Hexcam adalah obat untuk meredakan nyeri, pembengkakan, atau kekakuan sendi. Obat ini umumnya digunakan untuk mengatasi osteoarthritis, rheumatoid arthritis, dan juvenile idiopathic arthritis.
Hexcam termasuk dalam golongan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang mengandung meloxicam. Bahan aktif ini menghambat aktivitas enzim cyclooxygenase dalam memproduksi zat prostaglandin yang menimbulkan peradangan di dalam tubuh.
Cara kerja di atas membuat kadar prostaglandin di dalam tubuh berkurang sehingga keluhan nyeri, bengkak, dan kekakuan sendi mereda. Berkat kemampuannya tersebut pula, Hexcam bisa digunakan untuk mengatasi sakit kepala dan kram menstruasi.
Apa Itu Hexcam
Bahan aktif | Meloxicam 15 mg |
Golongan | Obat resep |
Kategori | Obat antiiflamasi nonsteroid (OAINS) |
Manfaat | Meredakan nyeri dan peradangan, terutama yang diakibatkan oleh penyakit radang sendi |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak usia ≥2 tahun |
Hexcam untuk ibu hamil | Usia kehamilan <20 minggu: |
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. | |
Hexcam hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
Usia kehamilan ≥20 minggu: | |
Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin manusia. | |
Hexcam untuk ibu menyusui | Belum ada informasi mengenai keamanan kandungan meloxicam pada ibu menyusui. |
Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan obat pereda nyeri lain yang aman untuk ibu menyusui, terutama jika bayi lahir secara prematur atau usianya kurang dari 1 bulan. | |
Bentuk obat | Tablet |
Peringatan sebelum Menggunakan Hexcam
Hexcam hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Perhatikan hal-hal berikut sebelum menggunakan obat ini:
- Jangan gunakan Hexcam jika Anda alergi terhadap kandungan meloxicam, aspirin, atau obat lain yang juga tergolong OAINS.
- Bicarakan kepada dokter jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung karena risiko untuk terkena serangan jantung dan stroke dapat meningkat ketika menggunakan obat ini.
- Informasikan kepada dokter bila Anda sedang atau pernah menderita asma, apalagi jika sering mengalami hidung tersumbat atau memiliki polip hidung.
- Sampaikan kepada dokter apabila Anda sedang atau pernah mengalami gagal jantung, pembengkakan pada tangan, kaki, atau tungkai bawah, serta penyakit ginjal atau hati.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan Hexcam jika ada rencana untuk menjalani operasi, termasuk operasi gigi.
- Informasikan kepada dokter apabila Anda sedang atau pernah menderita kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, atau diabetes.
- Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda pernah mengalami stroke, pembekuan darah, tukak lambung, atau perdarahan lambung.
- Diskusikan dengan dokter sebelum memberikan obat ini kepada orang usia 65 tahun atau lebih. Pasalnya, kelompok usia ini berisiko tinggi untuk mengalami efek samping Hexcam.
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
- Sampaikan kepada dokter mengenai obat, suplemen, atau produk herbal lain yang sedang atau akan dikonsumsi selama menjalani pengobatan dengan Hexcam. Tujuannya adalah untuk mencegah interaksi obat.
- Jangan memberikan Hexcam kepada anak usia di bawah 2 tahun.
- Jangan mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah menggunakan Hexcam. Obat ini bisa memicu terjadinya kantuk dan pusing.
- Segera kunjungi dokter jika Anda mengalami reaksi alergi atau efek samping serius setelah minum Hexcam.
Dosis dan Aturan Pakai Hexcam
Hexcam bisa dibeli di apotek sesuai dengan resep dokter yang diberikan secara langsung atau resep digital (e-resep) hasil dari konsultasi lewat Chat Bersama Dokter. Dosis Hexcam yang diberikan disesuaikan dengan usia, kondisi, dan respons pasien terhadap pengobatan.
Berikut adalah dosis umum dari Hexcam dalam mengatasi nyeri, pembengkakan, atau kekakuan sendi berdasarkan usia:
- Dewasa: 7,5-15 mg per hari
- Lansia: 7,5 mg per hari
- Anak dengan berat badan ≥60 kg: 7,5 mg per hari
Cara Menggunakan Hexcam dengan Benar
Ikuti saran dokter dan aturan yang tertera pada kemasan terkait penggunaan Hexcam. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa seizin dokter.
Agar mendapat manfaat maksimal obat, ikuti cara menggunakan Hexcam yang benar di bawah ini:
- Hexcam dapat diminum sebelum atau sesudah makan. Namun, Anda dianjurkan untuk mengonsumsi obat ini sesudah makan agar terhindar dari sakit perut.
- Telan Hexcam secara utuh dengan bantuan air putih tanpa dihancurkan, dikunyah, atau dibelah terlebih dahulu.
- Jika Anda lupa minum Hexcam, segera konsumsi obat ini begitu teringat. Jika jadwal minum obat selanjutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis berikutnya.
- Pastikan untuk tidak merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan Hexcam karena hal tersebut bisa menyebabkan perdarahan saluran cerna.
- Jangan minum Hexcam dalam jangka panjang tanpa berkonsultasi dengan dokter.
- Pastikan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin sesuai jadwal yang diberikan dokter. Dokter mungkin akan merekomendasikan tes darah secara berkala selama menjalani pengobatan dengan Hexcam.
- Simpan Hexcam di tempat bersuhu ruang, kering, dan tidak paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Hexcam dengan Obat Lain
Ketika digunakan bersama dengan obat, suplemen, atau produk herbal lain tanpa seizin dokter, Hexcam bisa menimbulkan interaksi obat, antara lain:
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan saat diminum bersama obat antikoagulan, contohnya warfarin dan heparin, obat jenis trombolitik, dan obat antiplatelet.
- Peningkatan risiko terjadinya tukak lambung atau perdarahan saluran cerna saat dikonsumsi dengan kortikosteroid, OAINS, dan SSRIs (selective serotonin reuptake inhibitors).
- Peningkatan risiko terjadinya kerusakan ginjal jika digunakan dengan ciclosporin dan tacrolimus.
- Penurunan efektivitas obat diuretik, ACE inhibitor, angiotensin receptor blocker, dan kontrasepsi IUD.
- Peningkatan risiko terjadinya penurunan fungsi ginjal saat dikonsumsi dengan captopril, enalapril, lisinopril, fosinopril, moexipril, perindopril, atau benazepril.
- Peningkatan kadar digoxin.
- Penurunan kadar Hexcam jika digunakan bersama cholestyramine.
Guna mencegah terjadinya interaksi obat, Anda dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu ketika ingin mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal apa pun saat sedang menjalani pengobatan dengan Hexcam. Konsultasi bisa dilakukan melalui chat tanpa perlu bertatap muka.
Efek Samping dan Bahaya Hexcam
Ada efek samping yang mungkin timbul dari penggunaan Hexcam, di antaranya adalah:
- Mual atau muntah
- Sembelit atau diare
- Perut bergas
- Sakit perut atau nyeri perut
- Sakit tenggorokan
- Pusing
Konsultasikan kepada dokter via chat jika efek samping di atas tidak kunjung hilang atau makin parah. Dokter akan memberikan saran pengobatan untuk mengatasi keluhan tersebut.
Segera periksakan diri ke dokter bila Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius berikut ini:
- Demam
- Kulit pucat
- Kelenjar getah bening membengkak
- Detak jantung cepat
- Sesak napas atau sulit bernapas
- Berat badan naik tanpa sebab yang jelas
- Telinga berdenging
- Pandangan kabur
- Mimisan
- Nyeri dada
- Kelelahan ekstrem
- Bengkak di perut, pergelangan kaki, kaki, atau tungkai
- Kurang berenergi
- Kulit atau mata menguning
- Nyeri perut bagian kanan atas
- Urine berwarna keruh atau kencing berdarah
- Sakit punggung
- Sulit atau nyeri saat buang air kecil
- Kejang