Govazol adalah obat antijamur berbahan aktif fluconazole. Obat ini digunakan untuk mengatasi infeksi jamur pada kulit, mulut, saluran kemih, vagina, hingga infeksi jamur serius pada darah dan organ dalam. Govazol tersedia dalam bentuk kapsul dan hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.
Fluconazole dalam Govazol merupakan golongan obat antijamur azole. Bahan aktif tersebut bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan jamur penyebab infeksi di dalam tubuh, sehingga membantu menghentikan perkembangan penyakit dan memudahkan tubuh melawan infeksi.

Govazol umumnya diresepkan oleh dokter pada kasus infeksi jamur yang tidak bisa diatasi dengan obat luar, infeksi jamur yang sudah menyebar, atau infeksi yang berisiko tinggi pada pasien dengan daya tahan tubuh menurun. Penggunaan Govazol harus sesuai anjuran dokter.
Apa Itu Govazol
| Bahan aktif | Fluconazole 150 mg |
| Golongan | Obat resep |
| Kategori | Antijamur azole |
| Manfaat | Mengatasi infeksi jamur |
| Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
| Govazol untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
| Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
| Govazol untuk ibu menyusui | Govazol umumnya aman digunakan oleh ibu menyusui selama sesuai anjuran dokter. |
| Bentuk obat | Kapsul |
Peringatan sebelum Menggunakan Govazol
Govazol harus digunakan sesuai aturan agar manfaatnya dapat diperoleh dengan optimal. Ada hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan obat ini, di antaranya:
- Informasikan kepada dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Govazol tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap fluconazole atau antijamur azole yang lain.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit hati, HIV/AIDS, penyakit ginjal, penyakit jantung, aritmia, intoleransi laktosa atau sukrosa, hipokalsemia, hipokalemia, hipomagnesemia, atau porfiria.
- Diskusikan dengan dokter terkait penggunaan Govazol jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Konsultasikan terkait penggunaan Govazol jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen atau produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya interaksi antarobat.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Govazol. Obat ini dapat menyebabkan pusing.
- Segera ke dokter jika muncul reaksi alergi atau efek samping serius setelah penggunaan Govazol.
Dosis dan Aturan Pakai Govazol
Dosis Govazol yang diresepkan oleh dokter dapat berbeda-beda pada tiap pasien. Berikut ini adalah dosis umum penggunaan Govazol berdasarkan kondisi dan usia pasien:
Kondisi: Kandidiasis orofaringeal
- Dewasa: Dosis awal 50 mg, 1 kali sehari selama 1–2 minggu.
Kondisi: Kandidiasis esofagus
- Dewasa: 50 mg, 1 kali sehari. Durasi pengobatan selama 2–4 minggu.
Kondisi: Kandidiasis vagina dan kandidiasis penis (candidal balanitis)
- Dewasa: 150 mg sebagai dosis tunggal.
Kondisi: Kandidiasis invasif
- Dewasa: Dosis awal 400 mg pada hari pertama, diikuti 200, 1 kali sehari selama 4 minggu.
Kondisi: Cryptococcal meningitis
- Dewasa: Dosis awal 400 mg pada hari pertama, diikuti 200–400 mg, 1 kali sehari, selama 10–12 minggu.
Kondisi: Infeksi pada pasien AIDS
- Dewasa: 200 mg, 1 kali sehari.
Cara Menggunakan Govazol dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan bacalah aturan pakai yang tertera pada kemasan obat sebelum minum Govazol. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa persetujuan dokter.
Berikut ini adalah cara menggunakan Govazol dengan benar yang perlu Anda ketahui agar memperoleh hasil pengobatan yang maksimal:
- Konsumsilah Govazol kapsul sebelum atau sesudah makan. Telan obat ini dengan bantuan air putih.
- Apabila Anda lupa mengonsumsi Govazol, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila jeda waktu dengan dosis selanjutnya sudah dekat, abaikan dosis tersebut dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Pastikan untuk tidak berhenti konsumsi Govazol secara tiba-tiba tanpa seizin dokter meski merasa sudah sehat atau tidak memiliki keluhan. Berhenti mengonsumsi obat ini secara mendadak bisa memperburuk kondisi infeksi.
- Simpan Govazol di tempat yang kering dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Govazol dengan Obat Lain
Kandungan fluconazole dalam Govazol dapat menyebabkan interaksi obat jika digunakan bersama obat-obatan tertentu. Efek interaksi obat yang dapat terjadi bisa meliputi:
- Peningkatan risiko terjadinya hipoglikemia jika digunakan dengan glipizide atau glimepiride
- Peningkatan risiko terjadinya aritmia jika digunakan dengan cisapride, quinidine, atau erythromycin
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan dengan obat antikoagulan, seperti warfarin
- Peningkatan risiko terjadinya gangguan pernapasan berat jika digunakan dengan fentanil
- Penurunan efektivitas Govazol jika digunakan dengan rifampicin
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari ciclosporin, midazolam, nevirapine, amitriptyline, teofilin, atau parecoxib
- Peningkatan risiko terjadinya miopati dan rhabdomyolysis jika digunakan dengan simvastatin atau atorvastatin
Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, diskusikan dengan dokter jika Anda berencana menggunakan Govazol bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Govazol
Penggunaan Govazol dapat menimbulkan beberapa efek samping. Segera konsultasikan diri ke dokter jika muncul efek samping berikut selama pemakaian Govazol, seperti:
- Mual
- Muntah
- Sakit perut
- Diare
- Sakit kepala
- Pusing
- Ruam kulit ringan
Konsultasikan dengan dokter melalui chat jika efek samping di atas tidak kunjung membaik. Dokter dapat memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi efek samping.
Kandungan fluconazole di dalam Govazol juga dapat menyebabkan reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:
- Pusing berat seperti akan pingsan
- Urine berwarna gelap
- Nyeri di perut bagian kanan atas
- Gangguan irama jantung
- Tubuh terasa sangat lelah
- Memar atau perdarahan yang tidak biasa
- Kejang