Fuplatin adalah obat untuk menangani kanker ovarium dan kanker paru sel kecil yang sudah stadium lanjut. Obat ini bisa digunakan sebagai obat tunggal atau dikombinasikan dengan obat kemoterapi lain.

Fuplatin terbuat dari bahan aktif carboplatin. Bahan tersebut bekerja dengan cara menghentikan atau memperlambat pertumbuhan sel kanker. Obat ini hanya bisa diberikan di rumah sakit dalam pengawasan dokter. Selama menjalani terapi dengan obat ini, pasien juga perlu melakukan kontrol rutin ke dokter.

Fuplatin - Alodokter

Produk Fuplatin

Terdapat dua varian produk Fuplatin yang tersedia di Indonesia, yaitu:

  1. Fuplatin kemasan 15 ml.
  2. Fuplatin kemasan 45 ml.

Apa Itu Fuplatin

Golongan Obat resep
Kategori Obat kemoterapi
Manfaat Menangani kanker ovarium dan kanker paru sel kecil
Dikonsumsi oleh Dewasa
Fuplatin untuk ibu hamil Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa.
Fuplatin untuk ibu menyusui Gunakan obat alternatif lain yang lebih aman atau hentikan pemberian ASI karena risiko efek sampingnya yang serius pada bayi.
Bentuk obat Cairan suntik atau infus

Peringatan sebelum Menggunakan Fuplatin

Ada hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menjalani pengobatan dengan Fuplatin, antara lain:

  • Beri tahu dokter apabila Anda memiliki alergi terhadap kandungan Fuplatin atau obat kanker sejenis, seperti oxaliplatin dan cisplatin.
  • Beri tahu dokter jika Anda menggunakan obat, vitamin, atau suplemen lain. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Informasikan kepada dokter bila Anda mengalami penekanan sumsum tulang yang dapat menyebabkan produksi sel darah tidak seimbang. Fuplatin tidak boleh digunakan pada kondisi tersebut.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah terpapar cacar air dan herpes zoster.
  • Konsultasikan dengan dokter apabila Anda memiliki gangguan pendengaran; penyakit ginjal; penyakit liver; atau daya tahan tubuh lemah, misalnya karena menderita HIV atau menggunakan obat kemoterapi.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang hamil, mungkin hamil, menyusui, dan berencana untuk hamil.
  • Sebelum dan selama terapi dengan Fuplatin, Anda perlu menjalani tes darah untuk mengecek jumlah sel darah, fungsi liver, dan fungsi ginjal.
  • Gunakan alat kontrasepsi selama menjalani terapi dengan Fuplatin, baik untuk wanita maupun pria. Kontrasepsi masih harus digunakan sampai setidaknya 6 bulan setelah dosis terakhir untuk pria.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah menerima Fuplatin. Obat ini dapat menyebabkan mual, muntah-muntah, dan gangguan penglihatan.
  • Jangan melakukan vaksinasi apa pun saat menjalani terapi dengan Fuplatin atau setelah menyelesaikan pengobatan tersebut tanpa persetujuan dokter. Obat ini dapat melemahkan daya tahan tubuh sehingga ada kemungkinan Anda bisa terkena infeksi yang seharusnya dicegah oleh vaksin tersebut.
  • Hindari kontak erat dengan orang lain yang sudah melakukan vaksin polio oral. Ada risiko virus polio tersebut bisa menulari Anda. Hindari pula terlalu dekat dengan orang yang sedang menderita infeksi dan jangan menyentuh mata atau rongga hidung sebelum mencuci tangan. Anda mungkin akan mudah mengalami infeksi.
  • Hati-hati saat memakai sikat gigi; benang gigi; tusuk gigi; atau benda tajam, seperti pisau cukur dan pemotong kuku. Hindari olahraga atau situasi tertentu yang bisa menyebabkan memar atau cedera. Anda mungkin juga akan mudah mengalami perdarahan.
  • Segera beri tahu dokter apabila mengalami reaksi alergi yang serius ketika diberikan obat ini.

Dosis dan Aturan Pakai Fuplatin

Fuplatin diberikan melalui infus atau suntik ke dalam pembuluh darah (intravena/IV) selama 15 menit atau lebih. Berikut adalah dosis umum Flupatin untuk mengatasi kanker ovarium stadium lanjut dan kanker paru sel kecil:

  • Pasien yang belum menjalani pengobatan: 400 mg/m2, diberikan selama 15–60 menit. Obat ini diberikan minimal 4 minggu sekali.

Dosis Fuplatin dapat dinaikkan atau dikurangi berdasarkan kadar platelet dan neutrofil, atau fungsi ginjal pasien. Pengobatan juga dapat dihentikan atau ditunda jika kadar neutrofil <2.000 sel/mm3 atau kadar platelet <100.000 sel/mm3.

Di samping itu, jadwal pemberian obat juga dapat berubah, tergantung pada kondisi pasien dan hasil tes darah.

Cara Menggunakan Fuplatin dengan Benar

Fuplatin diberikan oleh dokter atau petugas medis lain di bawah pengawasan dokter. Selama menerima Fuplatin, Anda mungkin perlu menjalani rawat inap di rumah sakit.

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu Anda ketahui terkait pemberian Fuplatin:

  • Beri tahu dokter jika Anda merasa sakit atau terbakar di area yang diinfus selama pengobatan Fuplatin.
  • Patuhi jadwal pengobatan Flupatin dan segera hubungi dokter apabila Anda melewatkan jadwal tersebut.
  • Lakukan kontrol secara rutin agar dokter bisa memastikan apakah obat bekerja dengan baik dan memeriksa bila ada efek samping yang mungkin muncul.

Interaksi Fuplatin dengan Obat Lain

Berikut ini adalah sejumlah efek interaksi yang dapat terjadi jika Fuplatin digunakan bersama obat lain:

  • Peningkatan risiko terjadinya anemia, neutropenia, trombositopenia, atau pansitopenia jika digunakan bersama obat yang bisa menekan sumsum tulang, seperti oxaliplatin, capecitabine, atau irinotecan
  • Peningkatan risiko terjadinya penekanan sistem imun tubuh secara berlebihan jika digunakan dengan ciclosporin
  • Perburukan kejang yang sebelumnya ada jika digunakan bersama phenytoin
  • Peningkatan risiko terjadinya infeksi yang merugikan jika digunakan dengan vaksin hidup, terutama vaksin yellow fever
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping jika digunakan bersama dengan pemetrexed dan gemcitabine
  • Peningkatan risiko terjadinya hipomagnesemia jika digunakan dengan pantoprazole
  • Peningkatan risiko terjadinya kerusakan saraf jika digunakan bersama paclitaxel dan docetaxel

Agar aman, selalu konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan Fuplatin bersama obat lain.

Efek Samping dan Bahaya Fuplatin

Efek samping yang dapat terjadi setelah menggunakan Fuplatin antara lain:

  • Kemerahan, bengkak, atau gatal-gatal pada area infus
  • Mual, muntah, dan diare
  • Rambut rontok
  • Selera makan berkurang
  • Lemas
  • Sariawan
  • Nyeri, rasa terbakar, atau kesemutan di tangan atau kaki
  • Sembelit

Lakukan pemeriksaan ke dokter apabila keluhan tersebut tidak kunjung membaik. Segera cari pertolongan medis apabila Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius seperti:

  • Gangguan pendengaran, telinga berdenging
  • Gangguan penglihatan yang mendadak, termasuk dalam melihat warna
  • Gejala infeksi, seperti demam, menggigil, sakit tenggorokan, atau batuk yang tidak kunjung sembuh,
  • Memar atau perdarahan yang tidak wajar
  • Buang air besar berdarah
  • Muntah berdarah atau berampas seperti bubuk kopi
  • Gangguan pada liver, yang bisa ditandai dengan urine berwarna gelap atau penyakit kuning
  • Sesak napas ketika beraktivitas maupun beristirahat
  • Bengkak di wajah, lengan, tangan, atau kaki