Santagesik adalah obat untuk meredakan nyeri dengan intensitas sedang hingga berat. Obat ini dapat digunakan untuk meredakan berbagai jenis nyeri, seperti nyeri otot, nyeri haid, sakit gigi, atau nyeri setelah operasi.

Santagesik mengandung metamizole, yaitu obat golongan antipiretik-analgetik non-opioid. Obat ini bekerja dengan cara memblokir produksi prostaglandin, yaitu senyawa yang dapat memicu peradangan dan rasa sakit di dalam tubuh. 

Santagesik

Selain menghambat prostaglandin, metamizole juga mampu merangsang pelepasan hormon endorfin yang berperan sebagai pereda nyeri alami. Berbekal cara kerjanya, Santagesik mampu memberikan efek pereda nyeri yang cepat dan efektif.

Produk Santagesik

Santagesik merupakan obat resep yang tersedia dalam bentuk tablet, sirop, dan suntik. Berikut adalah rincian produknya:

  • Santagesik tablet, dengan kandungan 500 mg metamizole per tablet
  • Santagesik 250 mg Sirup 60 ml, yang berisi 250 mg metamizole tiap 5 ml
  • Santagesik suntik, yang mengandung 500 mg metamizole per 1 ml

Apa Itu Santagesik

Bahan aktif Metamizole 500 mg
Golongan Obat antipiretik-analgetik non-opioid
Kategori  Obat resep
Manfaat Meredakan nyeri dan menurunkan demam
Digunakan oleh Dewasa 
Santagesik untuk ibu hamil  Usia kehamilan <20 minggu
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. 
Usia kehamilan ≥20 minggu
Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa.
Santagesik untuk ibu menyusui Santagesik tidak direkomendasikan untuk ibu menyusui.
Diskusikan dengan dokter mengenai pilihan obat lain yang bisa digunakan saat menyusui, terutama jika bayi terlahir prematur atau usianya belum genap 1 bulan.
Bentuk obat Tablet, sirop, suntik

Peringatan sebelum Menggunakan Santagesik

Ada hal-hal yang harus Anda perhatikan sebelum menjalani pengobatan dengan Santagesik, yaitu:

  • Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Santagesik tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap obat ini, aspirin, maupun obat lain dari kelompok OAINS, seperti ibuprofen atau diclofenac.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit kelainan darah, seperti anemia aplastik, agranulositosis, atau leukopenia. Santagesik tidak boleh digunakan pada orang dengan kondisi tersebut.
  • Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan Santagesik jika Anda sedang atau pernah menderita tekanan darah rendah (hipotensi), penyakit liver dan ginjal yang berat. 
  • Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda pernah atau sedang memiliki biduran kronis yang berlangsung lebih dari 6 minggu, tukak lambung, ulkus duodenum, atau penyakit jantung.
  • Sampaikan kepada dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui. 
  • Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi Santagesik bersama obat lain, suplemen, atau produk herbal apa pun. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi Santagesik.

Dosis dan Aturan Pakai Santagesik

Berikut ini adalah dosis umum penggunaan Santagesik berdasarkan bentuk sediaannya:

Santagesik tablet 

  • Dewasa: 1 tablet, 3–4 kali sehari. Dosis maksimal 4 tablet per hari. 

Santagesik sirop

  • Dewasa: 10 ml, 3–4 kali sehari. Dosis maksimal 40 ml per hari.

Santagesik suntik

  • Dewasa: Dosis Santagesik suntik akan ditentukan oleh dokter sesuai dengan kondisi pasien

Cara Menggunakan Santagesik dengan Benar

Gunakan Santagesik sesuai anjuran dokter dan petunjuk pada kemasan obat. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa persetujuan dokter.

Untuk Santagesik bentuk tablet dan sirop, perhatikan cara penggunaannya yang benar berikut ini:

  • Konsumsilah Santagesik bersama makanan atau segera setelah makan.
  • Telan tablet Santagesik secara utuh dengan bantuan air putih. 
  • Bila diresepkan Santagesik sediaan sirop, kocoklah botol sebelum obat dikonsumsi. Gunakanlah alat takar yang disertakan dalam kemasan agar dosisnya akurat.
  • Jika Anda lupa mengonsumsi Santagesik, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila jadwal dosis berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
  • Penggunaan Santagesik bisa dihentikan ketika gejala sudah mereda. Obat nyeri yang mengandung metamizole, seperti Santagesik, tidak boleh digunakan dalam jangka panjang. 
  • Jangan menggunakan Santagesik lebih dari 5 hari berturut-turut. Jika keluhan belum membaik setelah 5 hari, hentikan konsumsi obat ini dan periksakan diri ke dokter.
  • Simpan Santagesik di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Sementara itu, Santagesik suntik akan diberikan langsung oleh dokter atau petugas medis sesuai dengan instruksi dari dokter. Obat ini disuntikkan ke dalam otot pasien atau ke dalam pembuluh darah melalui infus.

Interaksi Santagesik dengan Obat Lain

Mengingat Santagesik mengandung metamizole, ada interaksi yang mungkin terjadi jika obat ini dikonsumsi bersama obat lain. Efek interaksi obat yang dapat terjadi bisa berupa:

Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, diskusikan dengan dokter via chat, jika Anda berencana menggunakan Santagesik bersama obat, produk herbal, atau suplemen apa pun.

Efek Samping dan Bahaya Santagesik

Beberapa efek samping yang dapat timbul setelah menggunakan Santagesik adalah:

  • Ruam kemerahan
  • Mual atau muntah 
  • Pusing
  • Sakit perut
  • Nyeri dada atau jantung berdebar (palpitasi)
  • Gejala tekanan darah rendah (hipotensi), misalnya pusing, tubuh terasa lemas atau tidak stabil, sulit berkonsentrasi, dan pandangan kabur

Berkonsultasilah melalui Chat Bersama Dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung membaik, atau malah memburuk. Dokter akan memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi efek samping tersebut.

Segera periksakan diri ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping berikut:

  • Ruam dengan kulit mengelupas, atau lepuhan di mulut maupun mata yang disertai demam
  • Mudah memar atau berdarah tanpa sebab yang jelas
  • Gejala agranulositosis, seperti demam, menggigil, jantung berdebar, lemah otot, susah menelan, atau pusing berat seperti akan pingsan
  • Gejala gangguan ginjal, seperti nyeri saat buang air kecil, anuria (jarang berkemih), urine yang keluar sedikit, atau kencing berdarah