Metamizole adalah obat analgetik-antipiretik yang berguna sebagai antinyeri sekaligus antidemam. Metamizole juga dikenal dengan metampiron atau dipiron.
Cara kerja metamizole belum diketahui secara pasti, tetapi beberapa penelitian menunjukkan bahwa metamizole menghambat hormon prostaglandin yang dapat menyebabkan rasa nyeri. Obat ini bisa digunakan meredakan sakit gigi, sakit kepala, atau arthralgia dengan intensitas ringan hingga sedang.

Merek dagang metamizole: Antalgin, Ikaneuron Plus, Infalgin, Metamizole Sodium, Mionalgin, Mixalgin, Norages, Novalgin, Neuropyramin-M, Neurosanbe Plus, Pritagesic, Spasmal
Apa Itu Metamizole
Golongan | Obat resep |
Kategori | Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) |
Manfaat | Meredakan nyeri dan demam |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak-anak |
Metamizole untuk ibu hamil dan menyusui
|
Kategori C (pada trimester pertama dan kedua): Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Kategori D (pada trimester ketiga): Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa. Metamizole dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter. |
Bentuk obat | Tablet dan suntik |
Peringatan Sebelum Menggunakan Metamizole
Metamizole tidak boleh digunakan sembarangan. Berikut ini adalah hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan metamizole:
- Jangan menggunakan metamizole jika Anda alergi terhadap obat ini. Selalu beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita asma, penyakit jantung, tukak lambung, penyakit ginjal, ulkus duodenum, gangguan hati, porfiria, atau defisiensi G6PD.
- Beri tahu dokter jika Anda memiliki tekanan darah rendah, karena metamizole dapat menyebabkan hipotensi.
- Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama Anda menjalani pengobatan dengan metamizole.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk obat herbal dan suplemen.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau overdosis setelah menggunakan metamizole.
Dosis dan Aturan Pakai Metamizole
Dosis metamizole berbeda-beda pada tiap pasien. Dokter akan menentukan dosisnya sesuai dengan usia, bentuk sediaan obat, dan kondisi pasien. Secara umum, dosis metamizole tablet untuk meredakan nyeri adalah sebagai berikut:
- Dewasa: 0,5–1 gram, 3–4 kali sehari. Dosis maksimal adalah 4 gram per hari dengan durasi pengobatan selama 3–5 hari.
- Anak usia ≥3 bulan: 8–16 mg/kgBB, 1–4 kali sehari.
Untuk metamizole suntik, pemberiannya akan diberikan langsung oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Suntikan metamizole bisa diberikan melalui pembuluh darah vena (intravena/IV) atau melalui otot (intramuskular/IM).
Cara Menggunakan Metamizole dengan Benar
Pastikan untuk membaca petunjuk pada label kemasan obat dan ikuti anjuran dokter dalam menggunakan metamizole.
Metamizole tablet sebaiknya dikonsumsi setelah makan karena dapat menyebabkan sakit maag jika dikonsumsi ketika perut kosong.
Jika Anda mengonsumsi metamizole dalam bentuk tablet, gunakan segelas air untuk menelan tablet. Jangan menghancurkan, mengunyah, atau membelah tablet karena dapat meningkatkan efek samping.
Jika lupa mengonsumsi metamizole, segera minum ketika Anda mengingatnya. Jika sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlewat dan lanjutkan jadwal dosis rutin Anda. Jangan menggandakan dosis metamizole untuk menggantikan dosis yang terlewat, kecuali atas petunjuk dokter.
Simpan metamizole pada suhu ruangan dan di dalam wadah tertutup, sehingga tidak terkena paparan sinar matahari secara langsung. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Metamizole dengan Obat Lain
Ada beberapa efek interaksi yang mungkin terjadi jika metamizole digunakan dengan obat-obatan lainnya, di antaranya:
- Meningkatkan efek toksik jika digunakan dengan obat golongan MAOI, pil KB, atau allopurinol
- Menurunkan efektivitas obat jika digunakan dengan barbiturat, glutethimide, atau fenilbutazon
- Meningkatkan risiko terjadinya trombositopenia jika digunakan dengan antikoagulan
- Meningkatkan efek kerusakan pada sel darah jika digunakan dengan methotrexate
- Menurunkan kadar dari bupropion atau ciclosporin di dalam darah
- Meningkatkan risiko terjadnya hipotermia jika digunakan dengan chlorpromazine atau fenotiazin
Efek Samping dan Bahaya Metamizole
Efek samping yang mungkin dapat timbul setelah menggunakan metamizole antara lain:
- Pusing
- Mual
- Muntah
- Nyeri dada
- Detak jantung tidak teratur
- Hipotensi (tekanan darah rendah)
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping di atas tak kunjung reda atau semakin memburuk. Walaupun jarang terjadi, ada beberapa efek penggunaan metamizole yang dapat berakibat fatal, yaitu:
- Syok anafilaktik
- Anemia hemolitik atau anemia aplastik
- Sindrom Stevens-Jhonson
- Agranulositosis (rendahnya jumlah salah satu jenis sel darah putih) atau trombositopenia (rendahnya jumlah keping darah)