Pengobatan dismenore yang tepat tidak hanya membantu meredakan rasa nyeri haid, tetapi juga menjaga kualitas hidup wanita saat menstruasi. Pengobatan dismenore umumnya bisa dilakukan di rumah, tetapi ada pula yang membutuhkan penanganan dokter, contohnya ketika dismenore terjadi akibat kondisi tertentu, seperti miom.
Untuk penanganan dismenore di rumah, berikut hal-hal yang dapat dilakukan:
- Memijat dan mengompres hangat area perut yang sakit
- Berolahraga ringan, seperti berjalan santai, yoga, atau bersepeda
- Melakukan relaksasi, misalnya dengan yoga atau pilates
- Berendam atau mandi air hangat
- Mengonsumsi suplemen yang mengandung vitamin E, vitamin B6, omega 3, dan magnesium
Bila cara di atas sudah diterapkan tetapi kram tidak juga mereda, Anda dapat mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti ibuprofen atau paracetamol. Jika Anda merokok, hentikan kebiasaan ini karena merokok bisa mengakibatkan nyeri haid semakin parah.
Jika penanganan dismenore tersebut sudah dilakukan tetapi kram menstruasi masih terasa begitu menyakitkan, segera konsultasikan dengan dokter. Konsultasi bisa dilakukan melalui chat untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut guna menentukan penanganan yang sesuai.
Berikut adalah beberapa pengobatan dismenore yang biasanya dokter berikan:
Pemberian obat-obatan
Dokter dapat meresepkan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti asam mefenamat (Ponstan) dan natrium diklofenak (Voltaren dan Laflanac) untuk mengurangi nyeri kram saat menstruasi.
Selain itu, dokter juga mungkin untuk meresepkan pil KB, seperti Andalan dan Diane, untuk membantu menstabilkan hormon dan meredakan nyeri haid.
Operasi
Pada dismenore yang disebabkan oleh gangguan organ reproduksi, seperti endometriosis atau miom, dokter bisa menyarankan operasi bila obat-obatan tidak mampu meredakan nyeri. Pada kasus endometriosis, tindakan yang dilakukan biasanya berupa operasi laparoskopi untuk mengangkat jaringan endometriosis di luar rahim.
Jika dismenore dipicu oleh miom, dokter dapat melakukan miomektomi, yaitu operasi untuk mengambil miom tanpa harus mengangkat rahim. Namun, bila miom jumlahnya banyak, nyeri sangat parah, atau pasien memang tidak berencana memiliki anak lagi, histerektomi atau pengangkatan rahim bisa menjadi pilihan terakhir.
Operasi hanya dianjurkan jika terapi lain sudah dicoba tetapi tidak berhasil, atau bila kondisi pasien memang membutuhkan tindakan medis lebih lanjut.
TENS (transcutaneous electrical nerve stimulation)
Selain obat-obatan dan operasi, dokter juga bisa menyarankan terapi TENS untuk meredakan nyeri dismenore. Terapi ini dilakukan dengan menempelkan alat khusus di kulit area panggul atau perut bawah.
Alat TENS akan mengalirkan arus listrik ringan ke saraf, sehingga sinyal nyeri yang menuju otak bisa ditekan. Hasilnya, nyeri haid dapat berkurang. Prosedur ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit dan bisa dilakukan di klinik maupun rumah sakit.
TENS bermanfaat bagi pasien yang tidak bisa mengonsumsi obat tertentu atau ingin meminimalkan penggunaan obat dalam jangka panjang. Namun, efektivitasnya bisa berbeda pada setiap orang.
Menangani dismenore bisa dimulai dengan langkah sederhana di rumah. Namun, pada sebagian wanita, nyeri haid tetap terasa sangat mengganggu dan membutuhkan penanganan medis.
Oleh karena itu, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter bila kram menstruasi terasa parah. Dengan penanganan yang tepat, keluhan bisa berkurang dan Anda bisa beraktivitas dengan nyaman.