Penis bengkak adalah gejala yang bisa terjadi akibat penyakit pada penis, seperti infeksi atau peradangan. Tergantung pada penyebabnya, gejala ini dapat disertai dengan keluhan lain, seperti nyeri saat buang kecil, benjolan pada penis, hingga keluarnya cairan yang berbau tidak sedap.

Penis terdiri dari beberapa bagian, yaitu batang, kepala, dan lubang penis. Masing-masing bagian penis tersebut bisa membengkak akibat peradangan. Peradangan itu sendiri dapat disebabkan oleh berbagai macam kondisi.

Penis Bengkak - Alodokter

Umumnya, peradangan yang menyebabkan penis bengkak terjadi akibat infeksi atau alergi. Namun, penis bengkak juga bisa diakibatkan oleh cedera, parafimosis, atau kanker penis.

Beberapa penyebab penis bengkak bisa sembuh dengan perawatan mandiri. Akan tetapi, kondisi ini memerlukan penanganan segera bila disertai memar, nyeri parah, atau urine mengandung darah.

Penyebab Penis Bengkak

Penis bengkak adalah gejala dari kondisi atau penyakit, antara lain:

  • Radang kepala penis atau balanitis
  • Reaksi alergi atau iritasi akibat bahan tertentu, misalnya sabun yang mengandung pewangi atau kondom berbahan lateks
  • Kondisi peradangan pada kulit penis, seperti psoriasis atau lichen sclerosus
  • Infeksi saluran kemih (uretritis)
  • Ereksi yang berkepanjangan (priapismus)
  • Fimosis
  • Parafimosis
  • Cedera pada penis, termasuk yang terjadi akibat seks yang terlalu keras
  • Kanker penis

Gejala Penis Bengkak

Penis bengkak biasanya disertai gejala lain, tergantung pada kondisi atau penyakit yang mendasarinya. Berikut adalah keluhan-keluhan yang mungkin muncul berdasarkan penyebabnya:

1. Balanitis

Gejala balanitis bisa terjadi secara mendadak atau berkembang secara bertahap. Keluhannya dapat berupa:

  • Kepala penis bengkak dan kemerahan
  • Gatal-gatal dan nyeri di kepala penis
  • Kulit kepala penis (kulup) terasa kencang
  • Keluar cairan berbau tidak sedap dari lubang penis
  • Nyeri ketika buang air kecil
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan
  • Smegma yang lengket di bawah kulup

2. Reaksi alergi, iritasi, atau peradangan kulit penis

Penderita kondisi ini pada umumnya dapat mengalami tanda dan gejala berikut:

  • Kulit di batang penis memerah dan bengkak
  • Sensasi panas atau terbakar
  • Gatal-gatal yang akan memburuk jika digaruk
  • Kulit kering atau pecah-pecah
  • Perubahan pada warna kulit penis
  • Bercak-bercak penebalan pada kulit penis

Keluhan-keluhan ini biasanya terjadi dalam hitungan menit atau jam setelah terpapar zat pemicu (alergen atau iritan).

3. Uretritis

Infeksi saluran kemih atau uretritis pada pria dapat menyebabkan gejala-gejala berikut:

  • Lubang di ujung kepala penis bengkak dan kemerahan
  • Sering berkemih atau tidak bisa menahan buang air kecil
  • Nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil
  • Keluar cairan berbau tidak sedap dari penis

4. Priapismus

Gejala umum yang muncul akibat priapismus antara lain:

  • Ereksi yang berlangsung lebih dari 4 jam
  • Batang penis bengkak, tetapi kepala penis tetap normal
  • Nyeri yang makin lama akan makin parah

5. Fimosis

Keluhan fimosis yang umum terjadi adalah:

  • Kepala penis bengkak, kemerahan, dan nyeri
  • Nyeri ketika buang air kecil
  • Urine yang mengandung darah
  • Nyeri saat berhubungan seksual

6. Parafimosis

Fimosis bisa menjadi parafimosis jika kulup yang menempel di kepala penis ditarik dengan paksa. Pada kondisi ini, penderita dapat mengalami gejala-gejala berikut:

  • Pembengkakan di ujung penis
  • Kepala dan leher penis berwarna kebiruan atau keunguan
  • Penis terasa nyeri
  • Sulit buang air kecil

7. Cedera pada penis

Cedera pada penis dapat menimbulkan gejala berupa:

  • Penis bengkak atau memar akibat darah menumpuk di bawah kulit
  • Bunyi letupan atau seperti terjadi retakan saat cedera
  • Penis berhenti ereksi secara mendadak saat berhubungan seksual
  • Nyeri yang luar biasa
  • Keluar darah di ujung penis
  • Urine mengandung darah

8. Kanker penis

Biasanya, keluhan-keluhan kanker penis bisa muncul di batang atau kepala penis. Gejala umum yang terjadi akibat kondisi ini antara lain:

  • Benjolan atau bisul di kepala penis
  • Kepala penis bengkak
  • Penebalan atau perubahan warna kulit penis
  • Keluar cairan berbau tidak sedap dari bawah kepala penis
  • Luka di penis yang bisa berdarah
  • Benjolan di selangkangan

Kapan harus ke dokter

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika penis Anda atau anak Anda membengkak. Jangan tunda ke dokter jika penis bengkak disertai gejala atau keluhan berikut:

  • Nyeri parah atau rasa tidak nyaman pada penis yang tidak kunjung membaik
  • Ruam yang menyebar dengan cepat ke seluruh tubuh
  • Benjolan atau luka yang tidak kunjung sembuh
  • Kesulitan menarik kulup ke posisi semula
  • Sulit berkemih atau buang air kecil terasa kurang tuntas
  • Kulup penis menggembung saat buang air kecil
  • Kepala penis berwarna keunguan
  • Keluar cairan atau nanah dari lubang kecing atau uretra

Diagnosis Penis Bengkak

Diagnosis penis bengkak akan dimulai dengan tanya jawab. Dokter akan menanyakan hal-hal berikut kepada pasien:

  • Gejala yang dirasakan dan durasinya
  • Penyakit yang pernah atau sedang diderita
  • Aktivitas seksual yang mungkin terkait dengan munculnya gejala
  • Cara pasien menjaga kebersihan area kelamin

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada penis.  Umumnya, dokter dapat mengenali penyebab penis bengkak dengan melihat tanda-tanda di area kelamin pasien. Meski begitu, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan diagnosis. Beberapa pemeriksaan tersebut adalah:

  • Tes sampel cairan (swab) dari penis, untuk mencari tahu kemungkinan mikroorganisme penyebab gejala
  • Pemindaian dengan USG, CT scan, atau foto Rontgen, untuk memeriksa kondisi penis dengan lebih jelas dan melihat apakah kelenjar getah bening di selangkangan membengkak
  • Biopsi (pengambilan sampel jaringan penis), untuk mendeteksi kemungkinan adanya sel kanker

Pengobatan Penis Bengkak

Pengobatan penis bengkak akan disesuaikan dengan tingkat keparahan dan penyebabnya, mulai dari perawatan mandiri di rumah, pemberian obat, hingga operasi. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing penanganan tersebut:

Perawatan mandiri

Bila keluhan penis bengkak tergolong ringan, penderita bisa melakukan perawatan mandiri, seperti:

  • Bersihkan penis setiap hari menggunakan air dan sabun yang berbahan lembut dan tidak mengandung pewangi.
  • Gunakan kompres dingin, setidaknya 10–15 menit pada area kelamin yang bengkak.
  • Hindari penggunaan produk yang mungkin menyebabkan penis bengkak, seperti deterjen, kondom berbahan lateks, atau celana dalam yang tidak menyerap keringat.
  • Rendam area kelamin (sitz bath) dengan air hangat yang dicampur larutan garam.
  • Oleskan losion kalamin, untuk meredakan gatal-gatal pada penis yang disebabkan oleh alergi.
  • Konsumsilah obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen atau naproxen, untuk mengatasi bengkak yang disertai nyeri, panas, dan kemerahan.
  • Gunakan pelumas berbahan dasar air untuk mengurangi rasa sakit dan lecet ketika berhubungan seks.
  • Cukupi kebutuhan air putih setiap hari agar lebih mudah saat buang air kecil sehingga bakteri dapat dikeluarkan dari saluran urine.

Pemberian obat-obatan

Dokter akan meresepkan obat bila perawatan mandiri tidak efektif menyembuhkan penis bengkak. Obat-obatan tersebut meliputi:

  • Antibiotik minum atau topikal, untuk mengobati penis bengkak yang disebabkan oleh infeksi bakteri
  • Antijamur topikal, misalnya clotrimazole, untuk mengatasi penis bengkak akibat infeksi jamur
  • Kortikosteroid minum atau topikal, seperti prednison atau triamcinolone, untuk meredakan penis bengkak akibat alergi berat, iritasi, atau kondisi peradangan pada kulit penis
  • Antihistamin minum atau topikal, contohnya cetirizine atau diphenhydramine, untuk mengatasi penis bengkak dan gatal gatal akibat alergi

Sunat

Sunat dilakukan dengan cara memotong dan mengangkat seluruh kulup dari penis. Metode ini dapat dilakukan untuk menangani penis bengkak yang parah pada balanitis, priapismus, fimosis, atau parafimosis.

Aspiration decompression

Aspiration decompression dapat dilakukan untuk mengatasi priapismus. Pada metode ini, dokter akan mengeluarkan darah yang menumpuk di penis. Dengan begitu, ereksi yang berkepanjangan akan mereda.

Radioterapi

Radioterapi atau terapi radiasi bisa direkomendasikan bila pasien mengalami kanker penis stadium awal. Terapi radiasi dilakukan dengan memancarkan sinar-X untuk membunuh sel-sel kanker.

Operasi

Operasi dilakukan untuk mengatasi penis bengkak akibat cedera. Pada prosedur ini, dokter akan membuat sayatan di area batang penis untuk membuang darah yang membeku di bawah kulit, kemudian memperbaiki robekan yang terjadi pada jaringan penis.

Komplikasi Penis Bengkak

Penis bengkak bisa sembuh dengan penanganan yang tepat. Sebaliknya, penis bengkak yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan komplikasi, seperti:

  • Ketidakmampuan untuk melakukan hubungan intim
  • Disfungsi ereksi
  • Cemas atau stres mengenai kemampuan seksual
  • Perubahan bentuk permanen pada penis

Pencegahan Penis Bengkak

Penis bengkak bisa dicegah dengan menghindari kondisi atau penyakit yang mengakibatkannya. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah:

  • Bersihkan penis secara rutin dan pastikan sudah benar-benar kering sebelum mengenakan pakaian dalam.
  • Gunakan kondom khusus untuk kulit sensitif jika Anda alergi terhadap lateks.
  • Lakukan vaksinasi HPV untuk mencegah penyakit menular seksual.
  • Hindari berhubungan intim dengan berganti-ganti pasangan atau memiliki lebih dari satu pasangan seksual.
  • Oleskan pelumas saat berhubungan seksual untuk mempermudah penetrasi.
  • Hati-hati jika melakukan seks dengan posisi yang meningkatkan risiko cedera penis, seperti doggy style atau woman on top.
  • Kenakan pelindung penis ketika melakukan olahraga yang melibatkan kontak fisik, seperti sepak bola atau olahraga bela diri.
  • Lakukan pengobatan dan kontrol rutin jika menderita penyakit tertentu, seperti hipertensi, diabetes, atau penyakit autoimun.
  • Pertimbangkan manfaat sunat jika Anda belum melakukannya.
  • Hentikan kebiasaan merokok.