sebelum tidur malam.

Tujuan: Sebagai obat penenang yang memberikan efek sedatif dan hipnotik

  • Dewasa: Untuk menghasilkan efek sedatif, dosisnya adalah 30–50 mg, diberikan dengan suntikan melalui pembuluh darah (intravena/IV) atau ke dalam otot (intramuskular/IM), 2–3 kali sehari. Untuk menghasilkan efek hipnotik dosisnya adalah 65–200 mg, sebelum tidur.
  • Anak usia 6–12 tahun: Untuk menghasilkan efek sedatif, dosisnya adalah 65–500 mg, diberikan dengan suntikan IV/IM. Untuk menghasilkan efek hipnotik, dosisnya adalah 2–3 mg/kgBB, per hari, sebelum tidur.

Cara Menggunakan Amobarbital dengan Benar

Amobarbital suntik akan diberikan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Obat ini bisa diberikan melalui suntikan ke pembuluh darah atau ke dalam otot sebelum waktu tidur malam.

Amobarbital dalam bentuk tablet perlu dikonsumsi sesuai anjuran dokter. Jangan mengurangi atau menambah dosis yang dikonsumsi karena bisa meningkatkan risiko terjadinya ketergantungan obat.

Telan tablet amobabarbital dengan utuh. Jangan membelah, menggigit, atau menggerus obat sebelum ditelan.

Jangan berhenti menggunakan obat secara mendadak. Hal tersebut dapat memperparah kondisi yang diderita dan meningkatkan risiko terjadinya gejala putus obat.

Jika Anda lupa mengonsumsi amobarbital, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila jeda dengan waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.

Selama menjalani pengobatan dengan Amobarbital, lakukan pemeriksaan kesehatan sesuai jadwal yang diberikan oleh dokter. Hal ini untuk memantau kondisi dan respons Anda terhadap obat.

Simpan amobarbital dalam wadah tertutup di tempat kering yang sejuk. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Amobarbital dengan Obat Lain

Efek interaksi antarobat yang dapat terjadi jika amobarbital digunakan bersama obat tertentu antara lain:

  • Penurunan efek dari pil KB atau obat hormonal lain, seperti progesteron
  • Penurunan kadar kortikosteroid, griseofulvin, doxycycline, valproat, atau antikoagulan, seperti warfarin
  • Peningkatan risiko terjadinya gangguan pernapasan jika digunakan dengan antihistamin, obat bius, atau obat penenang lain
  • Peningkatan kadar amobarbital dalam darah jika digunakan dengan MAOI, seperti phenelzine.

Efek Samping dan Bahaya Amobarbital

Ada beberapa efek samping yang bisa muncul setelah menggunakan amobarbital, yaitu:

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping di atas tidak kunjung membaik atau makin berat. Segera cari pertolongan medis bila mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Area yang disuntik menjadi bengkak, kemerahan, atau terasa nyeri
  • Pernapasan cepat, lambat, atau dangkal
  • Kebingungan atau hilang ingatan
  • Lelah atau lemas yang tidak biasa
  • Tekanan darah rendah (hipotensi)
  • Detak jantung lambat (bradikardia)
  • Depresi, halusinasi, atau muncul keinginan menyakiti diri atau bunuh diri